webnovel
#ROMANCE
#R18
#FIRSTLOVE

Milly's First Love

Tidak semua kisah cinta pertama berjalan dengan indah. Millicent Jones atau yang biasa dipanggil Milly, selalu menerima perundungan semasa ia sekolah. Teman-temannya mengejek nama Jones menjadi singkatan Jomlo Ngenes. Milly benci sekali dengan sebutan itu karena seolah menjadi kutukan baginya. Hingga usianya yang menginjak tiga puluh dua tahun, ia masih saja menjomlo. Hingga suatu hari, Milly tidak menyangka bahwa ia akan bertemu lagi dengan cinta pertamanya saat masih SMP. Pria itu adalah Nicholas Adinegara. Nick adalah seorang chef seksi, tampan, dan sanggup membuat lutut Milly bergetar karena menatapnya. Seingat Milly, dulu Nick tidak setampan dan semenawan sekarang. Nick tampak begitu tampan mempesona hingga membuatnya melanggar sumpahnya dulu yang mengatakan bahwa ia tidak akan pernah jatuh cinta lagi pada pria mana pun. Semenjak pertemuan itu, mereka pun jadi semakin dekat. Cinta di antara mereka tumbuh semakin kuat. Namun, berbagai permasalahan pun terjadi. Milly harus merelakan Nick dengan wanita lain. Atau mungkin sebenarnya Nick juga harus merelakan Milly dengan pria lain? Akankah cinta pertama itu berubah menjadi cinta yang terakhir dan untuk selamanya? *** Halo My Readers! Buku ini adalah lanjutan dari buku Terima Aku Apa Adanya (21+); sudah completed. Hanya di Webnovel. Nicholas adalah adik tirinya Rissa. Di buku Milly ini yang menjadi pemeran utamanya adalah Nicholas dan Milly. Buat yang belum tahu siapa itu Rissa, bisa langsung diintip bukunya ya. Buat yg sudah baca buku TAAA terima kasih. Selamat melanjutkan kisah-kisah mereka. Silakan follow IG saya: santi_sunz9 Supaya kita bisa saling mengenal dan siapa tahu nanti saya akan membagikan gift. Salam hangat, Santi_Sunz Happy reading. 21+ KHUSUS DEWASA!! HANYA DI WEBNOVEL!!

Santi_Sunz · Urban
Not enough ratings
438 Chs
#ROMANCE
#R18
#FIRSTLOVE

237. Hadiah Dari Lupita (21+)

Martin kembali dipaksa masuk ke dalam lemari lagi. Syukurlah ia sudah mengenakan celananya.

"Aku lupa mengambil sabun cuci muka. Sabunku sudah habis. Kemarin itu aku simpan di mana ya?"

"Itu! Di sana!" seru Lupita. Martin mendengar suara langkah kaki Lupita menjauh dari lemari.

"Oh iya. Thank you ya."

Akhirnya pintu kamar mandi kembali menutup dan Lupita membuka lagi lemari bajunya.

"Lupi, kemarikan kemejaku."

Lupi mengambil kemeja Martin dan buru-buru menyerahkannya pada Martin. Dipakainya kemeja itu dengan cepat atau bahkan terlalu cepat hingga Martin salah mengancingkan kemejanya.

"Martin, cepatlah. Raisha kalau mandi itu cepat sekali."

"Benarkah?"

"Ya. Dia itu tidak jelas mandinya pakai air atau tidak. Pakai sepatumu cepat!" Lupita menunjuk sepatu Martin.

Dengan cepat Martin menyambar sepatunya dan memakainya di sana.

"Aduh! Kamu pakainya di luar saja!" pekik Lupita dengan suara yang berbisik namun cukup jelas untuk didengar.

"Nanti kakiku kotor, Lupi."