webnovel

Bab 3. Awal Ujian

"Apa itu?". Seseorang bertanya dengan rasa ingin tahu.

"Tetua Su Rou akan memberikan tubuhnya?". Beberapa bahkan tidak tahu malu dan berpikiran cabul.

Meskipun Su Rou adalah tetua, dia baru berusia 20 tahun. Dibandingkan dengan barang-barang antik yang lama, dia jauh lebih santai. Karena itu, banyak orang tidak khawatir sama sekali ketika mereka berbicara sepeti itu.

Su Rou hanya tersenyum menawan saat menanggapi tebakan orang banyak. Dia mengangkat 5 jarinya yang ramping, lalu berkata, "Lima Saint Spirit Grass".

"Apa?, 5 Saint Spirit Grass?".

"Aku tidak salah dengar kan?. Hadiahnya adalah Saint Spirit Grass dan itu ada 5". Dengan kata-kata itu, aula utama mengalami kekacauan dan semua orang tidak bisa tetap tenang.

Saint Spirit Grass sangat berharga dan bahkan keluarga Chu hanya memberi setiap orang 1 setiap tahun.

Bagi orang awam, Saint Spirit Grass adalah harta yang tak ternilai dan beberapa orang bahkan belum pernah melihatnya.

Melihat bahwa Sekolah Azure Dragon bisa mengeluarkan 5 dari meraka, itu adalah godaan yang besar bagi murid pelataran luar.

Tetapi sebagian besar orang, mereka hanya bisa bermimpi tentang hal itu karena meraka tahu bahwa mereka tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan Saint Spirit Grass itu.

Namun, bagi para murid yang ingin menjadi yang pertama dalam ujian, mereka semua bersemangat untuk mencobanya dan mereka semua sangat bersemangat.

Su Rou menganggup puas ketika melihat semangat para murid. Lalu, dia melambaikan tangannya.

Di belakangnya, suara bergemuruh bisa didengar. Gerbang yang tingginya puluhan kaki perlahan terbuka.

"Apa yang kamu tunggu?. Tidak ingin lulus ujian?". Su Rou tersenyum indah saat memandang para Murid-murid yang menatap kosong.

"Pergi~~~".

Pada saat itu, sorak-sorai tak berujung bergema dan puluhan ribu murid pelataran luar seperti kuda liar yang lepas kendali saat meraka semua bergegas menuju gerbang.

Chu Feng mengikuti arus orang dan terus maju. Akhirnya mereka semua memasuki gua yang dalam.

Gua itu sangat luas tetapi sangat gelap disana. Jangkauan penglihatan sangat pendek dan orang-orang tahu bahwa perangkap bisa dipicu kapan saja.

"Pegi! Untuk keterampilan tingkat 4. Untuk 5 Saint Spirit Grass".

Tapi tentu saja, ada beberapa orang yang peduli dengan uang dan tidak peduli dengan kehidupan mereka. Merak tahu bahwa ada bahaya tetapi mereka berjalan sendiri dan bahkan tidak melihat ke belakang. Dan ada beberapa orang yang seperti itu.

"Wosh wosh wosh".

Setelah berjalan 100 meter, suara mendesing datang dari depan dan jarum perak yang tak terhitung ditembakkan dari dinding, dan merak menembak ke arah kerumunan sepeti hujan.

"Ahhh~~~~~~".

"Wah~~~~~~".

Dalam sekejap, semua jenis tangisan bergema. Para murid yang berjalan didepan tertangkap lengah dan lebih dari setengah dari meraka jatu ketanah.

Bagaimanapun, orang-orang masih berjalan dan terus maju. Dan mereka tidak memiliki jejak mundur. Mereka berlari masuk lebih dalam dengan marah.

Meskipun jarum perak itu kuat, itu tidak akan membunuh, dan mereka semua tahu itu. Lagipula, itu semua hanya mekanisme dan untuk orang-orang yang berada di tingkat ke-3 dari Alam Roh, mereka bisa menghindarinya jika selama meraka berhati-hati.

Ketika mereka masuk lebih dalam, jarum-jarum perak juga semakin tebal dan orang-orang yang terkena jarum akan tertangkap basah.

Dalam situasi seperti itu, banyak orang dengan cepat menjauhkan diri. Orang-orang yang berlari di depan bukan lagi orang-orang yang datang dan berharap mereka melawati dengan kebingungan. Mereka adalah orang-orang kuat, seperti Yang Tian Yu dan Duan Yuxuan.

Harus disebutkan bahwa mereka memang bukan orang biasa-biasa saja.

Ketika mereka berjalan melewati hujan jarum seperti badai, mereka sangat berhati-hati.

Tapi seolah-olah mereka meratakan tanah dengan sepatu mereka tidak menjalankan mekanisme sama sekali. Mereka seperti sedang melakukan lomba lari.

Chu Feng selalu dibelakang mereka dalam pasukan yang terdiri dari orang-orang yang berada di tingkat ke-3. Dia melakukan itu karena 2 alasan.

Pertama, dia tidak ingin menonjol.

Kedua, situasinya sangat istimewa dan dia tidak ingin menunjukkan kekuatan dia yang sebenarnya terlalu dini.

Itulah sebabnya dia menunggu kesempatan di mana dia bisa melewati semua orang ketika tidak ada yang melihatnya.

"Duan Yuxuan, kamu sudah sangat tua namun kamu bahkan tidak bisa menang melawan anak-anak seperti aku dalam perlombaan. Tidakkah kamu berpikir itu agak memalukan?".

"Hmph. Bocah cilik, dalam perjalanan budidaya bela diri, usia bukanlah masalah. Hanya kekuatan yang berbicara. Jika kamu ingin sombong, maka lakukan itu setelah kamu menang".

Mari kita lalui waktu sedikit. Hanya ada 2 bayangan yang tersisa di bagian paling depan. Meraka adalah Duan Yuxuan dan Yang Tian Yu.

Keduanya berada di tingkat ke-4 dari Alam Roh. Salah satunya memiliki bakat yang luar biasa, dan yang satunya memiliki pengalaman yang banyak. Mereka berdua cukup adil dan ketegangan dianta mereka terus semakin kuat.

Itu dikarenakan mereka tahu bahwa saingan terberat meraka adalah satu sama lain. Selama mereka menang atas lawan mereka, hadiah untuk menjadi yang pertama akan menjadi milik mereka.

"Huh~~". Tiba-tiba, Angin sepoi-sepoi datang dari depan.

Keduanya terkejut ketika mereka melihat dari dekat dan mereka tidak bisa membantu tetapi memperlambat langkah mereka. Itu dikarenakan muncul kabut yg tebal di depan mereka.

Gua itu sudah gelap, dan dengan kabut itu berarti penglihatan mereka akan semakin buruk. Dengan itu, itu juga meningkatkan kesulitan menghadapi mekanisme. Bahkan jika itu mereka, mereka harus melakukannya dengan sangat hati-hati.

"Kesempatan bagus".

Pada saat itu, Duan Yuxuan berkonsentrasi menghidari jarum perak. Tiba-tiba bayangan gelap melewatinya, tanpa memberikan waktu baginya untuk bereaksi, orang itu menghilang sekali lagi.

"Apakah aku sedang berkhayal?".

Dengan itu, membuat Duan Yuxuan sedikit terkejut. Dia pikir itu Yang Tian Yu pada awalnya, tetapi dia memperhatikan bahwa Yang Tian Yu tidak jauh dibelakangnya. Kemudian, dia terganggu dipikirannya.

Orang yang meninggalkan semua orang dibelakangnya aldalah Chu Feng, dia tidak peduli pada mereka, dan dia meningkatkan kecepatannya secara maksimal.

Setelah berjalan lama, dia tidak merasa lelah. Energi Spiritual yang ada didalam tubuhnya tak ada habisnya untuk diambil dan terus menerus melonjak dari dantiannya.

Tidak hanya itu, kekuatan dan kecepatannya, kekuatan pendengarannya, dan penglihatannya, semua melampaui orang-orang yang berada di tingkat yang sama dengannya. Setidaknya itu sangat melampaui Duan Yuxuan dan Yang Tian Yu.

Chu Feng tidak terlalu terkejut pada saat itu karena itu adalah sesuatu yang istimewa tentang dirinya.

Dia sudah melihat keistimewaan ini 5 tahun yang lalu. Mulai sekarang, kekhasannya kembali dan itu memberikannya kepercayaan diri yang tak tertandingi karena tidak ada orang yang bisa menyebut diri mereka soerang jenius didepannya lagi.

Saat berlari dengan kecepatan terbang, Chu Feng akhirnya meninggalkan mekanisme, keluar dari gua yang gelap dan tiba di tengah aula yang luas.

Di ujung aula, ada platform tinggi yang terbuat dari batu. Di atas batu, ada beberapa item. Itu adalah buku keterampilan bela diri peringkat 4 dan 5 Saint Spirit Grass.

Melihat hal-hal itu, Chu Feng agak emosional. Namun, dia tidak terburu-buru. Sebaliknya, dia melihat ke pintu-pintu batu di sisi aula.

"Jadi, dibalik itu adalah Fierce Beast yang legendaris". Mulut Chu Feng melengkung dengan harapan.

Dia tahu bahwa ujian ini baru saja dimulai. Makhluk yang akan dihadapi adalah makhluk mengerikan, haus darah, kejam, yang disebut Fierce Beast.

"Tetua Su Rou lihat, ini terlalu mencengankan".

"Aku sudah berjaga disini selama bertahun-tahun, tpi ini benar-benar adalah pertama kalinya aku melihat seorang murid yang melewatinya dengan kecepatan begitu".

Itu bukan batu biasa, itu adalah mekanisme di dalam istana bawah tanah. Batu itu akan berantakan sendiri setelah mekanisme dipicu.

Melihat itu, seluruh batu berantakan. Yang berarti 1 hal. Seseorang sudah melawati tahap mekanisme.

Orang tercepat yang melewati tahap mekanisme membutuhkan waktu 2 jam dari ujian sebelumnya. Namun, saat ini baru 1 jam berlalu.

Perubahan ini menarik perhatian semua orang. Sekitar selusin tetua berkumpul di didalam aula batu dan mereka semua terkejut.

"Tampaknya ada karakter yang menarik di dalam para murid pelataran luar tahun ini".

Su Rou juga datang, dan ketika dia melihat batu yang berserakan, dia menganggup puas. "Karena seperti ini, kita tidak bisa membiarkannya lewat begitu saja. Biarkan aku membuatnya lebih menarik".

Setelah mengatakan itu, dia melihat keatas batu. Adi 3 batu bundar yang tertanam didinding.

Tiba-tiba, dia tersenyum aneh, dan memukul 3 batu itu dengan tangannya yang ramping.

"Jangan menyentuhnya!" Melihat itu semua tetua yang hadir terkejut dengan tindakan Su Rou.

Tapi sudah terlambat. Pada saat itu ke 3 batu itu sudah di tekan oleh Su Rou.

"Apa? Tidakkah kamu memberitahu aku bahwa batu-batu ini akan melepaskan Fierce Beast". Melihat para tetua panik, Su Rou juga merasa ada sesuatu yang salah.

"3 batu ini memang melepaskan Fierce Beast, mereka tidak boleh di tekan bersamaan".

"Jika mereka ditekan pada saat yang sama, mereka akan melepaskan semua Fierce Beast yang dipenjara bersamaan".

"Itu akan menjadi 30 Fierce Beast peringkat 2, 9 peringkat 3, dan 1 peringkat 4". Setelah mengatakan itu, wajah tetua Li sudah pucat dan suaranya sedikit bergetar.

Para tetua yang menjaga disana memahami semua Bintang Fierce Beast dengan sangat jelas.

Mereka adalah makhluk yang kejam, dan menakutkan, dan mereka berkali-kali lebih kuat daripada orang-orang yang berada di tingkat yang sama.

Melihat begitu banyak binatang yang dilepaskan bersmaan, putaran pembantaian tidak bisa dihindari lagi.

Memikirkan puluhan ribu murid didalam istana bawah tanah yang akan dibantai oleh Fierce Beast bukanlah pemikiran yang menyenangkan.

"Mengapa kalian tidak mengingatkanku sebelumnya". Kata Su Rou.

Pada saat itu, wajah Su Rou sudah berubah. Dia langsung bangkit dan menghilang seprti angin. Ketika pintu batu terbuka dia langsung menghilang.

"Tetua Li, apa yang harus kita lakukan?" Pandangan semua orang tertuju pada tetua yang sudah lanjut usia ini.

"Apalagi yang bisa dilakukan? Cepat dan pergi bantu!, tetua Li berteriak dengan keras dan bergegas keluar juga.