32 MD 32 - Ciuman Pertama

Sambil memejamkan mata, Mumut mendekatkan bibirnya ke pipi Bian, dia merasa bibirnya panas saat bibirnya bersentuhan dengan pipi Bian, Mumut segera merasakan aliran listrik mengaliri tubuhnya.

Bian segera menggeser kepalanya saat Mumut mencium pipinya. sehingga bibir Mumut menjadi menyentuh bibirnya. Mumut terkejut saat Bibirnya berada di dalam bibir Bian, dia segera membuka matanya. Jantungnya berdentam dengan sangat cepat.

Mumut kembali memejamkan matanya saat Bian menciumnya dengan intens hingga membuat Mumut merasa kehabisan nafas. Mumut segera mengambil nafas panjang saat Bian melepas ciumannya. Mumut semakin gugup saat Bian tak melepaskan tatapannya dari wajahnya dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya.

Mumut tersenyum malu-malu membalas senyuman Bian membuat lelaki itu makin gemas dan menjatuhkan bibirnya ke bibir Mumut lagi. Bian meremas pundak dan membawa gadis itu ke pangkuannya. Ciuman mereka makin intens, nafas mereka makin cepat.

Bian tak ingat lagi pada janjinya pada dirinya sendiri untuk menjaga gadis di pangkuannya ini tetap suci hingga saat dia menceraikannya kelak. Dia juga mulai tidak mengabaikan sisi lain hatinya yang menjerit memintanya untuk tidak melupakan Ristie. Bagi Bian saat itu Mumut begitu menggoda gairahnya.

Bi Atik yang hendak mengantarkan minuman kepada mereka terkejut melihat kemesraan diantara keduanya. Dia segera masuk kembali ke dapur membawa kembali nampan berisi dia cangkir teh.

"Kok dibawa balik lagi?" tanya pak Arya saat melihatnya meletakkan nampan itu di atas meja.

"Takut menganggu mereka, pak. mereka mesra sekali."

Pak Arya terkekeh, "Maklum pengantin, bu."

Sementara itu di sofa di ruang keluarga. Bian dan Mumut yang tak menyadari keberadaan bi Atik tadi masih berada dalam dalam posisi mereka.

avataravatar
Next chapter