webnovel

Metamorfosa Cinta

Mereka telah membuat janji untuk bertemu dan menjalin hubungan yang lebih serius. Mereka begitu yakin bahwa 2 tahun itu adalah waktu yang sangat singkat. Mereka akan menjaga hati mereka untuk memenuhi janji itu. Jika salah satu mengingkari, mereka berjanji tidak akan menanyakan alasan apapun dari salah satu yang ingkar. Janji antar dua sejoli, Namira dan Jaelani. Dua tahun berlalu begitu cepat. Janji dari dua tahun yang lalu itu kini adalah waktunya. Pertemuan di tempat awal mereka bertemu dulu. Namun, salah satu telah mengingkari janji. Namira tidak datang saat itu, meninggalkan Jaelani yang menunggu dalam kesendirian. Entah siapa yang salah. Yang jelas, seterusnya mereka akan hidup dalam kesalahpahaman. Tak ada yang mau minta maaf lebih dulu. Jaelani juga tak berani menanyakan kenapa Namira tidak datang memenuhi janji. Mereka sudah bahagia dengan kehidupan yang mereka pilih masing-masing. Namun, pertemuan kembali setelah beberapa tahun membuat perasaan cinta mereka kembali membuncah. Di saat itu juga sifat buaya Jaelani muncul. Dia ingin memiliki lagi Namira, tanpa menyakiti istrinya? Dapatkan Kang Jae menentukan pilihan yang tepat?

Mijun_123 · Realistic
Not enough ratings
292 Chs

Jia Koma

"Hasshh, jangan, Om! Mereka bisa mati!" gumam Ryushin sambil memegang tangan Tae Joon yang masih membawa batu besar.

Tae Joon melepaskan batu dari genggamannya. Dia menghela napas dalam-dalam untuk mengendalikan emosinya lagi.

Hanya Toni dan Didit yang tersisa. Sebenarnya, Didit terlihat sangat ketakutan saat ini. Hampir saja kepalanya hancur terkena hantaman batu om warga asing itu.

Meski tangan Ryushin sudah mencapai batasnya, ia tetap bertahan. Ryushin lengah sebentar dan tidak memperhatikan Tae Joon beberapa saat.

Tae Joon meraih cutter yang berada di dekat kakinya. Tae Joon berlari ke depan dan berencana akan menyabet leher dua remaja yang kurang didikan itu.

Tapi, Toni dan Didit bertindak cepat dan mereka lari terbirit-birit karena ketakutan.

Tae Joon tertawa terpingkal-pingkal melihat dua bocah yang lari tunggang langgang. Dia juga tertawa karena celana Toni dan Didit yang basah karena mereka kencing di celana.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com