webnovel

MENJEMPUT IMPIAN [18+]

Bukankah Bullying itu melanggar hukum? Melodi gadis berkacamata pindahan dari Jakarta menjadi bulan-bulanan bully dari kakak kelasnya sekaligus pemilik sekolah tersebut. Dion atmadisastra pria blasteran Bandung Jerman adalah pembuat onar yang membuat semua siswa ketakutan saat menatap dirinya. hingga suatu hari, Melodi harus menerima pelecehan dari kakak kelasnya tersebut dan membuat nya depresi hingga kehilangan kedua orang tuanya saat mendengar pelecehan terhadap putri tunggalnya. sedangkan Dion..pria pembuat onar itu seolah menutup mata pada kesalahannya dan memilih pergi meninggalkan Melodi yang hamil di usia belia. sebuah kehidupan pahit yang harus dia jalani menjadi seorang ibu di usia yang masih sangat muda.. hingga beberapa tahun kemudian, saat melodi mulai bisa menatap masa depan bersama putra nya, tiba-tiba. sosok Dion kembali datang menghantui kehidupan ibu dan anak tersebut. 18+ bacaan dewasa dan bijak dalam memilih bacaan, banyak adegan dewasa dan kata-kata kasar.

KimNia · Urban
Not enough ratings
322 Chs

bab 16.

Kini Melodi bisa tersenyum penuh bahagia, setelah sekian lama akhirnya dia bisa merasakan di lindungi oleh seseorang

Tidak terbayangkan betapa bahagianya gadis itu

Meski Karleen masih saja menatapnya sinis, namun Dion dengan lembutnya mengatakan bahwa dia akan selalu ada disampingnya meskipun hal tersulit apapun.

pria tampan itu menggenggam pergelangan tangan melodi erat, dan pria itupun langsung menyuruh gadis untuk duduk di depan

"Kau tunggu disini, lalu perhatikan permainan baaket ku" ujarnya sambil tertawa

melodi memeluk tas Dion yang sangat harum maskulin. dengan senyum tipisnya gadis itu mengacungkan jempol

"Woah..ada Melodi disini" ujar Restu dan Fiki bersamaan

melodi menundukkan kepalanya sambil tersenyum

"Sepertinya Dion kita tak ingin terpisah dari belahan jiwanya, itu sebabnya dia menyuruh Melodi untuk duduk di sini" goda Restu terkekeh

Dion yang sedang berlatih basket hanya tersenyum tipis mendengar ocehan teman-temannya

"Sudah..sudah! Kita harus focus untuk turnamen basket antar sekolah" suara bariton milik satria terdengar datar

Sontak saja melodi dan yang lain menoleh kearahnya

Melodi terdiam, pasalnya gadis itu terlihat masih canggung jika bertemu dengan Satria, si cowo pendiam salah satu klub basket

Satria tipe orang yang jarang sekali bicara bahkan dengan teman-teman dekatnya seperti Dion, Restu dan Fiki

Meski begitu mereka berempat tetap saling menjaga dan melengkapi,

"Kalian terus saja bercanda, fokuslah.." ucap Satria datar tanpa basa basi

Fiki tertawa kecil melihat reaksi Sahabat nya itu

" jangan terlalu ketus sat, melodi belum mengerti bagaimana sifat lo" ujar Fiki sambil meloncat masukan bola

Satria merenggangkan otot tubuhnya dan menoleh sesaat kearah gadis yang tertunduk itu

"Kenapa dengan sifat gue? Menurut gue biasa aja" sahutnya

Dion menghentikan perenggangan nya dan menoleh datar kearah Satria

"Jangan bersikap seperti itu di depan pacar gue, nanti dia berfikir lo itu sombong.. padahal memang sifat lo itu apa adanya begitu"

Satria menarik nafas panjang

"Kenapa dengan kalian? Baru kali ini kalian komplain sama sifat gue ?" Getutunya kesal

Dion, Restu juga Fiki tertawa bersamaan

"Ya sudah ayo kita latihan" ucap Fiki tanpa memperdulikan hal lain

Melodi tersenyum tipis melihat gerakan Dion yang lincah mendribble bola

Pria tinggi berkulit putih itu, dengan cekatan masukan bola dari jarak yang lumayan jauh, andai itu melodi.. mungkin gadis itu akan melempar bola kearah penonton tanpa sengaja

melodi memberikan sebotol air untuk Dion, pria itu duduk kemudian merebahkan kepalanya di kedua paha Melodi

"Apa kau bosan menungguku Mel" tanya Dion pelan

Melodi menahan detak jantungnya yang berdegup kencang, bagaimana tidak? Pria itu merebahkan kepalanya di kedua paha nya

Sontak saja gadis itu di buat gugup tak karuan

"Hmm.." gumam melodi salah tingkah

Dion tertawa kecil melihat reaksi salah tingkah kekasih nya itu

"Kau masih saja malu dengan pacarmu sendiri?"

melodi mengedarkan pandangannya ke arah lain, mencoba untuk tidak bertatapan dengan mata pria tampan itu

"Ju.. jujur saja ini pertama kalinya aku berpacaran, dan aku tidak tahu bagaimana harus memulainya" tutur gadis tersebut

Dion terbangun dari rebahan nya dan memegang dagu Melodi sambil tersenyum halus

"Aku menyukai mu Mel, melihatmu yang salah tingkah saat berada di dekatku, membuatku ingin mencubit pipi kamu gemas" ledek Dion

melodi tertawa kecil mendengar ucapan kekasih nya barusan, kemudian Dion mendekatkan wajahnya kearah melodi lalu mencium lembut bibir gadis itu

Meski ini adalah ciuman kedua melodi dengan Dion, tetap saja hal itu masih membuat gadis itu ingin mati seketika karena kaget

"hei.. Dion, lo anggap apa kita ini" gerutu Restu kesal

Fiki pun membelalakkan matanya sambil berdecih

"lo berusaha memanas-manasi kita? Berciuman seenaknya tanpa memikirkan perasaan teman-teman lo " ujarnya geram

Tak jauh dari situ, Satria yang sedang memainkan bola sambil memakai headset hanya bersikap acuh tanpa perduli apapun

Wajah melodi bersemu merah, gadis itu menutup wajahnya dengan kedua tangannya

"Berisik! Kenapa lo semua berisik sih, tadi gue khilaf ga sengaja mencium Melodi " balas Dion sambil tertawa terpingkal-pingkal

Waktu menunjukkan pukul 17.00

Melodi membelalakkan matanya lebar saat melihat jam tangannya

" Tidak! Ibu pasti memarahiku karena pulang terlambat" ucap gadis tiba-tiba

Dion menoleh bingung

"Sebaiknya kamu aku antar sampai rumah agar lebih cepat " ujar Dion sembari membereskan tas sekolah nya

Melodi mengangguk kan kepalanya sambil memakai tas sekolahnya dan berdiri menunggu Dion merapihkan baju-baju nya

"Ayo" ajak Dion setelah nya sambil menggenggam erat tangan melodi

*****

Mata wanita paruh baya menatap melodi yang berdiri di depan pintu gugup, gadis itu lagi-lagi memilin ujung roknya

"Dari mana saja sih Mel, ibu setengah mati khawatir tau gak" ujarnya sedikit kesal

Melodi terdiam tak menjawab, gadis itu hanya menundukkan kepalanya

"cepat masuk, ganti baju seragam kamu" ucap ibu melodi dan menarik pergelangan tangan melodi dan menyuruhnya segera masuk kedalam rumah

"ia bu, maaf tadi aku ada extra kulikuler" jawab melodi berbohong

Wanita paruh baya itu tersenyum tipis dan membelai rambut panjang melodi

"lain kali, jika ingin pulang terlambat..kabari ibu.. supaya ibu gak khawatir" ucap nya memelas

"ia bu, melodi minta maaf" sahutnya pelan

ibu melodi menangkap sosok Dion di depan pintu dan kemudian menoleh kearah melodi dengan seribu pertanyaan.

"kamu pulang sama Dion?" bisiknya

melodi cengengesan sambil mengangguk

"ajak masuk dong, masak di suruh berdiri di depan pintu" goda ibu melodi

mendengar penuturan tersebut sontak dion menjawab

"terimakasih bu, tapi ini sudah sangat sore..saya harus pulang. permisi" ucap Dion sangat sopan

melodi langsung mengantar Dion hingga halaman dan memastikan pria kesayangan nya itu pulang dengan selamat

"cieee" goda ibu melodi

gadis tersebut merengut sambil menghentakkan kakinya, bukan karena marah melainkan karena malu

sedangkan ibu melodi hanya tersenyum simpul, dia tahu benar jika putrinya sedang merasakan jatuh cinta untuk pertama kali

****

drttt drtttt

di perjalanan tiba-tiba ponsel milik Dion bergetar, pemuda tampan tersebut lantas meminggirkan mobil nya dan membuka pesan dari grup sahabatnya

Restu : "sepertinya ada yang jatuh cinta beneran nih" tulis Restu

Fiki:" ciuman di depan kita broh" balas Fiki

dion menghela nafas berat dan mulai mengetik balasan pesan di grup chat

Dion : "semua demi mobil sport yang baru di beli Restu, ingat..lo semua kalah dari gue dan sebentar lagi mobil sama motor punya lo semua gue sikat"

Restu : " eits jangan lupa, pengalaman pertama buat melodi.. setelah itu mobil sport gue milik lo" tambah Restu

Dion menggeleng sambil tertawa

Dion: " tunggu hari kelulusan sebentar lagi, melodi bakal ngerasain malam pertama sama gue wkwkwk" balas Dion dan di barengi tawaan nya di dalam mobil

pemuda tersebut menatap jalanan hampa

"sory Mel, gue udah manfaatin lo demi taruhan ini" batin Dion