Ia menunggu sampai emosi Milly mereda. Milly menangis, tapi juga sambil marah. Tidak ada suara isak tangis, yang ada hanya suara napasnya dan air mata yang mengalir membanjiri pipinya. Ingin sekali Nick mendekat dan menghapus air mata itu.
"Milly, tenangkan dirimu."
"Diam!" teriak Milly.
"Aku mohon. Biarkan aku bicara."
"Jangan pernah sekalipun!"
Nick menghela napas berat. Dadanya masih terasa sakit. Bahkan ketika Milly sudah di hadapan wajahnya, ia masih belum bisa menjelaskan apa-apa padanya.
"Milly ..."
"Aku bilang DIAM!" Wajah Milly begitu murka.
"Aku berhak untuk menjelaskan segalanya padamu!" seru Nick putus asa.
"Tidak!" balas Milly keras kepala.
"Aku dan Celia tidak ada hubungan—"
"HENTIKAN! Jangan pernah menyebut nama itu lagi!" teriak Milly. "Pergi! Aku tidak ingin melihatmu lagi!"
"Aku tidak akan meninggalkanmu di sini," ucap Nick tenang.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com