webnovel

Menikah Dengan Tuan CEO

Menceritakan seorang gadis jalanan yang bernama Aurel Shelvy. Dia berteman dengan 7 pria muda dan 1 gadis yang sangat menyukai motor, balapan, dan sebagainya yang berbau seperti itu. Kehidupannya masih tenang tanpa ada yang mengusik dirinya. Aurel selalu menghabiskan waktu di luar rumah dan pulang hanya untuk tidur. Hubungannya dengan orang tuanya tidak terlalu harmonis karena kedua orang tuanya itu sangat sibuk dan pulang ke rumah tengah malam hanya untuk tidur. Pagi-pagi buta mereka pergi bekerja lagi tanpa menanyakan kabar putri mereka. Hingga orang tuanya menjodohkan dirinya dengan Stevan Luxio, pria yang berusia 30 tahun. Awalnya Aurel menolak keras perjodohan itu, tapi Mamanya jatuh sakit dan mau tak mau Aurel menerima perjodohan itu. Akhirnya Aurel menikah dan kehidupan Aurel akan berubah 180°. Mau tau kelanjutannya? Yuk simak terus ceritanya:)

Nona_Chubby · Urban
Not enough ratings
4 Chs

Balap Liar

Di sebuah bangunan minimalis yang mereka juluki sebagai basecamp. Terlihat beberapa orang berkumpul yang rata-rata dari mereka adalah pemuda. Dua diantaranya adalah Aurel dan Vania. Tujuh lainnya adalah Deni, Helga, Ogi, Satya, Bima, Riko dan Niko. Aurel dan Vania tampak mencuci motor mereka sendiri. Deni, Satya dan Bima tampak asik bermain PS. Helga dan Ogi tampak fokus pada game di ponsel mereka. Sedangkan si kembar Riko dan Niko tampak meledek gadis-gadis yang sedang mencuci motor.

"Sekalian CD lo berdua di cuci! Udah pada bau amis!" seru Niko dan langsung terbahak-bahak diikuti kembarannya saat melihat wajah kedua gadis itu yang merah padam karena marah tentunya.

"Sekate kate lo, terong lo jangan lupa di kocok ntar gak keluar isinya baru tau rasa lo!!" seru Vania kesal dan sukses membuat Aurel yang awalnya marah sekarang menjadi terbahak-bahak dengan penuturan temannya itu.

"Sialan, Pani ngatain kita!" umpat Niko menyenggol bahu kembarannya dengan kasar dan tentu membuat Riko mengumpati Kakak kembarannya itu.

"Sialan lo, Pani ngatain lo bukan gue anjeng!" Riko menonyor jidat Niko dengan kesal dan membuat Niko mengaduh sakit yang dibuat-buat.

"Ihhh... Sama Abang sendiri kek gitu, sakit tau! Jahat kamu mas!" suara Niko yang dibuat-buat seperti film di Indosiar sukses membuat Riko merinding dan geli. Dan apa tadi? Mas? Hiyy, Riko jijik sendiri di panggil mas oleh sesama jenis.

"Enek gue liat muka tengil lo!" kesal Riko langsung melenggang pergi menghampiri Ogi dan meninggalkan Niko yang terbahak-bahak sambil memegangi perutnya.

"Ketawa gak usah lebar-lebar, njeng. Ntar kemasukan tahi burung baru tau rasa lo!" seru Vania masih dengan rasa kesalnya, sedangkan Aurel cuek bebek dan melanjutkan mencuci motornya dari pada meladeni bocah tengil macam Niko.

"Awas, bolanya jatoh!" seru Niko nyeleneh sambil menunjuk-nunjuk ke arah Vania. Kening Vania berkerut dan mengikuti arah tunjuk teman laknatnya itu. Seketika matanya membulat dan langsung mengumpati setan absurd itu.

"Sialan lo, dasar otak kotor!" Vania melempar kain lap yang basah itu ke arah Niko, tapi dengan cepat Niko menghindar dan berlari masuk ke dalam basecamp. "Sini lo anjeng!" teriak Vania berlari mengejar Niko dan meninggalkan Aurel yang terbahak-bahak. Untung saja, Vania sudah memanaskan motornya.

Tring Tring Tring

Ponsel Aurel yang berada di dalam saku celana berbunyi dan bergetar. Dengan segera, Aurel mencuci kedua tangannya yang dipenuhi busa dengan air bersih di embernya. Ia mengeringkan kedua tangannya menggunakan lap yang masih kering. Lalu tangan kanannya merogoh ponselnya dan membaca sebuah pesan.

"Hmm.... Ok, gue terima!" Aurel mengirim balasan dan menyimpan ponselnya di saku celana. Ia melanjutkan pekerjaan yang tertunda. Beberapa menit kemudian, motor ninja Aurel bersih dan ia langsung memanaskan motornya.

Aurel membereskan lap dan ember yang barusan ia pakai, ia juga membereskan alat-alat yang di pakai Vania untuk mencuci motor. Kemudian Aurel pergi ke warung yang berada di samping basecamp nya, ia membeli es campur dan langsung melenggang pergi ke basecamp. Saat ia masuk, Aurel di kejutkan dengan pemandangan yang membuat darah tingginya naik.

"PANI, NIKO!" seru Aurel berkacak pinggang dan menatap dua temanya itu dengan melotot, karena mereka berdua sudah menghabiskan nasi uduk yang tadi ia beli. Dasar kucing garong.

*****

Suara motor yang di gas secara menderu-deru, terdengar bersahutan dengan teriakan orang-orang. Gadis-gadis remaja juga ikut bersorak, meneriaki jagoan mereka. Gelapnya malam tidak membuat mereka takut untuk menonton sebuah balap liar di jalanan. Toh, kegembiraan para pemuda-pemudi hanya bersenang-senang diluar sana tanpa menghiraukan waktu dan tempat.

Cewek berjaket hitam dan celana panjang yang sobek di bagian lututnya, tampak menunggangi ninja merah dengan helm yang menutupi kepalanya. Mata ber- iris coklat itu menatap fokus ke depan, yang diterangi dengan lampu motornya.

Tangan kanannya memainkan gas dengan brutal seolah tidak terusik dengan bunyi nyaring yang ia ciptakan. Matanya melirik wanita seksi yang berdiri di pinggiran jalan sambil mengangkat tangan kanannya dan memegangi kain putih.

1

2

3

"AUREL! SEMANGAT!"

"LO PASTI MENANG REL!"

"SEMANGAT BEBY!"

Melihat kain putih itu mendarat di trotoar, Aurel melesat dan meninggalkan ninja biru dibelakangnya. Penunggang ninja biru itu berdecak dan menyusul Aurel yang ada di depan.

Kedua motor besar itu saling berebut menjadi yang terdepan, agar mendapatkan sebuah kemenangan dan hadiah yang menggiurkan. Saat kedua motor itu bersejajar, penunggang ninja biru melirik tajam kepada Aurel. Tapi wanita itu tidak peduli dengan tatapan pemilik ninja biru, Aurel lebih tertarik melesatkan ninjanya lebih kencang.

Aurel sedikit beratraksi dengan skill yang ia punya. Pemilik ninja biru itu sampai melongo melihat Aurel yang hebat dalam skillnya. Saat di tikungan tajam, Aurel sengaja mengepotkan motornya dan langsung melesat kencang setelah berbelok. Sedangkan ninja biru itu masih menyusul Aurel semaksimal mungkin.

Dan sekarang Aurel sudah berhenti tepat di garis finish. Ia melepaskan helmnya sehingga rambut panjang berwarna Golden Blonde itu tergerai bebas. Penonton laki-laki sampai melongo dan bersorak memuji kecantikan Aurel yang natural. Tepat setelahnya, ninja biru menyusul dan berhenti di samping Aurel. Cowok berkaus abu-abu itu mendengus kesal setelah melepaskan helmnya.

Masih dengan wajah tidak bersahabat, cowok itu menatap tajam Aurel. "Hari ini lo beruntung. Balapan selanjutnya, pasti gue yang menang!"

"Terserah lo, gue gak peduli!" Aurel menatap cowok bernama Lukas dengan malas. Ia malas berdebat dengan cowok yang tingkat percaya dirinya tinggi sampai langit. Ntar jatoh baru nangis.

Lukas berdecak kesal sambil melempar amplop tebal berwarna coklat itu kepada Aurel. Dengan sigap, Aurel menangkap amplop itu. Lukas melesat meninggalkan Aurel yang sedang menghitung jumlah isinya.

"Udah gue duga, lo pasti menang Rel!" Niko datang dan menepuk bahu Aurel. Riko, Vania dan lainnya juga menghampiri Aurel.

"Iya iya, terserah lo!" Aurel memutar bola matanya malas mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Niko. "Gi, bagi rata sama yang lain!" menyerahkan uang 12 juta kepada Ogi dan 3 juta sisanya untuk dirinya.

"Siap bu boss!" Ogi mengambil uang itu dan membagikan secara merata ke yang lainnya.

"Rel, gue nebeng lo ya. Motor gue mogok gara-gara curut sialan itu!" pinta Vania sambil menunjuk Niko yang memasang wajah cengo.

Pletak. Niko menjitak jidat Vania dengan keras membuat Vania mengaduh sakit. "Awww... Sakit anjeng!"

"Lah lo seenak jidat nyalahin gue, salah lo sendiri yang jarang bawa motor lo ke bengkel!" seru Niko berkacak pinggang.

"Kalian berdua itu cocok, beby!" Aurel terkekeh kecil saat melihat lirikan tajam dari Vania dan Niko. Dengan cepat, ia menutup kedua telinganya.

"AUREL SIALAN!!"

Semoga kalian suka dengan cerita aku ya.

Nona_Chubbycreators' thoughts