ERIC, AMEERA, DAN VICTOR
Victor merenung di dalam kamarnya, ternyata aliran dana kekayaan sang Ayah tidaklah hanya berdasarkan sebuah perusahaan mereka semata. Banyak hal yang pernah terbesit dalam benak Victor justru muncul menjadi sebuah kenyataan.
Ayahnya bahkan menjual n4rkoba dan juga perdagangan manusia. Perbudakkan sampai pelacuran. Luar biasa. Semua yang ia nikmati, kemewahan, dan juga uang yang terus mengalir ke dalam rekeningnya semua berasal dari uang haram itu.
Semalam Victor juga melihat bilik-bikil kecil tempat para wanita jalang itu beristirahat dan bersiap sebelum bekerja. Mereka mengkomsumsi obat yang bisa membuat percaya diri, terangsang, dan bahkan lupa segalanya. Sejenak Victor jadi teringat pada Ameera, bukankah bartender itu juga memberikan obat yang sama pada Ameera, bahkan dengan dosis yang cukup besar sampai merubah nafsunya sekuat badak.