webnovel

Menjadi Kaya di Zaman Kuno

Yan Mao seorang pembisnis jenius, seorang perawan tua pada usia 30 tahun. Ketika dia dalam perjalanan bisnis. Pesawat yang dia tumpangi mengalami kecelakaan dan akhirnya masuk ke laut. Pada saat itu pesawat penuh dengan air dan pada akhirnya Yan Mao kehabisan napas dan dia mati. Hal yang paling dia sesali adalah dia sangat pemilih dengan pasangan, meskipun dia gay, estetika pilihannya pada pria sangat tinggi. Dia sombong dan akhirnya dia masih perawan. Sungguh sial mati dalam keadaan perawan. Namun Ketika dia berpikir bahwa dia akan berada disurga, pertama membuka matanya, dia menemukan seorang anak kecil menangis memanggilnya Daddy. Setelah mendapatkan ingatan Kembali, dia tercengang. Dia bahkan belum bisa menerima apa itu Ger (pria yang melahirkan) dan bahkan tubuh ini sudah melahirkan putra kembar. Aku ingin pingsan dan mati sekali lagi.

Harazuki26 · LGBT+
Not enough ratings
451 Chs

Chapter 52: Membeli Banyak Budak

Song Tianchen menatap kearah istrinya dan tertawa. Penjaga toko segera memerah dan malu. Namun di hatinya cukup kesal, dia biasanya menyapa tamu seperti itu, tidak ada yang menyalahkannya.

Penjaga toko segera tersenyum, "Maaf Nyonya saya salah mengatakan sesuatu. Nyonya, budak seperti apa yang kamu cari?"

Yan Mao menatap kearah penjaga toko. "Aku ingin budak yang sudah menikah, atau budak yang memiliki keluarga dan aktanya tidak bisa di tebus."

Ketika penjaga toko mendengarkan ini, dia segera menganggukkan kepalanya. "Nyonya kami kebetulan punya 2 keluarga. Yang satu memiliki 2 putra kecil dan yang lainnya memiliki Ger kecil.

Song Tianchen dan Yan Mao saling bertatapan. Yan Mao tersenyum, "Tolong bawakan keduanya."

Penjaga toko segera meminta pelayannya untuk membawakan budak yang ingin di lihat Yan Mao dan Song Tianchen. Kedua keluarga itu segera berkumpul. Ketika Song Tianchen dan Yan Mao menatap keduanya. Mereka merasa sedikit berkerut.

Nasib para budak tidak terlalu baik.

Kedua keluarga itu tampak sangat lusuh, namun mereka terlihat kuat dan segar. Terutama kedua pria yang memiliki tubuh cukup berotot. Seharusnya mereka bukan berasal dari keluarga budak.

Song Tianchen datang mendekati salah satu keluar, dia memiliki dua putra yang satu berumur 8-9 tahun, yang lainnya sangat kecil. Mungkin 3-4 tahun, bahkan lebih kurus dari Dabao dan Erbao ketika Yan Mao melihatnya pertama kali.

Song Tianchen bertanya, "Dari daerah mana kamu berasal? Mengapa kamu menjadi budak?"

Pria itu melihat mata mendominasi Song Tianchen, dia sedikit dingin. Namun dia tidak menemukan bahwa pria ini jahat. Dia menjawab dengan patuh, "Keluarga saya berasal dari desa Dongyun di bagian timur kota. Kami awalnya budak keluarga besar, namun karena kami melakukan kejahatan, kami di jual."

"Kejahatan seperti apa?"

"Putraku tidak sengaja menjatuhkan kucing Nyonya Muda sampai kaki kucing itu patah."

Yan Mao mengerutkan alisnya, Nyonya Muda berarti Ger yang belum menikah. Ketika Yan Mao melirik kearah yang tertua, itu memiliki beberapa bekas luka sayatan pada wajahnya. Melihat kearah kedua orang tuanya, dia seharusnya tampan.

Sayang sekali luka wajahnya membuat dia terlihat menyeramkan.

"Apakah putra tertuamu?"

Kepala keluarga itu menganggukkan kepalanya. "Ya."

Song Tianchen beralih ke kepala keluarga yang lain. "Lalu kamu?"

"Keluarga saya berasal dari selatan ibu kota. Kami budak berasal dari keluarga bangsawan Zhao."

"Bagaimana kalian bisa di sini?" Song Tianchen menatap kearahnya, kepala keluarga sedikit takut. Namun dia menjawab dengan fasih. "Keluargaku juga membuat kesalahan, jadi bangsawan itu menjual kami di tempat yang jauh?"

"Apa masalahnya?"

"Istriku tidak sengaja merobek pakaian Nyonya Muda yang baru saja menikahi keluarga bangsawan. Suaminya sangat marah dan akhirnya kami di jual." Kepala keluarga menjawab. Yan Mao lebih mengerutkan alisnya. Hanya masalah kecil mereka di jual lagi.

Song Tianchen mendekati istrinya, "Maomao, bagaimana menurutmu?"

Yan Mao menatapnya, dia tersenyum. "Bawa keduanya. Kita punya banyak ruangan di rumah."

Kedua keluarga itu terkejut, mereka tidak berpikir bahwa ada orang kaya yang akan membeli mereka. Membeli 7 orang sekaligus. Penjaga toko segera senang, keduanya benar-benar menjadi beban baginya.

Kebanyakan orang membeli budak Ger atau pemuda, bukan yang sudah berkeluarga apalagi yang sudah memiliki anak. Namun keduanya membeli dua keluarga sekaligus.

Song Tianchen menatap penjaga toko, "Berapa untuk harganya?"

"Tuan, setiap keluarga hanya dijual 20 tael perak."

Song Tianchen menganggukkan kepalanya, Yan Mao bersiap untuk membayar uang. Tanpa di ketahui Yan Mao, Song Tianchen juga sudah menyiapkan uangnya. Dia memberikan penjaga toko 40 tael perak.

Yan Mao tidak berpikir bahwa Song Tianchen akan memiliki uang lagi setelah membuat rumah besar. Kedua keluarga itu segera tercengang, melihat bahwa keduanya tidak sombong pada mereka. Kedua keluarga itu merasa lega.

Song Tianchen meminta penjaga, "Bisakah kamu membawa mereka ke desaku?"

"Desa?" penjaga toko terkejut. Orang kaya yang membeli budak seharga 40 tael ini tinggal di desa. Ketika penjaga toko melihat ekpresi Song Tianchen, dia segera tersenyum. "Desa yang mana itu?"

"Desa Pegunungan (Shan)."

Penjaga toko segera menganggukkan kepalanya. "Mengerti, mengerti Tuan. Aku akan membawa mereka nanti."

Song Tianchen menganggukkan kepalanya. "Kamu hanya perlu mengikuti kami saja nanti."

"Oke."

Song Tianchen menatap kearah penjaga toko, pria tua gemuk itu merasa ditatap oleh seekor harimau. "Tuan, apakah kamu membutuhkan sesuatu lagi?"

"Aku ingin mengumpulkan beberapa pemuda, itu sekitar 15-20 tahun. Mereka kuat dan jujur."

Penjaga toko segera melebarkan matanya, dia benar-benar tidak menyangka bahwa penduduk desa bisa sekaya ini. "Tuan, berapa banyak yang kamu perlukan."

Song Tianchen menjawab dengan santai, "10-15 orang."

Kini giliran Yan Mao yang melebarkan matanya, 10-15 orang, sangat banyak. untuk apa membeli sebanyak itu?

Penjaga toko merasa bahwa hari ini adalah hari keberuntungannya. Dia segera mengangguk cepat. "Tuan, tunggu sebentar. Aku akan membawakan mereka semua."

Song Tianchen menganggukkan kepalanya. Lalu penjaga toko pergi dan mengumpulkan lebih dari 20 remaja. Mereka sangat Muda, ada yang terlihat sangat kurus dan ada yang terlihat kekar.

Song Tianchen menatap mereka semua, beberapa menundukkan kepalanya dan beberapa menatap lurus ke depan. Song Tianchen melihat bahwa 10 orang menatapnya.

"Kalian yang menatapku, maju selangkah ke depan."

Mereka mendengarkan perintah, segera maju ke depan dan Song Tianchen menatap kearahnya. "Aku ingin bertanya, apakah kalian bisa berlatih seni bela diri?"

Mereka saling bertatapan, "Tuan, kami belum pernah melakukannya?"

Song Tianchen menganggukkan kepalanya. "Kalau begitu, tinju telapak tanganku sekuat yang kalian bisa. Jika kalian memenuhi harapanku. Aku akan membeli kalian. Akta kalian tidak bisa di tebus, tapi kalian bisa menikah. Apakah kalian menginginkannya?"

Mereka semua yang mendengarkan ucapan Song Tianchen. Mereka segera menganggukkan kepalanya. Yang pertama menggunakan lengannya untuk meninju telapak tangan Song Tianchen. Ketika Song Tianchen merasakan tinjuannya, dia menganggukkan kepalanya.

Lalu dia menguji mereka satu persatu, semua tidak mengecewakan Song Tianchen. Sampai yang terakhir, dia terlihat lebih kurus dari yang lainnya. Ketika dia meninju telapak tangan Song Tianchen.

Song Tianchen merasa kekuatan yang besar. Tangannya sedikit bergetar. Dia menatap dengan teliti pada orang didepannya.

"Kamu di terima."

Budak itu menangkupkan tangannya. "Terima kasih Tuan."

Song Tianchen menatap kearah sisanya. Dia memilih pekerja yang kuat, mengambil 5 orang. Song Tianchen tanpa sadar melirik ke pria yang lebih kurus. Dia melihat bahwa itu adalah cacat kaki.

"Siapa namamu?"

"Xiao Er,"

Penjaga toko segera mendekati Song Tianchen. "Tuan, dia... sedikit cacat."

Pelayan tidak kompeten, dia berani mengeluarkan yang cacat.

"Aku mengambil yang ini juga." Ketika Xiao Er melihat kearah Song Tianchen. Dia sedikit terkejut, dia jelas lebih jelek dan sekarang seseorang membelinya. Sebenarnya dia menutupi penampilannya. Dia tidak ingin seseorang mengenalinya.

"Penjaga toko, berapa semuanya."

"Tuan, kamu begitu murah hati. Aku akan meminta setiap orang adalah 10 tael perak, kecuali yang cacat ini. Aku akan memberikanmu gratis."

Song Tianchen menganggukkan kepalanya tanpa mengatakan apapun. Dia menyerahkan 150 tael perak. Penjaga toko sangat senang. Dia juga meminta pelayan membawakan gerobak sapi yang besar.

Itu menampung semua budak yang di beli oleh Song Tianchen dan Yan Mao.