webnovel

Ning Ning Juga Tak Menginginkanmu

Editor: Wave Literature

Ibu dan anak itu sama-sama mendongak. Jiang Tingxu menggosok kepala putranya.

"Ning Ning, kau sangat pandai. Masalahku dan ayahmu terlalu dalam. Pasti kau bisa melihatnya, kan?"

Si kecil tidak menjawab. Namun, itu tidak mencegah Jiang Tingxu untuk terus berbicara.

"Aku berencana pindah, tapi bukan berarti aku tidak menginginkanmu. Kau adalah anak Ibu, hubungan di antara kita tidak akan pernah terputus."

Si kecil yang marah akhirnya bereaksi saat mendengar kata-kata Jiang Tingxu dan ia bertanya lagi.

"Pindah ke mana? Jiang Tingxu, kecuali di sini, kau tidak punya rumah lain, kan?"

Anak ini memang perhatian, tapi kata-katanya menyakitkan orang lain.

Jiang Tingxu menjawabnya dengan tersedak.

"Siapa bilang aku tidak punya rumah? Hanya saja rumahku jauh dan ayahku menyerahkannya kepadaku."

Jiang Tingxu berkata seperti seseorang yang sama sekali tidak punya rumah. Lagipula, mengontrak rumah saat ini sudah sangat nyaman, apakah masih kekurangan lahan untuk ditinggali?

Si kecil mengerucutkan bibirnya dan melanjutkan kata-katanya.

"Mengapa Ayah tidak pindah? Ayah punya banyak rumah dan tidak kekurangan tempat. Jiang Tingxu, jika kau tidak pindah atau menyuruh Ayah pindah, yang pasti, dia tidak akan sering pulang."

Jiang Tingxu adalah seorang perempuan dan tidak aman baginya berada di luar yang sangat berbahaya. Ekspresi wajahnya seakan meluap-luap.

Ini juga pertama kalinya Jiang Tingxu menemukan bahwa meskipun putranya biasanya sombong dan angkuh, tapi, di saat yang sama, ia juga sangat lucu!

Sepertinya ia merindukan dirinya yang dulu!

Anak itu jelas sangat mirip dengan dirinya, mengapa ia justru berpikir bahwa anaknya itu tidak menyukainya?

Sudut bibir Jiang Tingxu terangkat dan tertawa, lalu menjelaskan kepada putranya.

"Di sini jaraknya sangat jauh dari tempatku bekerja. Aku membutuhkan waktu empat puluh menit naik taksi. Jadi, aku berencana pindah ke tempat yang lebih dekat."

Namun, sepertinya anak itu tidak puas dengan jawaban Jiang Tingxu.

"Huh, aku tidak percaya! Bukankah kau akan menceraikan Ayah? Ada beberapa temanku di TK yang kedua orang tuanya bercerai. Mereka menggunakan argumen seperti ini untuk menipu anak-anak.

Aku tahu, setelah kau pindah, kau tidak akan pernah pulang lagi!

Huh! Jahat!

Aku juga tidak menginginkanmu!"

Anak itu meraung-raung dan setelah itu membalikkan badannya lalu naik ke atas.

Namun, setelah ia kembali ke kamar, ia tak bisa menahan emosinya lagi. Tubuh kecilnya terkubur di bawah selimut.

Perceraian orang tua adalah hal yang paling menyakiti anak-anak!

Tak ada seorang pun anak di dunia ini yang ingin kedua orang tuanya berpisah.

Meskipun selama bertahun-tahun ibunya jarang merawatnya, Mo Boyuan, ayahnya, adalah orang yang hampir tak pernah ditemuinya sepanjang tahun.

Namun, ayah dan ibunya adalah anggota keluarganya sendiri!

Sekarang, hati anak itu menjadi hancur.

"Jiang Tingxu jahat, bajingan, kurang ajar .… "

Jiang Tingxu, yang mengikuti putranya naik ke atas, berdiri di pintu kamar. Bibirnya gemetar saat melihat putranya menangis sambil mengutuki dirinya.

Namun, akhirnya, ia berusaha berkompromi dengan putranya.

Jiang Tingxu berjalan mendekati tempat tidur dan mengangkat selimut yang membungkus tubuh putranya dengan lembut.

"Kau marah-marah padaku, tapi aku tidak menangis. Apa yang kau tangisi?"

Wajah si kecil yang sedang menangis itu terangkat.

"Dasar Jiang jahat, pergilah dari sini!"

Ia terlihat sedih dan wajahnya memerah karena menangis.

Namun ....

"Kalau begitu, aku pergi. Lepaskan tanganmu."

Entah sejak kapan lengan yang kecil itu mencengkeram celana Jiang Tingxu, makin lama makin erat dan seolah tak ingin melepaskannya.

"Baiklah, bagaimana kalau kau kuajak saja? Apa sore nanti kau ada pelajaran?"

"Ya, Matematika."

"Kalau begitu, kau kuantar ke rumah lama, oke?"

"Oke."

Setelah mereka berdua akhirnya setuju, si kecil itu lambat laun berhenti menangis. Sedangkan celana Jiang Tingxu menjadi kusut.