Pada foto itu, Su Shengjing sedang menghadiri sebuah acara. Ia mengenakan setelan hitam, sedang berjalan di karpet merah dengan postur tegap dan percaya diri, tersenyum di depan kamera.
Saat foto itu diambil, Su Shengjing masih berusia dua puluh tahun. Wajahnya masih tampak sedikit remaja, tetapi sudah sangat tampan.
Su Jiu bertanya dengan polos, "Papa, apa itu kamu? Tampan sekali!"
Su Shengjing melihat ke arah foto yang ditunjuk Su Jiu, lalu menjawab dengan sedikit malu, "Ya."
Itu adalah masa-masa terbaiknya, puncak popularitasnya. Saat itu Su Shengjing memang sangat tampan.
Su Jiu berkata lagi dengan nada bayinya, "Di dalam foto itu, Papa tidak memiliki jenggot, rambutmu juga tidak panjang, bagus sekali! Jadi, Papa, kamu harus potong rambut dan jenggot!"
Itu adalah hal yang mudah. Su Shengjing sendiri juga sudah memikirkan hal itu karena tidak ingin jenggotnya menyakiti kulit halus Su Jiu lagi. Maka, pria itu pun menyetujuinya, "Oke, besok Papa akan potong rambut dan mencukur jenggot."
Su Shengjing sudah memutuskan. Begitu selesai mengubah penampilannya, ia akan segera mencari pekerjaan. Ia tidak ingin membiarkan dirinya buang-buang waktu lagi.
Sebelumnya, Su Shengjing pernah bekerja paruh di sebuah toko kecil dengan gaji yang tidak banyak. Bahkan, untuk beli makan sendiri saja kadang tidak cukup. Maka dari itu, ia berniat untuk mencari pekerjaan yang lebih bagus. Bagaimanapun, membesarkan anak membutuhkan biaya yang banyak.
Su Shengjing sebenarnya tidak keberatan dengan apa yang dipakai atau yang dimakannya. Namun, anak kecil tidak bisa seperti itu, apalagi anak perempuan. Ia tidak mungkin membiarkan gadis kecil itu hidup seperti gelandangan bersamanya, 'kan?
***
Keesokan harinya.
Su Shengjing segera pergi ke kamar mandi setelah bangun. Pria itu mencukur jenggotnya menggunakan pisau cukur sampai bersih.
Setelah mencukurnya, Su Shengjing pun merasa dirinya seperti kembali muda.
Berdiri di depan cermin, Su Shengjing melihat dan mengelus wajahnya yang halus dengan puas. Pria itu pun keluar dari sana dan berjalan menuju kamar untuk melihat Su Jiu.
Rumah Su Shengjing sangat kecil, luasnya hanya dua puluh meter persegi saja, dan hanya memiliki satu kamar. Jadi, pria itu membiarkan Su Jiu tidur di dalam kamar, sedangkan dirinya sendiri tidur di sofa ruang tamu.
Awalnya, Su Shengjing khawatir Su Jiu akan jatuh dari ranjang. Namun ternyata, gadis kecil itu tidur di tengah ranjang dengan tapi, kedua tangan kecilnya saling menumpuk di atas perut.
Bahkan, posisi tidur Su Jiu pun begitu rapi dan tertata.
Su Jiu belum bangun, bulu matanya yang panjang menutupi kelopak mata, menimbulkan bayangan seperti kipas. Wajah kecilnya yang putih cantik seperti boneka membuat orang lain sangat ingin menyentuhnya. Melihat itu, Su Shengjing pun tidak tahan, ia menyentuh pipi Su Jiu yang halus dengan ringan. Sentuhan yang halus itu membuat dirinya ingin menyentuhnya lagi dan lagi.
Su Jiu merasakan sesuatu di pipinya, ia pun bergumam, "Papa…"
"Sudah bangun?" Su Shengjing bertanya sambil mengangkat Su Jiu.
Sebenarnya, Su Shengjing adalah orang yang cukup sensitif terhadap bau-bauan. Namun, aroma susu yang melekat di badan anak kecil itu terasa wangi dan menenangkan, ia sama sekali tidak terganggu.
Su Jiu membiarkan Su Shengjing memeluknya. Gadis kecil itu meletakkan kepala di atas bahu ayahnya, tangan kecilnya mengelus kedua matanya yang masih mengantuk. "Papa, mengapa hari ini bangun pagi sekali?"
"Karena semalam Papa sudah janji padamu kalau hari ini akan pergi potong rambut. Xiaojiu ikut Papa, ya?"
"Baik!" Su Jiu segera bersemangat, ia sangat menantikan penampilan baru Su Shengjing.
Tetapi, Su Jiu berpikir potong rambut dan mencukur jenggot saja masih belum cukup. Ia pun menepuk perut Su Shengjing yang buncit sambil berkata, "Papa, kalau kamu ingin menjadi tampan, daging ini harus dibuang. Perut Paman itu tidak memiliki daging sebanyak ini."
Su Shengjing terdiam…
'Sheng Tianci lagi.'
Postur tubuh Sheng Tianci memang bagus, memiliki otot perut, kakinya juga panjang.
'Anak ini… Apa jangan-jangan tertarik dengannya?! Sampai perutnya tidak ada lemak pun, dia bisa ingat dengan jelas?'
Saat anak perempuannya sendiri memikirkan pria lain, Su Shengjing tiba-tiba merasakan ketidakadilan dalam hatinya. Pria itu pun mendengus, "Apa kamu begitu suka dengan Paman itu? Atau, kamu mau jadikan dia Papamu saja?"
Su Jiu mengedipkan matanya. "Bolehkah?"
"..." Su Shengjing hampir tersedak oleh napasnya sendiri, "Kamu benar-benar ingin dia menjadi Papamu?!"
Su Jiu menganggukkan kepalanya dan berkata dengan serius, "Paman itu sangat tampan, di rumahnya juga ada banyak uang. Hmm, dia juga bisa membelikan Xiaojiu banyak makanan dan mainan, bisa memberikan kehidupan yang bagus kepada Xiaojiu."