47 Chapter 47: Kontrak Baru

Mereka juga membahas bahwa Tuan Gong akan kembali ke daerah ini minggu depan, dia juga meminta Yan Mao menyiapkan semua barangnya. Yan Mao tahu bahwa dia akan menagihnya. Jadi Yan Mao berencana naik gunung hari ini.

Yan Mao menatap dua ekor kelinci putih dipelukannya. "Apakah kita akan memasaknya?"

Song Tianchen menatap kelinci dipelukan Yan Mao, dia menggelengkan kepalanya. "Kita sudah banyak makan daging, ada baiknya memelihara kelinci. Tapi..."

Yan Mao menatap kearah suaminya, "Tapi apa?"

"Kedua kelinci ini adalah jantan, apakah kita akan memeliharanya?" Song Tianchen menatap kearah Yan Mao, ketika Yan Mao melihat bahwa kelinci yang lain menjilati luka kelinci yang terluka. Dia tersenyum. "Ayo pelihara mereka."

Kedua mata Yan Mao bersinar indah, Song Tianchen tersenyum. "Ayo pelihara mereka. Tidak sulit memberi mereka makan."

Yan Mao menganggukkan kepalanya, Song Tianchen mulai mengambil bambu dan membangun kandang kelinci. Kelinci biasanya suka membuat lubang di tanah. Song Tianchen menyusun beberapa batu besar.

Lalu dia meletakkan kandang yang sudah dia bentuk dari bambu. Yan Mao membantu kelinci yang terluka, Daddy Yan juga memegang kelinci putih yang lucu. Dia segera tersenyum. "Kelinci yang lucu."

Yan Mao menganggukkan kepalanya. "Itu benar, kelinci ini sangat lucu." Sepertinya keduanya adalah sepasang kekasih, jika tidak, kenapa Dabao dan Erbao bisa mendapatkan keduanya.

Song Tianchen menyelesaikan pekerjaannya kurang dari satu jam. Yan Mao dan Song Tianchen membawa kelinci ke kandang baru mereka.

Satu minggu kemudian

Yan Mao secara pribadi membawa barangnya ke restoran Tuan Gong. Wu Nian juga memerintah beberapa bawahannya untuk menjembut barang bawaan Yan Mao. Setelah mereka mempersiapkannya, mereka akhirnya berangkat.

Mereka sampai di restoran Gong Jun, kedua anak-anak tidak ikut. Mereka lebih suka pergi ke ladang bersama kakek dan neneknya. Hanya Yan Mao dan Song Tianchen yang pergi ke pasar. Kebetulan Yan Mao juga kehabisan bahan-bahan dapur.

Yan Mao membuka tirai dan penjaga mengenalnya. Lalu mereka menghormati Yan Mao. "Nyonya, Tuan sudah di dalam."

Wu Nian keluar dan tersenyum, "Ger Mao, ayo masuk. Kalian berdua bantu Ger Mao mengangkut semua barang-barangnya."

Kedua penjaga itu menganggukkan kepalanya. Mereka segera pergi mengangkut barang. Yan Mao dan Song Tianchen masuk ke dalam. Gong Jun berpenampilan sama, karena statusnya sebagai Ger terungkap, dia tidak perlu menyembunyikan dirinya lagi.

Yan Mao tersenyum, "Tuan Gong, lama tidak bertemu denganmu."

Gong Jun tersenyum, "Ya, aku mendengar bahwa Ger Mao ingin membangun rumah anggur sendiri. Apakah Ger Mao bersedia untuk mengubah kontrak?"

Yan Mao ragu-ragu. "Bagaimana?"

"Begini, aku tidak perlu membeli barang darimu. Aku menjadi pendistribusi, setelah mengumpulkan keuntungan. Aku meminta 35%, tidak perlu khawatir masalah transportasi, aku akan menanggung semuanya. Bagaimana menurutmu?" Tuan Gong Jun menatap kearah Yan Mao. Dia berpikir bahwa Yan Mao pasti akan menolak.

Yan Mao akhirnya menganggukkan kepalanya. "Ide bagus, aku akan menerimanya. Ayo buat pengaturan baru lagi."

Gong Jun dengan cepat membuat perjanjian. Mereka berdua masing-masing menandatangani surat perjanjian. Gong Jun tersenyum, "Ger Mao, kali ini berapa banyak yang kamu hasilkan?"

"Aku hanya menghasilkan 200 botol selai, dan 300 botol pasta paprika. Sepertinya aku tidak bisa menyiapkan pasta paprika selama seminggu ke depan, di tambah musim semi hampir berlalu, aku takut buah mulberry akan berakhir juga." Yan Mao menjelaskan dengan tenang.

Gong Jun menganggukkan kepalanya dengan setuju, dia menerima semua barang dan membayarnya. Selai mulberry seharga 160 tael, ditambah pasta paprika seharga 90 tael perak. Yan Mao menerima 250 tael.

Dia menerima uang dan wajahnya gembira. Sangat mudah menghasilkan uang. Sangat disayangkan bahwa paprika sekarang tidak matang di tambah mulberry hampir selesai. Dia hanya bisa menghela napasnya dengan lembut.

Namun uang sebanyak 250 tael bisa untuk hidup selama hampir seumur hidup. Yan Mao dan Gong Jun mengakhiri perjanjian dengan bahagia. Yan Mao dan Song Tianchen membeli banyak barang, dia membeli banyak beras bersih dan lembut, banyak gula dan juga minyak lebih banyak.

Sebenarnya dia memiliki banyak ide soal masakan. Dia bahkan belajar beberapa makanan tradisional Negara lain. Hanya saja, bahan sama sekali tidak membantunya. Dia tidak menemukan banyak bahan yang dia perlukan.

Pada akhirnya Yan Mao hanya bisa menahan diri untuk memasak bahan yang ada. Yan Mao pergi untuk membeli banyak daging. Daging yang mereka awetkan masih banyak, namun Yan Mao menginginkan daging segar.

Dia memiliki daging segar, namun pada akhirnya mereka semua makan daging setiap hari. Tentu saja daging yang dia simpan di ruang waktunya juga habis. Untungnya mereka semua tidak menyadarinya.

Song Tianchen menatap kearah sosok yang dia kenali. Dia berbicara pada istrinya, "Istri, aku pergi sebentar. Aku akan kembali secepatnya. Jika kamu sudah selesai membeli, tunggulah aku di kereta."

Yan Mao bingung, namun sebelum Yan Mao berbicara. Song Tianchen sudah menghilang di kerumunan. Tukang babi yang biasa melihat Yan Mao membeli barangnya, dia menatap kearahnya.

"Nyonya dagingmu."

Yan Mao akhirnya pulih, dia menganggukkan kepalanya dan membayar tagihan. Tukang daging itu merasa senang karena dia memiliki basis pelanggan tetap dan kaya seperti Yan Mao. Dia bahkan tidak pernah berkedip mengeluarkan 200-300 sen.

Orang lain menyerahkan 30 sen dengan wajah seperti memakan lalat. Yan Mao sangat murah hati, tukang daging selalu memberinya banyak tulang. Yan Mao senang berbelanja di toko ini. Dia akhirnya pergi membawa barangnya yang berat.

Yan Mao masuk ke dalam kereta dan menyimpan semua makanan di dalamnya. Dia mengintip di balik tirai jendela kereta. Tidak lama kemudian, sosok Song Tianchen muncul.

_____

Song Tianchen pergi mengikuti sosok yang sangat di kenalnya. Itu adalah adik tirinya, Song Yuan. Dia menyipitkan matanya. "A-Yuan, bagaimana kamu bisa menikah Lou Zhen, dia jelas hamil bukan anakmu. Aku juga mendengar bahwa kamu menjadikannya Istri sah, jika aku tahu, aku akan bersamamu."

Song Yuan sangat asam, dia juga tidak ingin menikahinya, namun pelacur sialan itu mengancamnya. Song Yuan sedikit tampan, jadi banyak pelacur menyukainya. Dia bisa bertukar pelacur dengan mudah.

Song Yuan mencubit pipinya dengan penuh kasih sayang palsu. Dia tersenyum, "Apa artinya memiliki Istri sah, aku tidak menyukainya."

Pelacur itu segera tersenyum, "Kamu jelas selalu bersamaku, beraninya pelacur murahan seperti dia mendapatkanmu. Kamu terlalu baik padanya."

Song Yuan mengangkat bahunya, "Tidak peduli apa, aku hanya menyukaimu. Suatu hari aku akan membayarmu dan menikahimu."

Ini adalah janji manis palsu yang diucapkan oleh Song Yuan, para pelacur biasanya menyukai kata-kata seperti ini, ada juga yang menganggapnya sebagai angin lewat.

Ketika Song Tianchen mendengarkan ucapan Song Yuan, wajahnya gelap seperti tinta, bajingan ini seharusnya diberi pelajaran.

avataravatar
Next chapter