***Miisty
Prajurit seksi di sebelah baru saja menciumku. YA AMPUN! Ini di luar mimpi terliar aku. Dada Jordan yang telanjang dan perunggu menempel di dadaku dan rambutnya yang hitam pekat kusut di tanganku. Aku merasa pingsan, seperti aku akan meleleh ke dalam kolam kehangatan.
Dia menarik bibirnya sedikit ke belakang dari bibirku dan membuka mata biru cerahnya untuk menatapku. Aku mencoba memikirkan sesuatu untuk dikatakan tetapi pikiran aku kosong. Sebaliknya, Jordan menembakku dengan senyum menawan itu dan aku meleleh ke dalam pelukannya. Aku tahu aku baru saja bertemu dengannya hari ini, tetapi dia membuat aku merasa sangat aman, dan entah bagaimana lebih dari diri aku sendiri daripada yang pernah dimiliki orang lain.
Dia menatapku selama beberapa saat, tatapannya yang sangat biru membawaku masuk. Tak berdaya, aku balas menatap, merindukan dia untuk menciumku lagi.
"Berapa umurmu lagi?" dia bertanya dengan suara lembut.
"Delapan belas," bisikku, semua keberanianku hilang.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com