2 Diusir Keluar

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Tang Xinyan memandangi pria yang menatapnya dengan sorot mata dingin itu. Ia memiringkan kepalanya dan mengomel, "Mengapa kau galak sekali? Kau tidak terlihat imut sama sekali..."

Pria itu bernama Mo Chiwei. Kini ini berdiri dan menatap Tang Xinyan. Pandangan Mo Chiwei beralih dari wajahnya yang halus ke tubuhnya yang indah. Meskipun begitu, wajahnya tetap menunjukkan ekspresi dingin. 

Tang Xinyan tampaknya tidak menyadari tatapan dingin itu. Ujung hidungnya dapat mencium aroma napas Mo Chiwei yang segar. Tiba-tiba, ia menyingkirkan handuk mandi Mo Chiwei dan mengikuti aroma napas tersebut. Ia perlahan-lahan berdiri dari lantai dan mendekati Mo Chiwei.

Ketika Tang Xinyan memeluknya, seluruh otot Mo Chiwei tiba-tiba menegang.

Kini Tang Xinyan benar-benar dikendalikan oleh obat perangsang, tapi ia berusaha untuk mengendalikan dirinya.

Tang Xinyan berpikir, 'Yang memesan kamar ini adalah Fu Sichen, jadi yang boleh memasuki kamar ini hanya dia dan aku, tidak mungkin ada pria lain.'

Mo Chiwei memiliki kebiasaan kebersihan diri yang sangat berlebihan, dan dia tidak pernah dekat dengan wanita mana pun. Tapi, bukan berarti bahwa tidak ada wanita yang mencoba merayunya. Hanya saja, dia belum pernah bertemu wanita yang sangat berani.

Alis Mo Chiwei sedikit berkerut.

Ia masih menggenggam ponsel di tangannya. Orang yang ia hubungi belum menutup telepon. Mo Chiwei pun menghela napas ringan, "Apakah kau sudah sampai?"

"Kak Chiwei, semalam Zhiheng menaruh sesuatu di anggur merahmu. Dia ingin kau melakukan 'itu' dan menikmatinya untuk pertama kalinya. Kau kan sudah mempertahankannya selama 28 tahun. Oh, setahuku wanita yang ada di kamarmu itu adalah wanita tercantik di Kota An. Kau nikmati saja, ya."

Sebelum Mo Chiwei sempat menjawabnya, orang itu telah menutup telepon.

Tang Xinyan berlinang air mata. "Mengapa kau percaya kata-kata Tang Yurou? Aku masih perawan, masih perawan, apakah kau tahu? Dulu, hubungan kita begitu baik, mengapa kau tidak mau menyentuhku..."

Mo Chiwei melayangkan tatapan dingin pada Tang Xinyan. "Kau salah orang."

Tang Xinyan menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku tidak salah orang. Kamar ini nomor 2068. Kaulah yang memesan kamar ini, jadi hanya kita berdua yang bisa masuk..."

Mo Chiwei menatap Tang Xinyan yang memeluk lengannya. Mata Tang Xinyan yang indah dan tampak seperti permata sedang berlinang air mata. Pipinya pun merona merah, sehingga membuatnya tampak menawan.

Anehnya, Mo Chiwei tampak sangat tenang, seolah tak memiliki emosi sama sekali. Ia mendorong Tang Xinyan tanpa ampun.

Kemudian, ia menyeret lengan Tang Xinyan dan melemparkannya keluar dari kamar.

….. 

Setelah terlempar keluar dari pintu, Tang Xinyan jatuh tak berdaya ke lantai.

Meskipun kini kondisi Tang Xinyan tampak sangat menyedihkan, Mo Chiwei masih bersikap acuh tak acuh...

Apakah wanita dengan wajah cantik dan tubuh yang indah seperti Tang Xinyan tidak menawan? Atau Fu Sichen memiliki kelainan?

Tiba-tiba, ada seorang pria mabuk berjalan mendekat dan hendak memasuki kamar di seberang kamar nomor 2068. Ketika melihat Tang Xinyan di depan kamar itu, ia tertegun sesaat, kemudian kedua matanya berbinar penuh kegembiraan. "Ah, ternyata Xinyan. Xinyan, saat kau keluar dari industri hiburan setengah tahun yang lalu, aku sangat sedih."

Pria itu adalah pemilik perusahaan produk perawatan kulit. Saat masih bekerja sebagai artis, Tang Xinyan pernah mempromosikan produk perusahaannya. Kemudian, karena pria itu bersikap tidak sopan pada Tang Xinyan, Tang Xinyan langsung membatalkan kontrak mereka.

avataravatar
Next chapter