webnovel

Konferensi

Setelah makan, Claude membersihkan meja saat Serafall membantunya.

Saat mereka sedang bersih-bersih, mereka berbicara satu sama lain saat Serafall mengajukan pertanyaan kepada Claude.

" Sayang jika aku ingat dengan benar, pedang yang kamu gunakan tidak sama, apa yang terjadi dengannya?" Dia bertanya.

"Aku menjualnya. Karena uang yang aku peroleh dari pekerjaan serabutan tidak menghasilkan banyak uang, jadi aku menjualnya dan bertahan selama berminggu-minggu, dan harganya rendah karena tampilannya yang sederhana." Claude berkata padanya saat Serafall terkejut dan mulai menyalahkan dirinya lagi. Untuk berpisah dengan pasangannya, itu semua karena kesalahannya.

Tahu apa yang dipikirkan Serafall, Claude segera lanjut berbicara.

"Serafall. Lihat aku. Apakah aku menyalahkanmu atas semua hal yang terjadi pada kami? Apakah kamu melihat Sora, putrimu, menyalahkanmu karena meninggalkannya? Tidak, kan? Kamu adalah seorang Maou dari dunia bawah, percaya diri, tidak seorang pun menyalahkanmu. Jadi berhentilah menyalahkan dirimu sendiri. Kami mengalami kesulitan, benar, tetapi tidak cukup bagi kami untuk menyalahkanmu. Daripada menyalahkan dirimu sendiri, menyalahkan para kelalawar kuno yang menghancurkan kehidupan damai kita lebih masuk akal. " Claude berkata kepada Serafall saat dia akhirnya mendapatkan kembali kepercayaan diri dan kebanggaan seorang Maou.

Serafall menguatkan tekadnya dan menanyakan pertanyaan serius.

"Mengapa kamu tidak mengikutiku ke dunia bawah mungkin dengan bantuan ..." Dia berkata saat Claude segera memotongnya dan menolak.

"Tidak, kau tahu sebanyak aku, bahwa itu hanya akan menodai reputasimu memiliki suami yang cacat dan hanya seorang manusia rendahan. Selain itu aku suka kedamaian yang diberikan tempat ini." Claude berkata sambil mengangguk dengan enggan. Memang benar bahwa kedamaian yang diberikan tempat ini berbeda dari dunia bawah yang ramai. Dan dimasa depan tempat itu akan dipenuhi masalah.

Tapi Serafall yang mendengar alasa suaminya bergetar karena marah. Saat ini kemarahannya melebihi ketika ada yang mengejek adiknya. Suhu ruangan mulai menurun dan muncul serpihan es disetiap sudut.

"SIAPA YANG BERKATA SUAMIKU ADALAH MAHLUK RENDAHAN!!!" Serafall berkata dengan nada dingin.

Claude yang melihat ini segera melangkah maju dan mencium Serafall dengan intens. Serafall segera menjadi tenang dan menikmati ciuman dari suaminya. Dia ketagihan dengan sensasi yang dia rasakan dari ciuman suaminya.

Setelah beberapa meni akhirnya mereka berpisah.

"Tenang Serafall, kau tahu begitulah cara iblis memandang kami manusia tapi itu tidak akan lama. Aku akan merubah itu." Claude berkata dengan nada meyakinkan.

Serafall yang melihat ini bertekad untuk lebih bekerja keras dan membuat perdamaian antara tiga faksi berjalan lancar.

"Apakah kamu akan kembali? Aku tahu perjanjian damai antara tiga faksi sudah dekat. Kamu pasti sibuk dengan berbagai urusan" Claude berkata sambil tersenyum kepada Serafall saat emosi yang rumit muncul di hatinya.

"Aku ... berjanji, aku akan kembali. Aku akan mengirim gelar kebangsawananku untuk melindungimu dan putri-putriku." Dia berkata pada Claude sebelum memberiku ciuman ringan di pipiku.

"Kamu tidak perlu." Claude bilang.

"Aku tetap bersikeras." dia menjawab.

Claude tahu betapa keras kepala Serafall, itu sebabnya dia akan mengatakan salah satu kartu trufnya.

"Serafall!" Claude berkata dengan serius

Serafall yang melihat tatapan serius Claude bingung tapi Claude tidak memberikan waktu untuk Serafall menjawab.

"Apa kau tahu Gilgamesh?"

"Jika tidak salah itu adalah nama seorang raja dari uruk. Dikatakan dia adalah raja dari semua pahlawan. Tapi itu hanya mitos bukan? Bahkan dengan banyaknya mitos dan legenda yang nyata di dunia ini. Tapi mitos Gilgamesh yang diantarnya masih sebuah mitos bahkan dikalangan mahluk supranatural lainnya" Serafall menjawab.

"Kau tahu aku baru mengetahui ini beberapa tahun yang lalu. Tapi aku keturunannya, keturunan dari raja pahlawan Gilgamesh." Claude berkata sambil mengeluarkan berbagai senjata dari gerbang babel, meski dia hanya bisa mengeluarkan beberapa senjata sekelas noble phantsm. Tapi aura yang dikeluarkan dari berbagai senjata dibawahnya tidak kalah kuat.

Claude mengulurkan tangannya kedalam gerbang babel dan mengeluarkan pedang Excalibur yang mana adalah pedang Raja Arthur, menurut legenda pedang ini memiliki kekuatan ajaib dan memberinya hak memerintah Inggris. Kadang Excalibur dan Sword in the Stone (bukti keturunan Arthur) dianggap sebagai senjata yang sama, tetapi dalam banyak versi keduanya dianggap berbeda. Dalam bahasa Wales pedang ini bernama Caledfwlch.

Serafall yang melihat ini terkejut dan segera mengeluarkan energi iblisnya karena pedang yang dipegang oleh Claude menyengat dirinya. Dia merasakan bahwa pedang itu lebih kuat dari pedang Exalibur yang diteliti oleh gereja.

Claude segera menutup gerbang babel dan mengembalikan harta-hartanya kembali.

"Bagaimana?" Claude berkata dengan seringai bangga.

"B-bagaimana?! Sudah dipastikan bahwa Gilgamesh hanyala sebuah mitos, t-tapi disini kau mengaku sebagai keturunannya !! Ini akan sangat mengejutkan dunia supranatural !!" Serafall berkata dengan nada tidak percaya.

"Haha sudah kubilang bukan? Suamimu sangat kuat. Jadi kau tidak perlu khawatir kepada kami." Claude mencoba membujuk Serafall sekali lagi, tapi dia meremehkan ke keras kepalaan Serafall.

" Baik aku hanya akan mengirim sedikit bawahannku untuk memantau bahaya, dan ini sudah final tidak ada lagi penawaran !!" Serafall berkata dengan nada tegas.

Claude hanya bisa mengangguk dan menerimanya. Serafall berbicara dengan putrinya saat dia memberi tahu mereka bahwa dia akan kembali bekerja dan akan kembali untuk makan malam.

Sora tampak enggan melihat ibunya pergi lagi tetapi dia tahu bahwa semua yang dilakukan orang tuanya adalah untuk mereka. Claude melihat ini memberikan mantra kepada Serafall dan memberikan penjelasan singkat tentang mantra tersebut. Serafall yang mengetahui mantra ini sangat senang karena akhirnya dia bisa melihat putri-putrinya dari kejauhan. Serafall mencium mereka selamat tinggal saat dia terbang kembali ke Dunia Bawah dan bersiap untuk pertemuan tiga faksi.

Melihat suasana hati mereka yang muram, Claude duduk di samping mereka dan menceritakan sebuah kisah untuk mengalihkan pikiran mereka dari Serafall.

"Ayah, ibu akan kembali kan?" Tanya Sora.

"Dia akan kembali. Jika seseorang membuatnya sulit untuk pulang maka aku secara pribadi akan mendapatkannya kembali. Bagaimanapun juga Ayah kuat." Claude berkata kepada mereka saat dia melenturkan otot bisepnya dan mereka terkikik dan mendapatkan kembali sikap gembira mereka.

[Memperoleh 20 poin Cool Father]

'Yah, itu tidak terduga' pikir Claude.

.

.

.

Satu minggu telah berlalu sejak itu. Serafall sering pulang pergi dari rumah mereka untuk pergi ke dunia bawah. Hari ini adalah hari dimana pertemuan antara tiga faksi akan kembali.

"Bagaimana kabarmu hari ini, sayang?" Kata Serafall saat dia bertanya pada putri-putrinya dari layar hologram

"Seperti yang kamu lihat Bu, aku mendapatkan nilai 100 dari kuis matematika di sekolah ." Kata Sora saat Serafall terseyum

"H-hasil menggambarku dipuji oleh guru disekolah" Ais yang memperlihatkan hasil gambarnya kepada Serafall.

"Kyaa~" Serafall tidak tahan dia sangat ingin pulang ke rumah mereka dan memeluk putri-putrinya yang imut. Ketiga Maou yang berada didekatnya tidak bisa melihat layar hologram didepan serafall, jadi mereka tidak tahu alasalan Serafall berteriak. Mereka hanya mengabaikan serafall. Karena mereka sudah terbiasa dengan tingkah lakunya

Serafall melihat gambar, disana ada 3 orang putri dengan 2 orang dewasa. Serafall menganggap putrinya yang pemalu ini telah menggambar keluarga mereka.

Tapi ini belum berakhir karena kanna mengeluarkan satu kantong kue yang gosong dari belakang punggung dengan muka polos.

Serafall yang melihat ini sangat ingin segera pulang dengan kecepatan penuh yang bahkan bisa menghancurkan surga.

Claude yang melihat tingkah laku Serafall dan anak-anaknya hanya bisa tersenyum manis. Dia juga dapat melihat sekeliling ruangan tempat Serafall berada. Dan melihat bahwa setidaknya orang yang hadir ditempat itu sama dengan canon. Rias dan Sona bersama bidak bangsawannya. Para pemimpin masing-masing faksi. Dan beberapa bawahan mereka.

Tiba-tiba sebuah suara terdengar dari hologram Serafall.

"Ehem.. Serafall. Kita sudah terlamat dari jadwal. Apa kau sudah siap? Mari kita mulai konferensi ini" Serafall mengernyit. Dia hanya bisa tersenyum masam karena waktu bersama keluarganya terpotong.

"Ya~!" Serafall kembali fokus. Dan Sona melihat kakaknya dengan aneh. Sona menyadari bahwa dalam semingu terakhir dia melihat perubahan dari kakak perempuannya dia menjadi lebih bahagia dari sebelumnya, tapi Sona tidak tahu faktor perubahan kakaknya dan hanya bisa mengesampingkan pikiran itu.

Claude yang saat ini berada di rumahnya sedang memakan camilan dengan putri-putrinya sambil menonton layar hologram. Kebetulan hari ini adalah hari libur dan anak-anaknya tidak bersekolah. Jadi Claude meminta Serafall tidak mematikan mantranya karena putri-putrinya sangat ingin melihat ibu mereka bekerja, Serafall dengan cepat setuju. Mereka tidak khawatir tentang seseorang melihat mantra panggilan Serafall, karena bahkan dewa tidak akan bisa melihat layar hologram yang mengambang didepan Serafall.

Karena ini adalah mantra yang dia beli dari sistem, jelas tidak akan ada kelemahan kecil seperti itu.

Claude melihat bahwa pertemuan itu telah dimulai.

Satu-persatu pemimpin tiga faksi yang tersisia mulai muncul dengan pengawal mereka. Malaikat jatuh dan Malaikat. Azazel Pemimpin Malaikat Jatuh, Michael Pemimpin Malaikat, dan Sirzechs salah satu dari empat maou berkumpul di dalam satu ruangan dengan penjaga mereka.

Sirzechs mengangguk dan memulai.

"Semua di sini hari ini menyadari tentang kematian Dewa Alkitab, kita akan memulai pembicaraan kita tentang itu"

Mereka mulai berbicara tentang efek ketidakhadiran Dewa Alkitab di setiap faksi, kemungkinan kebocoran intelejen pada kekuatan musuh, dan perkembangan mereka akan menuju kehancuran bila ada sesuatu yang tidak sesuai. Pembicaraan tersebut berlanjut sampai pada topik Kokabiel.

"Nah Rias." Sirzechs melihat ke arah adik perempuannya.

"Bisakah kamu memberi tahu kami tentang kejadian di hari itu?" Sirzechs melanjutkan.

Rias berdiri.

"Baik Lucifer-sama"

Claude baru pertama kali melihat Rias dan menyadari bahwa dia cukup cantik tapi tentu tidak secantik Istri dan putri-putrinya. Rias menjelaskan dengan tepat dan dilanjutkan dengan pernyataan Sona.

"Woah onee-chan itu mempunyai rambut seperti tomat" Sora berseru.

"Uhm lebiih tepat itu lebih merah dari tomat" Ais bergumam.

"Aku benci tomat" Kanna berkata dengan nada nyaring.

Claude yang melihat ini hanya bisa tersenyum dengan kejenakaan putri-putrinya. Dia melihat bahwa pembicaraan terus berlanjut.

Para pemimpin faksi terus mendiskusikan persyaratan dan menanyakan pendapat Issei dan Vali yang merupakan Host dari dua kaisar naga.

Setelah itu Issei bertanya kepada Michael tentang situasi Asia dan Xenovia dan harus diasingkan dari Gereja. Dan Michael berjanji akan membereskan masalah itu.

Tiba-tiba waktu mulai berhenti ini hampir menyelimuti kota Kuoh. Tapi jelas ini tidak mempengaruhi Claude dan putri-putrinya. Claude juga telah memberitahukan kepada Serafall untuk lebih berhati-hati dan memeberikannya jimat perlindungan.

Putrinya-putrinya bersorak karena terjadi fenomena aneh dan mulai bermain dengan situasi tersebut. Claude hanya menjelaskan pada mereka untuk tidak bermain terlalu jauh.

Boom!!

Claude melihat bahwa Katarea sudah muncul dan mulai mengancanm Serafall. Vali juga telah mengumumkan pengkhianatannya dan bergabung dengan Khaos Brigade.

Tapi segera dia menyadari sesuatu yang aneh, dia tidak mendengar suara putri-putrinya bermain. Claude segera mencari mereka disekeliling rumah dan tidak menemukan mereka. Dia menyadari bahwa dua jiimat yang diberikan oleh Serafall kepada Claude untuk berteleportasi ke Dunia bawah hanya tersisas satu jimat. Claude menyadari bahwa dia telah mengacau dan segera memakai jimat yang tersisa untuk pergi ke Dunia Bawah.

Next chapter