Ustadz Azzami hanya bisa tersenyum kecut menyaksikan kemesraan Mira dan Laksmana. Batinnya menjerit, 'Gimana saya bisa move on, coba?!'
"Maaf, Ustadz, saya sengaja manas-manasin Ustadz. Biar iri, terus cepet-cepet nikah sama Mbak Cindy, he he." Laksmana menghampiri sang ustadz saat Mira sudah pergi untuk membeli sarapan.
"Sukses kamu manasin saya! Beneran panas ini!" ujar sang ustadz sembari mengipasi wajahnya dengan telapak tangan.
Kedua lelaki itu lalu tertawa. Mereka merasa cocok satu sama lain jika mengobrol. Sifat mereka tak jauh berbeda. Sama-sama lembut, penuh perhatian, dan menghormati perempuan. Hanya usia yang membedakan mereka berdua.
Mira kembali dengan membawa bungkusan plastik kresek putih. Tiga bungkus ketoprak dia letakkan di atas meja. Ketiganya sarapan bersama.
Mira menatap ke arah sang ustadz sejenak, lalu beralih ke arah Laksmana. Dengan suara pelan, Mira berkata pada Ustadz Azzami.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com