"Kita sudah sampai Loria," ujar Julia pada Loria.
Loria terperangah, di depannya kini menjulang sebuah pagar yang tinggi. Mungkin bisa setinggi tujuh meter. Pagar tersebut bukanlah pagar mewah berlapiskan emas atau ukiran yang menawan. Namun sebuah pagar kokoh terbuat dari baja.
Tujuannya bukan untuk mengisolasi apa yang ada di dalamnya, melainkan mengamankan sepenuhnya dari pihak luar. Orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk atau mendekati pagar ini.
Ya, tidak lain dan tidak bukan itu adalah pagar pembatas antara wilayah pribadi ODDAM dengan lingkungan luar.
Organisasi ODDAM terletak di pusat kota. Kota itu bernama Gonebill yang merupakan Ibu kota negara Arihosta. Sebenarnya tidak hanya terletak di situ. Namun seluruh negara di dunia memiliki cabang dari organisasi tersebut. Hal itu tentu saja dikarenakan seluruh negara di dunia pasti memiliki orang berkekuatan super.
Organisasi ini memiliki setiap pemimpin di cabang-cabangnya. Dan pemimpin itu terdiri dari lima divisi atau lima tingkatan. Karena setiap divisi punya peranan dan wewenang masing-masing dalam pengembangan manusia super.
Divisi lima, adalah divisi yang memiliki wewenang untuk mengatur sistemasi cabang organisasi, meliputi penanganan data dari cabang ke pusat organisasi, hubungan antara pemerintah, organisasi cabang, dan masyarakat, serta segala macam hal yang berhubungan dengan relasi. Kepala divisi ini pastinya merupakan orang yang sangat dikenal dan sering terekspos umum.
Divisi empat, adalah divisi yang berkaitan erat dengan fungsi pertahanan dan kekuatan dari cabang organisasi tersebut. Hal ini sangat penting. Tatkala bila ada musuh menyerang, pertahanan yang paling dulu menghadang adalah divisi ini. Divisi empat juga punya kaitan erat dengan pihak militer negara.
Naik ke divisi tiga. Seperti yang diketahui pada bagian sebelumnya, divisi ini dipimpin oleh seorang ketua bernama Jim Onnarel, beserta wakilnya sekaligus istrinya yang bernama Julia Onnarel. Divisi ini menjadi sirkulasi keanggotaan, baik anggota cabang organisasi ataupun anggota karantina yang tengah mereka kumpulkan sekarang.
Kalau divisi dua, masih belum bisa diungkapkan apa fungsi dan wewenangnya. Dewan pusat organisasi melarang adanya kebocoran informasi mengenai divisi ini, anggota divisi ini benar-benar menutup rapat mulut mereka tentang seluk beluk divisi ini. Anggotanya pun cukup dirahasiakan. Meskipun begitu, ketua dan wakil divisi ini tetap memberi tahu siapa diri mereka. Walau hanya sebatas nama.
Lalu ada divisi satu, memiliki wewenang yang cukup luas. Karena mereka punya andil dalam setiap hal cabang organisasi, walau hanya sebagaian. Karena setiap urusan sudah memiliki divisi tersendiri untuk menanganinya. Divisi ini menjadi wadah pelatihan bagi calon pahlawan, baik fisik ataupun akademik. Divisi ini cukup berhubungan baik dengan divisi tiga. Karena sebelum ditetapkan oleh divisi tiga, setiap anggota akan dilatih di sini.
Tidak ada hierarki atau tingkatan dalam divisi-divisi tersebut. Karena hanyalah sebagai penggolongan, bukan pemeringkatan siapa yang paling penting siapa yang tidak. Semua divisi memiliki peranan penting untuk organisasi. Dan semua divisi memiliki kedudukan yang sama.
Tujuan utama ODDAM? tentunya untuk melatih para calon pahlawan. Semua ini didasarkan pada prediksi para pakar sosial dan militer. Ada atau tidaknya kekuatan super, kejahatan akan selalu ada. Dan dengan adanya kekuatan super, para pelaku kejahatan. Karena fenomena seperti ini muncul kemungkinan besar para pelaku kejahatan juga memiliki kekuatan super. Hal tersebut sangatlah berbahaya untuk keselamatan masyarakat sipil dan negara.
Dengan rapat tertutup antar seluruh pemimpin negara lalu didirikan lah organisasi ini.
Kalau kalian mengira organisasi ini baru saja didirikan kalian tentunya salah. Organisasi ini berdiri sudah berdiri selama beberapa bulan terakhir, dengan penanganan cepat dari laporan awal penemuan kekuatan super manusia. Kemunculan kekuatan super yang dialami oleh Loria dan teman-temannya sebenaranya merupakan laporan ke-40.000 dari seluruh laporan yang ada di dunia ini.
Kembali pada Loria dan pasangan Onnarel sekarang. Pintu kaca otomatis terbuka ketika mereka melangkah ke dalam.
"Itu kaca anti peluru Loria, dan sebenarnya pintu itu terdiri dari tiga lapis. Namun untuk keadaan normal kami hanya mengaktifkan satu lapisan saja." Jim melirik Loria yang menatap pintu kaca tersebut.
Sekilas dari luar terlihat sepi. Tidak ada hiruk pikuk keramaian, tidak terlihat manusia berlalu-lalang, tidak terdengar kebisingan yang memekakkan telinga.
"Don't judge book by it's cover Loria. Memang terlihat sepi, namun sebenarnya di sini sangat ramai. Hanya saja kami membedakan setiap ruangan per kelompok aktivitas. Jadi ketika kau masuk ke dalam ruangan mu nanti, kau akan tahu seberapa sibuk apa aktivitas di sini." Julia menepuk bahu Loria pelan.
"Astaga...kalian ini bisa membaca fikiran saya ya? atau mungkin...kekuatan kalian--"
"Eitss, simpan itu untuk nanti. Sekarang fokus pada kekuatanmu sendiri. Kami punya tanggal main tersendiri Nak," ujar Julia memotong perkataan Loria seraya mengedipkan sebelah matanya.
Loria jadi penasaran, sebagai pemimpin dan wakil pemimpin divisi. Tentunya mereka punya suatu kemampuan super yang sangat hebat. Sudah terbayang di fikiran Loria tentang gambaran kekuatan over power yang dimiliki oleh para pemimpin divisi.
"Nanti kau akan dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu Loria. Tapi bukan berdasarkan umur, ataupun gender. Jadi bisa saja kau seruangan dengan anak berusia delapan tahun ataupun orang dewasa berumur tiga puluh tahun. Untuk lebih jelasnya bisa kau dapatkan langsung di sana. Tapi bicara soal gender...kau ini laki-laki kan?" tanya Jim.
Loria menghela nafas, sudah biasa ia mendapatkan pertanyaan seperti ini. Yah, bagaimana tidak, rambut hitamnya yang pendek, dengan bahu lebar, tinggi 178 senti dengan mata yang tajam membuat dirinya adalah bentuk yang sempurna sebagai laki-laki. Minus buah dada nya yang cukup besar, jadi ia memakai suatu pelapis yang menyamarkan buah dadanya.
"Aku...perempuan Tuan."
Jim dan Julia melotot ke arah Loria. Loria sangatlah sempurna untuk menjadi seorang lelaki, tapi dengan jahatnya Tuhan menciptakan dirinya sebagai perempuan. Miris sekali. Julia memasang ekspresi kecewa, Jim hanya menggeleng-gelengkan kepala, istrinya itu tidak bisa kalau melihat sesuatu yang bening.
"Ah! kita sudah sampai," ujar Jim memecah keheningan.
Di depan mereka bertiga ada sebuah pintu putih yang tingginya sekitar dua setengah meter. Pintu itu menggunakan kunci sidik jari, pindai suara, dan pindai bau mulut. Hah? pindai bau mulut? para pakar di ODDAM punya ciri khas tersendiri dalam membuat pengaman di pintu ruangan tersebut. Andaikan kunci itu adalah manusia pasti rasanya sangat tidak enak mencium bau mulut setiap orang setiap hari. Loria berfikir bisa saja di cabang organisasi yang lain, pengamanannya menggunakan pindai bau kentut. Astaga itu konyol sekali.
"Kami hanya sampai di sini saja menemanimu, karena ada sesuatu yang harus kami urus. Rileks Loria, teman dan lingkungan baru mu ada di dalam sana." Jim dan Julia tersenyum pada Loria.
"Terima kasih Tuan Jim dan Nyonya Julia." Loria membalas senyuman Jim dan Julia.
"Jangan panggil begitu, panggil saja kami Paman dan Bibi. Kami tidak terlalu suka formalitas," ujar Julia.
setelah membukakan kunci untuk Loria. Jim dan Julia berlalu dari sana. Loria menarik nafas dalam-dalam dan masuk ke ruangan tersebut. Mata Loria menelusuri seisi ruangan, entah bisa disebut ruangan atau tidak. Karena isinya sangat jauh berbeda dengan ekspektasi ruangan-ruangan pada umumnya yang ada di benak Loria.