webnovel

Sosok Dewa Chapter 3..

Di dalam sebuah rumah yang memiliki gaya ala Eropa, seorang pria mengenakan handuk piyama yang berbahan lembut, berwarna biru tua, terbaring di kursi santai, tepat samping kolam renang yang berukuran cukup besar dengan kacamata hitam menutupi mata indah yang ada di dalamnya.

"Waaaaah pagi ini benar-benar sebuah karya seni, bagaimana bisa suasana di kota yang bising ini begitu terasa bersih dan cerah seperti sekarang? aku akan sangat betah tinggal di tempat ini" Dia membentangkan tangannya, merasakan udara pagi di kota megapolitan.

"Apa yang harus aku lakukan hari ini? sebel banget setiap hari harus terus melihat keseharian gadis itu, apa tidak ada tugas lain untuk membuat kesibukkan aku lebih menarik?" Pria bertubuh tinggi dan berkulit putih cenderung pucat itu menggerutu sambil terus memandang langit yang begitu cerah.

"Apa interviewnya berjalan lancar? harusnya sih semua sesuai dengan rencanaku, apa dia membuat kesalahan?" dia terus berbicara sendiri, karena di rumah besar dan mewah itu dia hanya tinggal seorang diri, bahkan tanpa satu orangpun yang di pekerjakan sebagai asisten rumah tangga di rumah itu.

Tiba-tiba dia bangun dan seperti mengingat sesuatu "Aku harus menjaga adiknya? ya ampun apa yang aku lakukan? sialan, tugas ini begitu bertele-tele bagiku".

Dia berlari menuju pintu keluar dan setelah pintu rumah kembali di tutup, penampilannya langsung berubah, dari handuk piyama berbulu tebal dan lembut, menjadi stelan baju Casual pria yang menempel pas di tubuhnya, bentuk tubuhnya yang tinggi dan kekar dengan otot-otot yang terjaga baik sedikit terlihat, karena kemeja yang ia kenakan sangat ketat di bagian lengan dan dadanya.

Segera ia menaiki sebuah mobil sport keluaran terbaru berwarna biru tua, itu adalah warna kesukaannya.

Mobil itu melesat cepat menuju rumah Ketrin. Pria tampan berkulit putih yang cenderung pucat itu bernama Rayas. Dia salah satu sosok dewa pelindung yang dikirim dewi cinta untuk melindungi Ketrin selama ini, seorang gadis yang berjuang sendiri dan tidak pernah memperdulikan soal cinta setelah kepergian kedua orang tuanya apa lagi memikirkan kebahagiaannya sendiri.

Keistimewaan yang dimiliki Ketrin sehingga mendapatkan pertolongan langsung dari Dewi Cinta, karena Ia memiliki tanda lahir berupa telapak tangan kecil dewi di bagian belakang telinganya, yang tidak pernah Ia sadari, bahwa tanda itu memiliki arti yang sangat tinggi di dunia lain.

Saat Ketrin di lahirkan, bertepatan dengan saat Dewi Cinta mengadakan persembahan besar di dunianya, demi semua wanita yang terlahir hari itu, dia ingin semua wanita di dunia menerima cinta yang tulus dan hidup bahagia.

Namun saat ia menemukan satu anak gadis dengan takdir yang tertulis dalam dirinya, bahwa ia akan kehilangan segala sesuatu yang bisa membuatnya bahagia dan itu termasuk cintanya, maka ia memberikan anugerah berupa tanda dalam diri gadis itu, kemampuan karin membaca masa depan menjadi salah satu keistimewaan dirinya yang di pilih oleh dewa pengetahuan.

Seorang dewi cinta bisa turun tangan dalam kehidupan seorang manusia, jika manusia itu sendiri telah melewati batas usia rawan yaitu 16-17 Tahun, dan akan kembali menarik tangannya di usia matang yaitu 30 Tahun, Setelah itu manusia hanya akan menikmati hasil dari kehidupan di masa mudanya yang merupakan ketetapan dari Dewa Takdir.

"Kalian baru bisa menyentuhnya setelah usianya menginjak 16 tahun, biarkan dia terbentuk dengan sendirinya sekarang, manusia memiliki Hak untuk itu, bagaimana dia tumbuh dan kuat dengan kemampuannya bertahan hidup sampai pada saat ini" Dewa Takdir memberikan intruksi, agar semua anak tumbuh dengan nalurinya sendiri dan takdir yang sudah di siratkan dalam kehidupan mereka, termasuk Ketrin di dalamnya.

Dari Ketrin lahir, hingga akhirnya kedua orang tuanya meninggal, ketrin terus di ikuti oleh satu dewa pelindung yang dikirim oleh dewi cinta, mereka saling menjaga Ketrin dari kejauhan meskipun sosok dewa pelindung adalah sosok yang sangat arogan dan pemalas, sehingga membuatnya sedikit kesal jika harus terus mengikuti ketrin yang sangat membosankan baginya, kemanapun Ketrin pergi maka Rayas harus mengikutinya.

Dan sampai pada suatu saat, setelah usia ketrin melewati batas usia yang di berikan oleh dewa Takdir, dewa dewi cinta diperbolehkan ikut campur dalam kehidupannya, maka Dewa Pelindung mulai semakin rapat dengan kehidupan Ketrin dan membantunya melewati segala macam kesulitan meskipun tidak bisa 100% merubah dasar dari garis takdir yang di miliki ketrin dalam hidupnya, takdir yang di tuliskan tidak bisa di rubah oleh siapapun, namun ketrin memiliki nasib untuk mendapatkan keistimewaan berupa perlindungan dari beberapa dewa dewi yang membuatnya memiliki harapan untuk bahagia.

Ia seorang gadis kecil berhati putih bersih, dan memiliki kemampuan membaca masa depan yang di anugerahkan oleh dewa pengetahuan dan di jadikan satu-satunya orang yang beruntung mendapatkan tanda dari dewi cinta berupa siluet telapak tangannya yang akan menempel seumur hidup di tubuhnya, Ketrin tidak diberikan pilihan untuk menolak semua anugerah itu, ia hanya bercita-cita ingin menjadi manusia biasa dan hidup normal seperti orang kebanyakan lainnya.

Next chapter