webnovel

Menikah Dengan Pangeran Gaib

Lin Vita Wulandari, adalah seorang gadis sederhana yang menggantungkan nasibnya di sebuah toko roti. hingga pada suatu hari Lin yang baru pulang mengantar pesanan, ke salah seorang pelanggan di kejutan benda jatuh tepat di atas kepalanya. Saat ingin melemparnya kembali terlihat seorang pria tampan dengan pakaian yang sangat aneh, tengah bersandar di salah satu batang pohon. "Halo, calon istri. perkenalkan namaku pangeran Alfa Edison Sagala." Kata pria berjubah. "Aku, tidak Bertanya namamu. dan lihat penampilanmu sangatlah aneh." Sahut Vita dingin. "Tidaklah, penting. dengan penampilanku, yang terpenting sekarang kamu adalah calon Ratuku." Ujar pria berjubah. Edgar Frederick Cyrus atau di kenal dengan nama Alfa Edison Sagala. seorang pangeran tertampan di istana yang berdiri megah di alam dunia lain. Yang terpesona dengan kecantikan seorang gadis manusia. berbagai cara di lakukan bahkan dirinya rela setiap malam datang ke alam mimpi gadis yang dicintainya. Demi cintanya pada sang gadis, Edgar bahkan bertekad melakukan reinkarnasi demi membuktikan cinta pada sang gadis. Mampukah mereka melewati ujian cinta? Benarkah Edgar bereinkarnasi demi mendapatkan cinta Lin Vita? Ikutin terus kisahnya cinta antara pangeran Edgar dan Lin Vita Wulandari. Perjalanan cinta anak manusia dengan alam Gaib. Baca juga karyaku yang lainnya. # Akhir Deritaku. # Antara Cinta dan Dendam. # Pengasuh Putraku Ternyata Ibu Kandungnya. # Akhir Dari Cintaku. # Menikah Dengan Pria Dingin. # Terjerat Cinta Pembunuh Bayaran. # Pesona Gadis Malam.

rafli123 · Fantasy
Not enough ratings
8 Chs

8. Sebuah Pilihan

"Pangeran Edgar. apa yang kamu katakan sayang?" Ratu mendekati putra mahkotanya yang tengah di Landa kegalauan.

"Ratu, yang aku katakan semuanya adalah kebenaran. aku akan menikah dengannya," Edgar meletakan kepalnya di pangkuan ibunda Ratu.

"Kita bicarakan nanti, bersama Raja." Ratu menepuk pundak putranya.

Aula yang penuh dengan para menteri seketika meninggalkan ruangan.

"Sayang, apa yang akan kita lakukan? Putra mahkota kita mencintai wanita biasa, sejarah akan terulang sayang."

"Entahlah, aku tidak bisa berfikir saat ini."

"Kita temui putra kita dan menanyakan apa yang dia inginkan, seperti apa wanita itu hinga berhasil mencairkan kerasnya putra kita."

"Apakah kau akan menyetujuinya?"

"Aku tidak akan menghalangi hubungan mereka. jika wanita itu seperti yang kita inginkan." Ratu memandang wajah suaminya yang terlihat memikirkan sesuatu.

"Jangan mengujinya sayang,"

"Kau tau apa yang ada dalam pikiranku sayang."

"Aku istrimu sayang, aku tau apa yang ada dalam hatimu. lakukan apa yang menurutmu benar, tapi jangan membuatnya ketakutan." Ratu mencium bibir Raja. lelaki yang selama ratusan tahun menjadi pendampingnya.

Di sebuah toko roti, Vita yang tengah menyiapkan pesanan untuk di antar ke pelanggan.

"Vita. apa yang kamu pikirkan?" Margareth mendekati Vita yang terdiam.

"Aku tidak ingin bertemu dengannya Bi,"

"Pergilah, berikan pesanan tuan Alex. kamu tidak perlu bertemu dengannya, tinggal kamu kasih di meja resepsionis."

"Baiklah Bi, aku pergi dulu."

Vita mengambil keranjang roti dan meletakan di atas motor, melajukan kendaraannya membelah jalan yang macet.

Di ruang yang megah, seorang pria tengah menunggu kedatangan seseorang yang telah lama dia rindukan. setelah kepergiannya keluar negeri, selama itu juga dirinya tidak bertemu dengan Vita, wanita yang telah mencuri perhatiannya.

'Aku. akan mendapatkan dirimu Vita, apapun caranya.'

Ketukan pintu menyadarkan lamunannya.

"Tuan. pesanan Anda sudah datang," Seorang Wanita memasuki ruangan Alex, membawa keranjang berisi roti pesanannya.

"Dimana wanita itu? kenapa hanya makanannya yang sampai sini?" Alex menatap dingin sekertarisnya.

"Nona Vita, hanya menitipkan keranjang ini di meja resepsionis Tuan."

"Aapaaa !!"

BRAKKKK !!!!

Mario memukul mejanya hingga menimbulkan suara yang cukup keras. tanpa memperdulikan tangannya yang terluka akibat dirinya yang memukul meja, keluar dari ruang kerjanya, menuju lantai dasar.

Pintu lift terbuka, Alex berlari ke parkiran membuat para karyawan Wanita memandangnya tanpa berkedip. tidak sedikit dari mereka yang berbisik-bisik melihat tingkah Presdir mereka.

Setelah mencari di parkiran namun sosok yang di carinya tidak menampakkan hidungnya. seorang satpam mendekat melihat sang Tuannya yang tidak biasa berlari-lari mencari seseorang di parkiran.

"Tuan, apa yang Anda cari?" satpam menundukan punggungnya dengan hormat.

Mendengar pertanyaan dari salah satu satpamnya, Alex mengalihkan pandangannya.

"Apakah kamu melihat seorang wanita, mengantar keranjang berisi roti kemari?" Alex memandang sekeliling berharap wanita yang dicari masih berada disana.

"Apakah, wanita yang membawa sepeda motor. dengan pakaian sederhana, seperti ini Tuan," Satpam yang melihat kehadiran Vita meminta wanita itu untuk menyerahkan sebuah kartu nama namun saat kembali wanita itu lupa untuk mengambilnya. satpam menyerahkan kartu identitas toko kue pada Alex yang di sambut senyum lebar darinya.

"Terima kasih, ini bonus untukmu." Alex menyerahkan berapa lembar pecahan seratus ribuan pada satpam yang memberikan kartu identitas Vita.

Alex berlari menuju mobilnya, dan meninggalkan kantor dnegan kecepatan penuh menuju Apartemen Vita. kini dirinya memiliki alasan untuk bertemu dengannya.

Alex memarkirkan mobilnya di bangunan sederhana. dengan langkah lebar dirinya menuju Apartemen milik Vita yang berada di lantai lima. sesampainya di depan pintu apartemen dengan mengatur nafasnya yang ngos-ngosan, Alex mengetuk pintu. namun tidak ada jawaban dari dalam membuatnya bertanya-tanya tidak seperti biasanya Vita tidak membukakan pintu.

'Apakah dia masih di toko. ahh ... kenapa aku jadi bodoh seperti ini, jelas dia tidak ada rumah' bukankah ini masih jam kerjanya.' Alex kembali ke parkiran namun tidak menemui Vita di toko melainkan menunggunya di dalam mobil.

Istana Cyrus seorang pangeran tengah di interogasi oleh orang tuannya yang tidak lain Ratu Melisa dan Raja Derrick.

"Putraku. apa kmu yakin dia wanita yang kamu cintai?"

"Itu benar Ayah. apakah ayah dan ibu tidak akan merestui hubungan kami?" Edgar menatap wajah kedua orang tuanya secara bergantian.

"Kami tidak akan menghalangi hubunganmu dengannya. tapi ada hal yang harus kamu lakukan putraku. ini bukanlah hal yang sulit untukmu hanya saja.." Raja menghentikan ucapannya, membuat Edgar semakin penasaran apa yang ingin ayahnya katakan.

"Hanya saja apa ayah?" Edgar yang semakin penasaran pada akhirnya memberanikan diri untuk Bertanya.

"Berikan cairan ini padanya. atau kamu menikahi putri dari pedana menteri untuk mendapatkan keturunan dari klan kita !"

Edgar menatap wajah ayahnya dengan pandangan rumit.

"Apa maksud Ayah ! ayah ingin aku menikahi wanita gila itu dan memiliki keturunan darinya. apa ayah tidak salah,"

Edgar yang terkejut dengan perkataan Ayahnya tanpa sengaja mengeluarkan suara yang tinggi.

"Kalau begitu, berikan cairan ini padanya?" Raja memberikan sebuah botol kecil dengan cairan berwarna merah pekat. Edgar sangat mengenali cairan yang kini berada di tangannya.

"Ayah. aku tidak bisa memberikan ini padanya," Edgar menundukan wajahnya sungguh ini adalah sebuah pilihan yang sangat sulit.

"Pikirkan sebaik mungkin Nak, jika dia mencintaimu Ayah yakin dia akan melakukan ini untukmu." Edgar menjatuhkan tubuhnya di lantai sungguh ini hal tersulit yang pernah dia alami selma hidupnya.

Dengan langkah gontai Edgar meninggalkan orang tuanya yang menatapnya penuh iba.

"Sayang, apakah kamu akan melakukan ini padanya?" Ratu Melisa mendekati sang suami yang hanya diam memandang Putra mahkotanya.

"Tidak ada pilihan yang lain lagi sayang." ucap Raja.

"Sayang, aku tidak ingin mereka berpisah."

"Tidak akan, cinta mereka sangat kuat sayang. bahkan melebihi cinta kita yang dulu." Raja memeluk tubuh sang ratu, wanita yang ratusan tahun masih terlihat sangat cantik bahkan wajahnya seperti umur tiga puluhan.

"Kalau begitu, lakukan sesuatu untuk mereka sayang,"

"Tidak perlu, biarkan mereka yang menyelesaikannya Maslah mereka. percayalah putra kita sangat pandai sayang."

"Aku tau sayang, tapi aku tidak ingin putraku menderita!"

"Itu tidak akan pernah terjadi sayang,"

Mereka saling berpelukan, tanpa memandang sekeliling mereka menyatukan bibirnya, saling melumat penuh hasrat.

Di kamar yang mewah seorang tengah menatap langit yang malam ini terlihat gelap tidak ada bintang di atas sana.

"Aaarrgggg .... apa yang harus aku lakukan. aku tidak mungkin memberikan cairan ini padanya, aku tidak akan bisa melakukannya."

Tubuh kekarnya tergelatak di atas tempat tidur yang indah dan super mewah. berlahan matanya terpejam merasakan sesuatu yang menyesakkan di dadanya.

Sebuah tangan lembut mengusap dadanya yang memberikan sengatan di dalam tubuhnya, semakin lama sentuhan jari lentik mengarah ke bawah membuat Matanya melebar saat melihat seseorang wanita yang cantik tengah bermain di milikinya.