webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE

MI VOLAS VIN (I Want You)

Patuhi syarat membaca. 1. Mengandung muatan dewasa (21+) yang belum cukup umur dilarang membaca. 2. Follow akun author / IG @dee.Meliana 3. Kasih like/vote dan komentar yang sopan dan membangun. G: Dark Romance. Dilarang mengcopy paste tulisan ini dalam bentuk apapun!!! Tindakan plagiatan akan saya proses secara hukum. BLURB: ========== Kasih dan pengakuan. Cinta dan nafsu. Gairah dan hasrat. Semua itu adalah bagian penuh pesona dalam setiap kisah yang terjalin dalam kehidupan manusia. Pria, wanita, tua, muda, kaya, miskin, semua lapisan golongan dalam bebagai macam warna mata dan kulit menginginkannya. Keinginan yang tanpa batas untuk memiliki berujung pada obsesi. Obsesi berujung pada kegilaan. Kau bisa melakukan apapun saat menjadi gila. MI VOLAS VIN Bahasa Esperanto yang berarti 'aku menginginkanmu'. Ucapan singkat itu lah yang selalu Leonardo bisikkan pada telinga Jasmine. Obsesi Kegilaan dan Hasrat Membuat Leonardo menginginkan wanita bernama Jasmine lebih dari apapun dan bagaimana pun caranya. Lelaki berbahaya namun tampan dan penuh gairah diperhadapkan dengan wanita biasa yang menyimpan sejuta pesona. Mampukah Leonardo melumpuhkan Jasmine? "Sampai tetes darah terakhir yang mengalir melalui pembuluh darahmu adalah milikku. Mi volas vin, Jasmine!" Leonardo berbisik panas pada telinga Jasmine, membuat tubuh Jasmine bergetar karena sensasinya. "Tidak, ini adalah hal yang salah, Leon!" seru Jasmine. (Mengandung unsur maju mundur atau plot twist, baca dengan penuh penghayatan ya Darling!) Cover bukan milik saya. (Cover is not mine, credit belong to owner) Terima kasih. Selamat membaca, Belle Ame.

BELLEAME · Urban
Not enough ratings
529 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE

DUA BERITA MENGEJUTKAN

Victor memperbaiki jasnya dan melangkah keluar, Ameera memperbaiki dressnya dan juga tersenyum lalu mengekor di belakang Victor, menggandeng lengannya begitu mereka berdua menuruni tangga lengkung pualam ke lantai satu.

"Meera, Victor, kemarilah kami sedang membicarakan kalian." Hilda menepuk sofa di sampingnya.

"Membicarakan apa?" Victor memasang wajah sumringah, begitu pula Ameera, memasang senyum palsu semanis mungkin.

"Membicarakan kapan kalian akan punya anak," jawab Hilda.

"Uhuk!! Uhuk!!" Ameera tersedah ludahnya sendiri. Victor menyeringai.

"Yah, aku ingin sih untuk segera memiliki momongan. Tapi semua tergantung Ameera juga. Dia yang memiliki rahim, bila dia mau aku tak keberatan mengisinya kapan pun." Victor merangkul Ameera, ucapannya membuat Ameera kesal lantara Victoe seakan memintanya untuk menjawab semua pertanyaan sang ibu sementara ia lepas dari tanggung jawab. Namun bukan salah Victor juga, karena Ameeralah yang terang-terangan menolak untuk memiliki anak.