Yan Mao meratapinya. Dia juga tidak bisa berbuat apa-apa. Yan Mao berbicara, "Pergi temui Daddy-mu. Katakan sesuatu padanya."
Ketika anak itu mendengarkan ucapan Yan Mao. Dia melebarkan matanya. Matanya memerah dan dia masuk ke dalam gubuk itu. Yan Mao melihat Ger kecil di pelukan Song Tianchen.
"Apakah dia tidur?"
"Ya. Suhu tubuhnya sudah normal. Mungkin dia kelaparan, jadi kelelahan." Song Tianchen menyandarkan kepala anak itu ke lehernya. Ini membuat Ger kecil itu merasa lebih nyaman. Yan Mao menggelengkan kepalanya, "Anak yang malang."
Song Tianchen menatapnya. "Maomao, apa yang akan kamu lakukan?"
Yan Mao tersenyum, "Kamu paling mengerti aku. Aku ingin membawanya sebagai anakku."
Song Tianchen tersenyum. Nadanya sedikit menggoda Yan Mao. "Kita akan membangun tim sepak bola."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com