webnovel

Menikah Dengan Calon Kakak Ipar

Author: annananana_
Teen
Ongoing · 85.4K Views
  • 4 Chs
    Content
  • ratings
  • N/A
    SUPPORT
Synopsis

Jeffry Devano harus menelan pil pahit saat sehari sebelum pernikahannya, sang kekasih telah meninggalkannya dan kabur bersama lelaki lain. Hatinya hancur, ia kecewa karena merasa telah ditipu oleh wanita yang sangat ia cintai. Namun, demi menjaga nama baik kedua keluarga, Devan dengan berat hati harus menerima permintaan sang ibu untuk menikahi Alana yang tak lain adalah adik dari kekasihnya-Aruna. Tanpa Devan dan kedua orang tuanya tahu, jika Alana sedang menjalin sebuah hubungan asmara bersama seorang Aktor papan atas bernama Bastian Rangga. Alana terpaksa memutuskan hubungannya dengan Bastian demi menikah dengan Devan. Di malam pernikahan mereka, Devan meminta Alana untuk memenuhi kewajibannya sebagai seorang istri. Tapi, di tengah rasa sakit menahan selaput darahnya yang di robek laki-laki itu, Alana meneteskan air matanya ketika Devan terus menyebut nama kakaknya. Bagi Alana, pernikahan adalah sebuah janji suci yang ia ucapkan di hadapan Tuhan, dan itu tidak boleh dilanggar. Untuk itu apapun caranya ia akan menjaga pernikahan mereka, meskipun Devan masih sangat mencintai kakanya.

Tags
4 tags
Chapter 1SB 1

Devan menggeram, melempar ponselnya ke atas lantai dengan sangat keras membuat benda itu hancur berserakan.

Seharusnya, besok adalah hari yang sangat membahagiakan untuknya. Dimana ia akan mempersunting seorang gadis yang sudah selama tiga tahun belakangan ini menyandang status sebagai kekasihnya.

Aruna Deswita.

Sudah seharian ini Devan berusaha menghubungi perempuan itu, tapi ia sama sekali tidak mendapatkan kabar apa pun dari sang kekasih.

Hampir seharian ia menunggu, dan ketika ponselnya berbunyi, menampilkan satu pesan masuk, saat itu juga Devan merasakan dunianya runtuh.

Aruna : Maafin aku, Dev. Aku gak bisa nikah sama kamu. Aku suka sama laki-laki lain."

Devan sudah memberikan seluruh dunianya untuk Aruna. Membiarkan hatinya jatuh, sejatuh-jatuhnya hanya untuk dimiliki oleh gadis itu. Tapi ternyata balasan yang ia terima tidak lebih dari sebuah penghianatan.

"Berengsek!" Devan mendesis. Lelaki itu tidak menyangka jika Aruna akan meninggalkannya demi laki-laki lain.

Apa yang kurang dari dirinya? Muda, tampan, mapan, dan kaya. Semua perempuan bahkan rela antri hanya untuk dapat menjadi kekasihnya. Tapi Aruna, perempuan itu malah mencampakannya.

Devan memang bukan laki-laki baik. Namun, semejak dirinya dijodohkan dengan Aruna, ia mampu merubah kebiasaan buruknya itu. Mabuk-mabukan, tidur dengan sembarang wanita yang ia temui di bar. Devan merubah dirinya hanya untuk Aruna, tapi kini Devan merasa semua itu percuma jika nyatanya gadis yang ia cintai lebih memilih bersama laki-laki lain.

"Dev, ada apa?" Sarah—ibunya sedikit berlari untuk menghampiri Devan saat mendengar suara gaduh dari kamar anaknya. Wajah perempuan paruh baya itu terlihat menegang begitu melihat pecahan ponsel yang berserakan di atas lantai. "Kamu kenapa? Ada apa sebenarnya?"

"Ma ...," Devan berucap lirih. "Runa, Ma."

"Runa kenapa?" Sarah menyentuh pundak putranya yang bergetar. "Kenapa sama Aruna?"

"Dia gak akan datang besok." Devan yang menunduk perlahan mengangkat wajahnya, menoleh menatap wajah sang ibu.

"Apa maksud kamu?"

"Aruna pergi sama laki-laki lain, Ma. Dia selingkuh."

Sarah terhenyak. Wanita tua itu tidak bisa lagi menahan keterkejutannya. Aruna Deswita adalah gadis manis yang ia jodohkan dengan Devan tiga tahun yang lalu. Sarah kira perjodohan itu berjalan lancar karena keduanya tidak ada yang menolak itu.

"Ka—mu yakin?" Ia bahkan sampai tergugu mendengarnya.

Selama tiga tahun Aruna dan Devan berpacaran, Sarah tidak pernah mendengar kabar buruk apa pun tentang hubungan mereka. Keduanya saling mencintai, itu yang Sarah tahu, dan mendengar kabar ini tentu saja menjadi berita terburuk selama tiga tahun ia mengenal keluarga Aruna.

Bermula dari persahabatan yang dilakukan oleh mendiang suaminya—Samuel Wijaya, bersama dengan Bagas Prayoga—ayah kandung Aruna, keduanya berjanji akan menjodohkan anak mereka saat dewasa nanti. Begitu umur kedua anak mereka beranjak dewasa, saat itu lah perjodohan dilakukan.

Baik Devan dan Aruna menerima perjodohan mereka dengan baik, tapi entah mengapa saat mengetahui Aruna mengkhianati anaknya, Sarah mendadak tidak bisa menerima semua kecurangan itu.

"Aruna itu benar-benar ya!" geram wanita itu. "Pernikahan kalian akan dilaksanakan besok, Dev!" Ya Tuhan, kalau saja ia tahu anak Bagas seburuk itu, mungkin ia tidak akan mau menjodohkan Devan dengan anaknya. "Mama akan membicarakan ini dengan Bagas dan Anggita. Mereka gak bisa lepas tangan begitu aja, ini memalukan, Dev! benar-benar memalukan!"

***

Sementara itu. Keadaan di kediaman keluarga Bagas tidak jauh berbeda. Semua penghuni mulai sibuk mencari dimana keberadaan anak pertama mereka itu. Mulai dari mencoba menghubungi ponsel Aruna sampai bertanya pada teman-temannya.

Bagas Prayoga benar-benar marah kali ini. Perjodohan yang sudah ia janjikan berdua dengan mendiang Samuel saat mereka muda dulu menjadi sangat berantakan, dan pusat kekacauan ini dibuat tidak lain oleh anak pertamanya.

Suara melengking milik lelaki tua itu membuat semua anak buahnya yang mendengar langsung berjengit takut. Sampai saat ini, puluhan anak buahnya juga belum berhasil menemukan dimana keberadaan Aruna.

"Kenapa sejak awal Kak Runa nerima perjodohan itu coba?"

Alana, sang adik kandung menghela napas, menghempaskan tubuhnya di atas kasur, lalu disusul oleh Molly—kucing kesayangannya.

"Kak Runa itu emang senang banget ngebuat keributan." Molly meringkuk di sebelah Alana dan mulai menjilati kakinya. "Kamu tahu ga, Mol. Aku rasa sekarang Mas Devan lagi nangis tersedu-sedu di kamarnya karena udah dicampakin sama Kak Runa."

Alana merubah posisi tubuhnya menjadi tengkurap, kemudian terkekeh lucu memandangi Molly. "Mol, aku jadi kepengin ngelihat wajah Mas Devan yang lagi sedih," ia mengulum bibirnya menahan tawa. "Pasti akan terlihat lucu. Jarang-jarang aku ngelihat cowok dingin berwajah galak kayak dia nangis."

Molly mulai berhenti menjilat kakinya. Kucing anggora berbulu halus berwarna orange itu lalu menoleh kaget begitu Alana tertawa kencang di sampinya.

"Kenapa kamu ngelihatin aku kayak gitu?" Alana memicik. "Kamu ngebela Mas Devan?" Bibirnya mengerucut. "Molly, aku tahu kamu suka sama Mas Devan karena wajahnya yang ganteng, tapi asal kamu tahu aja dia itu sebenarnya berengsek dan menyebalkan, maka itu Kak Runa meninggalkannya."

Sebenarnya, Alana tidak terlalu menyalahkan kakaknya atas kejadian ini. Devan memang terkenal dingin dan berengsek. Menurut kabar yang beredar, Devan memiliki affair dengan Sekertarisnya. Alana juga bingung mengapa kakaknya itu mau dijodohkan oleh lelaki seperti Devan.

"Alana ..."

Alana seketika berjengit saat pintu kamarnya terbuka nyaring.

"Heh! Diana!" Gadis cantik yang seumuran dengannya itu menyengir. "Kamu ngagetin aku tau gak!" sentak Alana galak.

Diana Larasati adalah salah satu asisten rumah tangga di sini. Karena umur mereka yang tidak terpaut jauh, Alana sudah menganggap Diana seperti seorang teman.

"Al, kamu tahu gak, apa yang lagi terjadi di bawah sana?" Diana menghampirinya dengan wajah dibuat-buat heboh, bahkan napas gadis itu masih terdengar memburu.

"Ada apa?"

"Bu Sarah sama Kakaknya Mas Devan, mereka datang ke sini, dan sekarang mereka lagi ada di ruang keluarga sama Pak Bagas."

Alana membelalak. "Kamu serius?"

"Sangat serius." jawab Diana mantab. "Kamu gak penasaran, Al, apa yang lagi mereka omongin di bawah sana?"

Jika seperti ini Alana rasanya ingin sekali menguping pembicaraan mereka. Ibunya Devan pasti sangat marah, pasalnya acara pernikahan itu akan dilaksanakan besok. Gedung dan catering sudah dipersiapkan dengan mewah, terlebih seluruh undangan sudah tersebar kemana-mana.

Pasti Devan sendiri akan mati menahan malu untuk itu.

Hahaha. Alana tertawa puas di dalam hati.

"Di, di bawah ada Mas Devan juga?"

Diana menggeleng. "Gak ada, cuma ibunya sama kakaknya."

Alana tersenyum jahil, lalu menatap Molly yang sedang berguling-guling di kasurnya. "Mol, kamu pasti juga penasaran kayak aku, kan? Ayo kita ke bawah, kita harus mencuri dengar perbincangan mereka," ujar Alana semringah sambil menggendong Molly.

****

You May Also Like

ALONE WITHOUT PARENTS

Semenjak perceraian kedua orangtuanya, Aneska tinggal bersama kakak kandung dan kakak iparnya. Keadaan bukannya membaik, justru kehidupan Aneska semakin menderita. Perilaku seorang kakak ipar kepadanya seperti perlakuan seorang Ibu tiri kepada anak tirinya. Membuat Aneska tumbuh menjadi seorang gadis yang tomboy. Namun wajahnya yang sangat cantik membuat dirinya disukai oleh banyak laki-laki. Namun rasa trauma Aneska yang diberikan oleh orangtuanya sendiri membuat Aneska tidak pernah membuka hatinya untuk laki-laki. Dan semua laki-laki menyerah untuk mendekatinya. Kecuali satu orang laki-laki yang terus berjuang untuk mendapatkannya. Tetapi tetap saja, sedikit kemungkinan untuk lelaki tersebut dapat diterima oleh Aneska. Berbagai cara sudah dilakukan oleh lelaki tersebut. Mulai dari dirinya yang berusaha untuk bisa berteman dengan Aneska sampai menjadi seseorang yang selalu ada di saat Aneska dalam kesusahan. Sampai pada akhirnya ketika Aneska sudah terlalu menderita dengan kehidupannya bersama kakak iparnya, hanya lelaki tersebut yang ada di sampingnya. Membuat Aneska merasa dilindungi oleh lelaki tersebut. Lambat laun akhirnya Aneska menerima keberadaan dan hati leleki tersebut yang sudah diberikan kepada Aneska sejak lama. Kehidupan berumah tangga yang sangat ditakuti oleh Aneska selama ini ternyata adalah sebuah kesalahan besar. Menikah dengan lelaki yang telah menyukainya terlebih dahulu membuat Aneska hidup bahagia tanpa ada suatu masalah yang membuat mereka berdua bertengkar hebat. Mereka menjadi keluarga yang harmonis sampai salah satu di antara mereka lebih dulu meninggal dunia.

Arummsukma · Teen
5.0
404 Chs

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
WoW! You would be the first reviewer if you leave your reviews right now!

SUPPORT