webnovel

Chapter 008 Bencana Di Kelas

*Keesokan harinya di dalam kelas.

Seperti biasa aku duduk di kursi dudukku sambil memainkan HP yang ada di tanganku saat ini.

Apakah ada yang berubah dalam lingkungan kelas??? Tentu saja itu ada.

Pertama-tama dari perubahan yang mencolok di dalam kelas adalah.... Bahwa Alip yang biasanya suka tidur saat masuk ke kelas kini dia sekarang sudah berbeda.... Dia saat ini sedang sibuk memainkan HP nya.

Mungkin setelah apa yang terjadi semalam dengan ayasaka mei kali ya.... Mangkanya dia bisa berubah saat ini.

Apa yang terjadi semalam dengan alip dan ayasaka mei setelah mereka bertemu di bawah pohon besar itu kemarin?.

Aku mengetahui apa yang terjadi semalam diantara mereka berdua...

Namun mereka saat itu cumang saling berbicara satu sama lain doang kok.... Tidak ada hal hal yang lebih dari itu.

Topik apa yang mereka bahas??? Itu mungkin adalah topik pribadi dari ayasaka mei.

Lalu perubahan kedua dalam lingkungan kelas adalah... Semua siswa siswi yang ada di kelas sedang membahas tentang topik kompetisi yang diberikan kemarin.

Tidak seperti biasanya mereka saling berbicara omong kosong.... Kali ini banyak pertanyaan yang ditanyakan oleh mereka kepada temannya tentang.

"APAKAH KAMU MEMEGANG KARTU {P}?.

Namun kebanyakan dari mereka menjawabnya "Bukan aku kok. sambil mengeluarkan kartu mereka masing-masing

Aku pun mematikan HP ku dan melihat keadaan yang ada di kelas ini... Saat aku sedang melihat-lihat keadaan kelas aku melihat ada seorang wanita yang sedang berjalan menuju ke arah bangku tulus.

Setelah wanita berdiri di dekat bangku tulus... Wanita itu berbicara.

"A-apakah kamu T-teo Tulus?.

Wanita itu berbicara dengan nada suara seperti wanita yang pemalu.

Tulus yang merasa dirinya dipanggil dia pun langsung melihat ke arah wanita itu dan berbicara.

"Iya memangnya ada apa??

Tulus berbicara sambil melihat wanita itu.

Wanita yang sedang berdiri di kursi tulus dia memiliki wajah yang seperti seorang putri dari suatu cerita yang aku baca di dalam ruangan itu.

Dia memiliki wajahnya yang putih seperti warna putih salju dengan rambut panjang yang dikepang dengan tinggi tubuhnya 165cm....bukan hanya itu saja... Bahkan alis dan bulu matanya bewarna putih juga namun warna matanya seperti warna biru langit.

Dengan kalung berbentuk bulan sabit di lehernya.... Semakin terlihat jelas kalau dia benar benar wanita yang cantik.

"(Benar benar wanita yang cantik ya).

Namun nampaknya dia hanya wanita yang pemalu.... Jika saja dia bukan wanita pemalu seperti Amelia dan ayasaka... Mungkin dia akan berada di dalam top wanita cantik yang ada di kelas ini

Nampaknya bukan hanya aku saja yang melihat mereka sedang berbicara ... Namun para saudara saudaraku juga sedang melihat mereka saling berbicara satu sama lain.

"H-hmm... I-itu.. A-aku ingin minta no HP mu boleh tidak.

Wanita itu berbicara sambil memberikan HP nya ke arah tulus.

"Tunggu dulu... Sebelun aku memutuskan untuk memberikan no hp ku... Dipikir-pikir kau ini siapa dan apakah kita saling kenal?.

Tulus berbicara kepada wanita tersebut.

"U-uwaahh.... Kau benar benar melupakanku ya"wanita itu berbicara sambil terlihat ekspresi sedih di wajahnya.. Setelah dia pun melanjutkan pembicaraan lagi.

"N-namaku adalah Haruka Stella aku biasa dipanggil Stella.... Dan aku ingin meminta no hp mu setelah kamu menolongku kemarin.

Wanita itu berbicara kepada tulus.

"(Jadi namanya Haruka Stella ya... Nama yang lumayan buat seorang gadis).

Aku bergumam sambil masih memperhatikan mereka saling berbicara.

"Benarkah aku menolongmu?? Dimana aku menolongmu kemarin?.

Tulus menjawab sambil memiringkan kepalanya ke kanan.

Mendengar hal itu raut wajah dari wanita itu semakin sedih.... Namun wanita itu masih terus untuk berbicara kepada tulus.

"I-itu... D-dikantin.... Karena pada saat itu kantin sedang ramai aku jadi tidak bisa membeli makanan yang ku mau... Namun pada saat itulah kamu datang untuk menolongku.

Haruka berbicara kepada tulus.

"Ouhh waktu itu ya.... Maaf ya aku lupa.

Tulus berbicara sambil memaksa dirinya untuk mengingat kejadian yang kemarin.

"J-jadi apakah aku boleh meminta no hp mu?.

Haruka berbicara sambil mengulurkan kembali hp nya kearah tulus.

"Tidak.

Begitulah jawaban yang diberikan tulus.

Haruka yang telah mendengar itu menjadi syok... Namun daripada menyerah Haruka masih memutuskan untuk berbicara kepada tulus.

"K-kenapa?.

Haruka bertanya lagi ke tulus.

"Itu karena tidak ada makanan yang kamu kasih ke aku.... Jadi aku tidak akan memberikan no hpku.

Tulus berbicara sambil memberikan alasannya ke Haruka.

Haruka yang telah mendengar alasan yang diberikan tulus bertanya-tanya kepada dirinya "Jadi karena tidak ada makanan dia tidak akan memberikan no hpnya".

Haruka pun langsung mengambil sesuatu yang ada di dalam kantong rok yang dia pakai... Setelah itu sesuatu yang berbentuk roti pun di keluarkan dari roknya.

Haruka pun langsung memberikannya ke tulus.

"A-apakah i-ini saja cukup.

Haruka berbicara sambil memberikan rotinya ke tulus.

"Baiklah.. Berikan Hp mu.

Tulus berbicara sambil mengambil roti yang di pegang oleh Haruka.

Haruka pun yang mendengar itu langsung ceria kembali dan langsung memberikan hp nya ke tulus.

Setelah itu tulus pun memasukkan no hp nya ke hp Haruka...Dan juga tulus menyimpan kembali no Haruka di dalam hp nya.

"T-terima k-kasih.

Haruka berbicara sambil mengeluarkan ekspresi cerianya kembali.

"Sama-sama.... Dan terimakasih atas rotinya.

Tulus berbicara sambil berterimakasih kepada Haruka.

Setelah itu Haruka pun pergi ke bangkunya kembali... Dia duduk di baris kedua dari bangku ke tiga ya.

Setelah Haruka sudah duduk di bangkunya... Aku bisa mendengar kalau tulus sedang berbicara.

"Tidak ada yang dapat menarik perhatianku selain makanan.

Tulus berbicara dengan nada suaranya yang pelan.

Aku dan Alip yang mendengar hal itu hanya menghela nafas..... Sedangkan Daniel dia sedang menahan ketawanya.

Setelah itu Bell masuk sekolah pun berbunyi.... Menandakan bahwa pelajaran akan segera dimulai.

••••

Dimulai dari pelajaran Matematika. Bahasa. IPA.... Kami pun mencatat semuanya di dalam buku tulis kami... Namun berbeda dari aku dan saudara saudaraku... Siswa siswi yang ada di kelas ini nampaknya ada yang sebagian tidur dan ada yang main hp di bawah meja meraka.

Mereka seakan akan mengabaikan apa yang wali kelas terangkan di papan tulis.

Ya bukan hanya hari ini saja... Bahkan kemarin juga mereka seperti ini.

Aku si tidak perduli apa yang mereka lakukan.... Bagaimana pun juga itu hak mereka dan keinginan mereka... Jadi aku tidak akan mengikut campurkan urusan mereka kedalam kehidupanku.

Ada sebuah kata kata yang bagus di dalam buku yang pernah ku baca di ruangan itu.

"Kau bebas melakukan apa saja... Asalkan jangan menyesal di kemudian harinya.

Aku mengingat kata kata itu di dalam pikiranku.

Saat aku sudah selesai mencatat... Guru itu masih menjelaskan... Dan tidak lama lagi waktu istirahat akan segera tiba.

Disaat waktu istirahat segera tiba.... Entah kenapa aku merasakan sakit di bagian perut..... Aku pun menahannya sampai jam istirahat tiba.

Apakah ini gegara makanan yang kumakan semalam ya... Mangkanya aku bisa mengalami sakit perut.

Tidak lama kemudian bel istirahat pun berbunyi.

"Kring!! Kring!!.

Bel istirahat berbunyi.

Aku pun segera berdiri dari kursi ku... Untuk berjalan menuju ke toilet... Namun saat aku ingin pergi dari kelas.... Alip berbicara kepadaku.

"Kau mau kemana Mar?.

Dia bertanya kepadaku.

"Toilet.

Jawab singkat ku dan langsung segera pergi dari kelas.

Saat aku sudah keluar dari kelas dan sedang berjalan menuju ke toilet.

Di pertengahan jalan.... Aku melihat ada sebuah kelompok laki laki yang sedang menuju ke kelasku salah satu dari pria itu ada yang kukenal.... Kalau tidak salah laki laki yang ditembak di gang kecil itu dah.

Tapi aku tidak memperdulikannya dan terus melanjutkan perjalananku menuju ke toilet.

Akhirnya aku pun tiba di depan pintu masuk toilet cowo.... Dan segera masuk ke dalam toilet tersebut.

Pada dasarnya toilet yang ada di sekolah ini selalu bersih dan selalu menyiapkan sabun di WCnya.... Jadi kami siswa maupun siswinya selalu merasa nyaman ketika di toilet.

*5 menit kemudian.....

Setelah aku sudah selesai dari toilet.... Aku pun berjalan menuju ke kelasku berada.

Sambil melihat-lihat pemandangan yang aku lihat dari jendela luar.... Aku berbicara kepada diriku.

"(Uwuh.. Lega).

Aku bergumam sambil memegang perutku.

Saat aku berjalan menuju ke kelasku..... Aku bisa melihat ada siswa siswi yang sedang berada di depan pintu kelasku.

Aku pun mempercepat langkahku... Dan segera melihat apa yang sedang terjadi di dalam kelasku.

Saat aku sudah berada di kelasku.... Aku melihat bahwa saudara saudaraku ada di depan papan tulis bersama dengan Amelia dan Ayasaka.

Aku pun segera bertanya kepada Haruka yang kebetulan dekat denganku.

"Haruka... Bisakah kamu menjelaskan apa yang saat ini sedang terjadi?.

Aku bertanya kepada Haruka yang ada di sebelahku.

Mungkin karena Haruka belum mengenalku... Jadi dia bertanya kepada diriku sebelum menjawab pertanyaan ku.

"Kamu siapa dan kenapa kamu bisa tahu namaku?

Haruka bertanya kepada diriku.

"Aku Teo Marday... Saudaranya Teo Tulus... Aku tau namamu karena waktu pagi aku mendengarkan kalian berdua sedang berbicara.

Aku menjawabnya.

"E-eh k-kakak i-ipar ku sedang bertanya kepadaku.

Haruka berbicara dengan ekspresi gugup dan paniknya yang sedang terjadi di wajahnya.

"(Kakakakak Ipar..... Hah?? Siapa??... Apakah itu aku?... Apakah kalian berdua sudah menjalin hubungan dibelakangku).

Aku bergumam didalam diriku..

Namun Haruka berbicara lagi kepadaku.

"E-eh m-maaf.. Teo bukan maksudku untuk mengatakan hal yang tadi kok.

Dia berbicara kepadaku.

"Panggil aku Marday aja atau bebas... Asalkan jangan panggil aku Teo lagi....

Aku bicara kepada Haruka.

"Baiklah Marday.

Haruka menjawab.

"Kalau begitu apakah kamu bisa menceritakan apa yang sedang terjadi saat ini.

Aku berbicara kepada Haruka untuk membahas topik yang sebelumnya aku tanyakan kepadanya.

"B-baiklah... Aku akan menceritakannya.

Haruka berbicara kepada diriku.

Setelah itu Haruka pun memulai kejadian yang terjadi sebelum aku tiba di kelas ini.

••••

*5 menit sebelumnya.

Saat marday sudah pergi menuju ke toilet... Aku Teo alip bersama saudara saudaraku sedang saling berkumpul di meja tempatku berada.

Mereka berdua saat ini sedang berdiri di sampingku...

Sedangkan aku hanya mendengarkan mereka berbicara sambil menunggu marday yang ke toilet.

"Mau permen??.

Tulus berbicara kepadaku saat aku sedang mendengarkan mereka berdua berbicara sambil memberikan permen lolipop kepadaku.

"Boleh.

Jawabku sambil mengambil permen lolipop yang diberikan tulus.

Habis itu tulus pun memberikan permen lolipop kepada Daniel juga yang ada sampingnya.

Setelah itu merekapun saling berbicara lagi dan aku hany perlu mendengarkan mereka saja.

Sambil melihat keadaan kelas... Aku melihat ayasaka mei dengan beberapa kelompoknya disana sedang saling berbicara.

Kemarin malam.... Aku sempat berbicara denganya.... Dan ketika dia sudah menceritakan tentang apa yang terjadi kemarin malam.... Itu bena benar membuat ku kaget dengan apa yang terjadi kepadanya.

Bila dikatakan jujur.... Aku itu tipe orang yang tidak mau memcampuri urusan orang... Tapi entah kenapa saat aku sedang bersama ayasaka mei aku selalu ingin mencampuri urusannya.

Itu aneh bukan??..... Tentu saja itu aneh jika dilihat dari sudut pandangku.

Lagipula aku tidak mempunyai hubungan yang khusus sama dia... Bahkan teman pun tidak.

Sambil meletakkan tanganku ke meja..... Aku melihat ke arah ayasaka mei.. Dia memang cantik menurut ku... Tapi aku cukup prihatin apa yang terjadi kepadanya.

Saat aku sedang melihat ayasaka mei... Tulus menyadari apa yang sedang aku lihat... Dia pun tersenyum sedikit seakan akan dia ingin meledekkinku.

"Woohh.

Tulus berbicara sambil tersenyum di wajahnya.

Daniel yang berada disitu juga menyadari... Kalau aku sedang melihat ke arah ayasaka mei... Tapi dia tidak meledekkin malahan dia lanjut berbicara kepada tulus.

Aku si tidak memperdulikannya dan terus melihat ke arah ayasaka mei.... Rambut merah dengan mata birunya terpampang jelas di mataku.

Mungkin karena aku melihatnya cukup lama... Entah kenapa aku merasakan detak jantungku menjadi cepat.

"(Ada apa dengan jantungku??).

Aku bergumam.

Aku pernah membaca dari sebuah buku yang kuambil dari ruangan itu.... Ketika detak jantung kita berbeda dari biasanya...

Itu bisa terjadi ketika kita sedang selesai berolahraga. Sedang dalam keadaan takut.. Dan ada juga yang sangat cocok dengan kondisi detak jantungku yang sekarang yaitu.

Ketika kita sedang merasakan jatuh cinta kepada lawan jenis kita.

"(Hmm.... Menarik).

Aku bergumam sambil memalingkan wajahku ke tulus dan Daniel.

Sudah lama aku tidak pernah merasakan detak jantungku berdetak sangat cepat. . . Kecuali ketika kondisiku sudah selesai olahraga saat aku berada di ruangan itu.

Saat aku sedang mulai berbicara dengan tulus dan Daniel.... Tiba tiba pintu kelas bergeser dan menandakan bahwa ada seseorang yang masuk ke kelas ini.

Kupikir itu tadinya Marday.... Tapi entah kenapa itu bukan Marday melainkan sekelompok laki laki yang tidak mungkin dari kelasku berada.

Saat mereka masuk... Semua mata siswa siswi yang ada dikelas pun melihat mereka termasuk diriku dan saudara saudaraku.

Aku juga melihat ke arah kelompok ayasaka yang sedang melihat ke arah mereka.... Tapi aku melihat sebuah ketakutan yang ada di mata ayasaka saat ini.

"(Ada apa dengannya?? Kenapa dia melihat seolah olah dia melihat sebuah hantu saja).

Aku bergumam sambil melihat ke arahnya.

Saat aku sedang mencari alasan kenapa ayasaka sedang ketakutan.... Salah satu dari mereka berbicara.

Dia adalah pria berambut pirang dengan tinggi 165cm

"Haloo... Semuanya apakah kalian tahu dimana siswi yang bernama ayasaka mei duduk?.

Pria itu berbicara kepada kami semua yang ada di kelas.

Saat itu aku mulai sadar kenapa ayasaka mek bisa ketakutan saat ini... Aku pun langsung maju ke arah papan tulis.

Saat aku sedang maju sendirian.... Semua orang yang ada di kelas melihat ke arahku... Termasuk saudara saudaraku.... Tapi tidak lama kemudian mereka mengikuti di belakangku.

"(Sebenernya aku tidak ingin melakukan ini.... Tapi aku sudah berjanji kepada ayasaka mei pada kemarin malam).

"(Apa yang dia bicarakan kemarin malam.... Itu adalah sebuah luka yang terjadi kepadanya di masa lalunya).

"(Mangkanya setelah mendengarkan semua yang terjadi kepadanya di masa lalu... Aku benar benar kaget dengan cerita yang dia bicarakan).

"(Lalu setelah aku sudah mendengarkan apa yang terjadi kepadanya.... Aku pun membuat sebuah janji seumur hidup buatnya).

"(Bahwa Apapun yang terjadi di masa depan... Aku akan selalu melindungimu).

Sambil mengingat janji yang kuucapkan... Aku pun terus melangkah maju kedepan sambil memasukkan kedua tanganku kedalam kantong celana.

Itu bukan sebuah janji omong kosong yang ku berikan kepadanya.... Tapi itu adalah sebuah janji yang harus kutepati untuknya.

Sambil menggigit sisa permen lolipop yang diberikan tulus.... Aku pun sudah berada di depan papan tulis dan segera memulai pembicaraan kepada mereka semua.

"Ada apa kau mencari ayasaka Mei?.

Alip berbicara kepada pria berambut pirang.

Saat aku sudah memulai pembicaraan... Mereka semua kelompok yang ada di depan membalas pertanyaanku.

"Ehh... Kau siapa?.

Pria berambut pirang itu berbicara balik kepadaku.

"Siapa diriku itu tidak penting?? Sebutkan saja ada perlu apa kau mencari ayasaka Mei.

Aku berbicara kepada pria berambut pirang itu.

Mungkin karena aku sudah mencolok dari semua siswa siswi yang ada disini... Ayasaka dan teman temanya juga maju ke depan menuju ke arahku.

Aku tidak tau kenapa mereka juga ikut maju.... Tapi aku bisa melihat dengan jelas bahwa mata ayasaka yang tadinya sedang ketakutan... Kini tidak terlihat jelas lagi di matanya itu.

Apakah aku benar benar melakukan hal yang tepat baginya ya??? Jika itu memang hal yang tepat baginya aku harap dia tidak ketakutan lagi ketika dia sudah berada di depan.

"Ada apa kau mencariku lagi?.

Ayasaka berbicara sambil ditemanin dengan Amelia jeanne yang ada di sampingnya.

Setelah itu sekelompok pria itu mengalihkan perhatiannya kepada ayasaka dan Amelia jeanne.

"Jadi kau disitu ya Mei.

Pria berambut pirang itu berbicara sambil melihat ke arah ayasaka.

Kenapa pria itu menyebut nama ayasaka dengan Mei saja??? Apakah mereka berdua mempunyai hubungan khusus ya?.

Sejauh yang aku ketahui ketika kita sudah akrab atau mempunyai sesuatu hubungan yang spesial... Kita tidak akan segan segan lagi memanggil mereka dengan nama panggilan saja.

Saat aku sedang berpikir.... Ayasaka mei dan Amelia jeanne kini berjalan menujuku... Setelah itu ayasaka pun berbicara.

"Tidak usah memanggilku dengan nama panggilan saja... Lagian aku juga tidak mempunyai hubungan khusus dengamu.

Ayasaka berbicara sambil berdiri di samping ku... Sedangkan Amelia dia berdiri di sebelah dari ayasaka.

"Jangan begitu lah Mei... Bagaimana pun juga aku dulu pernah dekat denganmu bukan... Tidak bukan dekat saja tapi bukan kah kita sudah pernah menjalin hubungan sebagai pacar... Jadi tidak masalah lah jika aku masih memanggilmu mei kan?.

Pria berambut pirang itu berbicara dengan nada sombongnya.

Jadi begitu ya.... Ayasaka pernah menjalin suatu hubungan sama orang itu ya.

"Hentikan.... Yang sudah berlalu biarlah berlalu... Lagian setelah kita putus aku sudah menemukan seseorang yang kusukai saat ini.

Ayasaka berbicara kepada pria berambut pirang itu.

Mendengar hal itu semua orang yang ada kelas kaget dengan apa yang dikatakan ayasaka.... Begitu pula Amelia jeanne yang ada di sebelahnya.

Termasuk diriku.... Sedangkan untuk 2 saudaraku saat ini mereka masih santainya berada di belakang samping kanan kiri ku.

Aku baru tau... Kalau ayasaka sudah menemukan seseorang yang dia sukai... Setelah dia putus dengan cowo berambut pirang itu.

"Siapa cowok itu sialan!!!! Bagaimana mungkin kamu bisa menemukan penggantiku begitu cepat.

Cowo berambut pirang itu berbicara sambil tidak percaya dengan apa yang barusan ayasaka katakan.

Lalu ayasaka pun melihat ke arahku sambil menglingkarkan tangan kirinya ke tangan kananku... Aku pun hanya menerimanya dan aku merasakan sebuah sesuatu yang menyentuh tanganku.... Ya itu adalah dada dari ayasaka.... Lalu tidak lama ayasaka pun mulai berbicara.

"Dia... Adalah orang yang kusukai saat ini.

Dia mengatakan itu seakan akan tidak ada beban yang menghampiri dirinya.

Setelah mendengar hal itu semua seisi kelas yang mendengarnya merasa terkejut.... Termasuk Amelia... 2 saudaraku... Dan aku sendiri.

"(Apa!!.... Kenapa dia mengatakan bahwa aku adalah orang yang dia sukai?).

"(Aku memang berjanji padanya untuk melindungi dia.... Tapi bukan maksud ku untuk membangun suatu hubungan dengannya).

"(Bahkan jika dipikir pikir lagi... Aku masih belum berteman dengannya.... Tapi kenapa dia mengatakan bahwa orang yang dia sukai itu adalah aku).

Aku bergumam sambil melihat ke arah ayasaka... Dan aku juga melihat matanya dengan tatapan yang serius.

Jika dia ingin menggunakan ku sebagai tameng mungki dia tidak akan memberikan tatapan yang serius.... Tapi dia saat ini sedang menunjukkan sebuah tatapan seriusnya kepada kelompok berambut cowo berambut pirang itu.

Jadi begitu..... Aku mengerti.... Jika dia benar benar menyukaiku.... Maka dia tidak akan masalah bukan jika aku mengujinya disini.

"Mei...

Aku berbicara kepadanya dengan menyebut nama panggilannya.

Ini baru pertama kalinya aku memanggil seseorang dengan nama panggilannya....selain saudaraku dan beberapa pelayan yang ada di ruangan itu.

Kemudian dia pun melihat ke arahku dan menjawab ku.

"A-aapa.

Dia menjawab dengan ekspresi malunya disertai dengan pipihnya yang memerah seperti merah tomat.

Mungkin dia malu karena baru pertamakalinya aku memanggilnya dengan nama panggilannya saja.

Tidak lama dia membalasku.... Aku pun menciumnya ke bagian pipihnya.. "Chuu.

Ya jika dia benar benar menyukaiku maka... Tidak masalah bukan jika aku melakukan hal yang begitu kepadanya.

Setelah aku memberikan sebuah ciuman ke pipihnya.... Mei menjadi semakin memerah.

Bahkan bukan itu saja.... Semua yang ada di kelas yang menyaksikan diriku menciumnya pada kaget melihatnya... Termasuk 2 saudaraku yang ada di belakang kanan kiri ku.

"Lumayan....

Aku mengatakan itu sambil kembali mengatur pose berdiriku.

Setelah mendengar apa yang aku katakan.... Mei menjadi semakin memerah sehingga dia siap meledak kapan saja...

"(Jadi begitu ya rasanya ketika kita mencium seseorang yang lawan jenis dengan kita).

Aku bergumam di dalam diriku.

Setelah itu cowo yang berambut pirang itu membuat ekspresi kesalnya kepada diriku.

"K-kkauuu b-bahkan aku yang mantan pacarnya belum pernah melakukan itu kepada mei.

Cowo berambut pirang itu berbicara kepadaku sambil menunjuk jari telunjuknya kepadaku.

"Hei.... Sebelum kita berbicara lebih lanjut... Bisakah kau menghentikan menyebut nama wanitaku dengan nama panggilan saja.. Bagaimanapun wanita ku sudah melarang kamu untuk menyebut nama panggilannya saja.

Aku berbicara sambil ingin melanjutkan kalimat yang ingin ku keluarkan.

"Lagian juga... Aku bukanlah tipe orang yang suka bicara untuk basa basi saja.... Aku adalah tipe orang yang lebih suka ke aksi daripada berbicara omong kosong.

Aku mengatakan itu kepada cowo berambut pirang.

Setelah itu cowo berambut pirang semakin marah kepadaku... Sedangkan mei dia memerah lagi.

Begitulah apa yang terjadi kenapa kelas ini bisa ramai.

••••

Setelah haruka menceritakan apa yang terjadi saat ini.... Aku dengan cepat memahami cerita tersebut.

Jadi begitu ya... Ceritanya... Pantas saja saudara saudaraku saat ini sedang berdiri di papan tulis.

Sambil melihat ke arah saudara saudaraku.... Aku memperhatikan keadaan sekitar.... Nampaknya kelas kita benar benar menjadi perhatian dari kelas lainnya.

Aku si tidak memperdulikan.... Tentang Alip yang mencium ayasaka mei... Tapi aku lebih memperdulikan keadaan kelasa yang saat ini.

Kenapa aku lebih memperdulikan hal yang begitu??? Ya karena saat ini kompetisi antar kelas sedang berlangsung dan itu benar benar gawat jika kelas kita menjadi perhatian saat ini.

Aku harus mengambil tindakan untuk mencegah kamera kamera yang sedang memperhatikan kelas kita.

Maksud dari kamera yang Kusebutkan bukanlah kamera CCTV... Melainkan orang orang yang sedang melihat ke kelas kita.

Aku pun mengambil langkah maju untuk kedepan... Mungkin melihat aku maju.. Haruka ingin menghentikan ku... Tapi aku tidak memperdulikannya dan terus maju kedepan.

Setelah aku sudah berjalan ke depan.... Semua saudara saudaraku dan semua tatapan kelad menuju diriku.... Tapi seperti biasanya aku tidak memperdulikannya.

Sambil memasukkan kedua tanganku.... Aku melangkah maju dan berbicara kepada kelompok pria yang sedang ada didepan.

"Hey... Apakah dari kalian ada yang memiliki nama san disini.

Aku bertanya kepada kelompok pria pirang itu.

Karena aku tidak tau nama lengkapnya jadi aku mengingat apa yang semalam gadis itu panggil di gang kecil.

Bagaimanapun salah satu dari kelompok pria itu.... Ada orang yang memiliki san di dalam nama tersebut.

Mungkin si rambut pirang itu... Yang habis beradu mulut dengan alip sama ayasaka mei.

Aku pun tiba di depan para saudara saudaraku... Posisiku saat ini sudah seperti tameng yang berada di depan mereka... Sedangkan saudara saudaraku dia ada di belakang kanan dan kiriku... Termasuk ayasaka dan Amelia.

"Itu aku... Kenapa kamu bisa tahu namaku?.

Pria berambut pirang itu berbicara kepadaku.

Kenapa aku bisa tahu??? Ya jelas itu karena aku mengetahui namamu pada malam itu.. Dan juga kalian saling bermesraan di gang itu.

Tapi aku tidak akan mengatakan hal itu.... Aku akan mengasih tahu kekuatan dari seorang pria yang populer di kalangan para wanita.

"Kenapa aku bisa tahu???Karena ada seorang gadis yang bernama aulia bertanya kepadaku pada saat aku sedang berjalan menuju kelas.

Aku mengatakan itu kepadanya.

Respon yang kulihat dari pria berambut pirang itu terkejut dan langsung mengerti dengan apa yang kumaksud.

Kembali pada hari sebelum sebelumnya.... Setelah aku masuk ke sekolah ini.... Para wanita wanita yang ada di sekolah ini selalu mendekati kami... dan selalu ingin berada di dekat diriku dan saudara saudaraku.

Tapi aku dan saudara saudaraku.... Hanya bersikap acuh tak acuh kepada mereka...

Lalu apakah aku mengenal wanita bernama aulia?? Apakah aku pernah berbicara sama wanita aulia??.

Tentu saja tidak.... Itu hanya kebohongan yang aku ucapkan agar pria yang berambut pirang langsung mengerti apa yang ingin ku bahas selanjutnya.

Dan juga aku ingin menyelesaikan ini dengan cepat... Daripada harus berbicara omong kosong kepada mereka.

Semakin kita menyelesaikan dengan cepat.... Semakin bagus kita tidak diperhatikan oleh kelas lainnya.

"Apa yang dia katakan???.

Pria berambut pirang itu berbicara tanpa meragukan perkataan ku yang sebelumnya.

"(Dia terpancing.... Kalau begitu aku akan menyelesaikan ini dengan cepat).

Aku bergumam.

"Dia bertanya kepadaku. . . Tentang keberadaanmu.

Aku berbicara kepadanya.

Apakah aku bisa menipunya??? Itu tergantung pada jawaban apa yang dia berikan nantinya.

"Apakah itu benar???.

Pria berambut pirang itu berbicara kepadaku.

"Tentu saja itu benar..

Aku menjawabnya.

"Lalu pergi kemana dia sekarang?.

Pria berambut pirang bertanya kepadaku.

Untungnya setelah selesai aku pergi ke toilet... Di tangga aku melihat wanita yang bernama aulia dan teman teman wanitanya itu berjalan menuju ke bawah.

"Dia sekarang sedang berjalan ke bawah.

Aku menjawabnya.

"Ouh begitu ya.... Kalau begitu guys Mari kita pergi kebawah.

Pria berambut pirang itu berbicara tanpa meragukan diriku sama sekali.

Setelah itu mereka pun pergi menuju ke pintu keluar kelas.... Dan saat aku sedang melihat mereka pergi... Aku bisa merasakan bahwa dari semua kelompok pria itu ada yang sedang memberikan sebuah tatapan yang mengerikan kepada kami.

Kami pun memberikan kembali tatapan yang mengerikan kepada pria yang ada di kelompok itu.

Dia pun kaget dan merasa takut setelah kami memberikan tatapan yang mengerikan kepadanya... Dan segera menyusul kelompok yang lainnya.

Jika kau ingin memberikan sebuah tatapan yang mengerikan ke kami.... Maka kau harus merasakan tatapan yang paling mengerikan dari kami.

Setelah kelompok pria itu pergi.... Keramaian yang ada di kelaspun di bubarkan.

Baik itu dari kelas lain yang menonton kami sebelumnya maupun yang ada di dalam kelas.

Lalu kemudian... Aku melihat kebelakang bahwa alip masih bersikap biasa saja... Kecuali ayasaka yang masih memerah setelah apa yang dia katakan.

Alip pun berbicara kepada ayasaka.

"Mei.. Ambil ini.... Dan pakailah jika kamu ingin pergi kemana mana.

Alip berbicara sambil... Memberikan sarung tangan kirinya kepada Mei.

Aku dan saudara saudaraku yang melihat itu... Terkejut dengan apa diberikan alip kepada ayasaka.

Bagaimanapun juga sarung tangan yang diberikan alip.... Bukanlah sarung tangan biasa.... Semua saudara saudaraku mempunyai sarung tangan mereka masing masing.

Tapi yang baru memakai sarung tangan itu cumang aku dan alip... Mungkin sisanya mereka menyimpannya kali.

"K-kkkau yakin Lip?.

Ayasaka berbicara sambil malu malu untuk mengambil sarung tangan tersebut.

"Iya... Ambilah.

Alip berbicara seperti biasa saja.

"T-tterima kasih.

Ucap ayasaka sambil mengambil sarung tangan tersebut.

"Ok.

Mungkin ayasaka berpikir bahwa sarung tangan yang diberikan oleh alip adalah sarung tangan biasa... Jadi dia tidak ragu ragu untuk mengambil sarung tangan itu kali ya.

Aku pun berbicara kepada ayasaka.

"Ayasaka... Bisa kita berbicara sebentar.

Aku berbicara kepada ayasaka.

Mendengar hal itu... Temannya yang selalu bersama dengan ayasaka mulai mengeluh.

"Hei... Kalian benar benar tidak memperdulikanku ya.

Amelia jeanne berbicara sambil menggembungkan pipinya.

Aku pun tidak memperdulikannya dan terus mengajak ayasaka untuk pergi keluar dari kelas ini.

"Baiklah...

Ayasaka Menjawab apa yang aku katakan.

Setelah itu sambil berjalan menuju ke luar.. Aku membiarkan para saudara saudaraku untuk berbicara kepada Amelia Jeanne.

Setelah berjalan ke luar dari kelas... Aku pun tiba di dekat tangga yang menuju kebawah dan berbicara kepada ayasaka.

"Aku tidak akan basa basi lagi ayasaka.... Sarung tangan yang kau dapatkan bukanlah sebuah sarung tangan biasa.... Di dalam sarung tangan itu ada sebuah chip yang mampu meracak keberadaan sang pemakai dari sarung tangan tersebut.

Aku berbicara kepada ayasaka sambil bersender di belakang tembok.

Ayasaka yang mendengarkan hal itu merasa terkejut dan juga dia merasa takut kepada sarung tangan itu.

Mungkin dia takut karena dia berpijak bahwa mungkin saja sarung tangan ini ada sebuah camera yang mampu merekam sang pemaka kali.

"Tenang saja... Sarung tangan itu tidak ada camera sama sekali kok... Dan juga chip yang terpasang di sarung tangan itu tidak akan aktif ketika sang ahli belum bergerak.

Aku berbicara sambil meyakinkan kepada ayasaka yang sedang ada di depanku.

"A-apakah itu benar?.

"Iya.

"Kalau begitu jika sang ahli itu belum bergerak apakah sarung tangan ini hanya sarung tangan biasa?.

Ayasaka bertanya kepadaku.

"Itu benar.... Namun ketika kondisi sang pemakai sedang dalam bahaya... Maka sang ahli akan bergerak dan akan meracak keberadaan dirimu nantinya.

Aku menjawab pertanyaan dari ayasaka.

"Jadi begitu ya.

"Tentu saja.

Aku berbicara.

Setelah itu urusan kami sudah selesai dan kami terus berjalan menuju ke dalam kelas.. Namun di tengah tengah perjalanan aku menggodanya sedikit seperti.

"Apakah hubunganmu dengan alip.

"Bagaimana menurutmu Tentang alip.

"Apa yang kamu sukai dari alip.

Aku menggoda dia seperti itu saat kami berjalan menuju ke dalam kelas.

Namun respon yang ku dapat hanyalah.... Ekspresi malu disertai dengan memerahnya wajah dari dia.... Seakan akan dia ingin meledak jika aku bertanya sekali lagi tentang alip.

Benar benar lucu sekali ya menggoda seseorang yang sedang jatuh cinta.

Apakah aku akan mempermasalahkan ketika mereka sudah resmi pacaran???.

Tentu saja tidak!!.

Bagaimanapun juga jika itu adalah yang membuat mereka saudara saudaraku bahagia.... Maka aku tidak akan mempermasalahkannya.

Mereka bebas untuk memilih kebahagiaan mereka masing masing... Dan aku hanya perlu mendukung mereka bukan?.

Bagaimanapun juga aku adalah saudara yang paling tertua diantara mereka semua.

Sambil tersenyum tipis.... Dengan memasukkan kedua tanganku ke dalam kantong celana... Aku dan ayasaka melanjutkan perjalanan ku menuju ke dalam kelas.

Karena bentar lagi bel masuk istirahat akan segera berbunyi.