Malam sungguh larut, Rafi masih berdiri di depan mobil sambil menatap luasnya langit dengan penuh bintang-bintang berkelipan.
"Apa kamu belum tidur?" tanya Rafi dalam telepon.
"Bagaimana aku bisa tidur jika kamu terus menghubungi ku. Malam ini kejadiannya sangat mengerikan. Aku mengucapkan terima kasih karena kamu tidak memberi aku nafas buatan," kata Dira dari dalam telepon.
"Ada rasa ingin, dan karena terpaksa, serta situasi karena keadaan. Nama aku percaya ada cara lain. Bagaimana aku bisa tidur, aku saja memikirkan kamu, sampai tidak tenang."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com