webnovel

Episode 1

"Menikahlah dengan ku"

"Saya tahu kamu lagi butuh dana untuk pengobatan kakak mu,, saya akan membiayai pengobatan kakak mu sampai sembuh,, tapi dengan syarat.. menikah denganku"

"Maaf anda siapa?" tanya nya. ia bingung siapa lelaki ini, ia memang ingin menikah tapi tidak secepat ini, dan lagi siapa lelaki didepan nya ini.

Dahinya mengkerut mendapati lawan bicaranya yang tak mengenalnya, namun ia masih  bisa mengatasi situasi nya,,

"Perkenalkan nama saya Reyhan. Reyhan Talha Zaiden" lanjut nya kemudian seraya mengulurkan tangan nya.

Setelah beberapa detik dan menguasai diri. Ragu ragu ia menyambut uluran tangan pria tersebut.

"baik Pak Reyhan. Boleh saya tahu apa yang membuat anda ingin menikah dengan saya ?" tannya nya ini adalah kali ke-3 pria ini datang padanya dan mengajaknya menikah.

Ya, memang benar ini bukan kali pertama nya pria ini datang padanya dan mengajak nya menikah, namun jika sebelum nya ia selalu pergi begitu saja usai lelaki ini bicara, namun kali ini ia harus mendengar penjelasan dulu dari pria ini.

"Sepertinya anda tertarik nona. Mengapa anda tidak pergi seperti sebelum nya? Sebenarnya tidak ada alasan apapun, saya hanya ingin menikah itu saja" jawabnya

"Ingin menikah? Tapi mengapa dengan saya, bukankah masih banyak wanita diluar sana yang lebih cantik dan menarik" jawabnya ia ingin tahu apa alasan nya mengapa lelaki ini mengajak nya menikah dan lagi alasan apa itu saya hanya ingin menikah, ia tak merasa mengenal nya. Namun ia pernah merasa mendengar nama lelaki ini.

"Anda tidak perlu tahu nona. Jadi bagaimana dengan tawaran saya, anda tidak perlu menjawab nya sekarang, saya akan memberi anda waktu untuk berfikir sampai satu minggu kedepan, dan ini adalah kartu nama saya, anda bisa menghubungi saya mengenai hal ini." ucapnya seraya menyerah kan sebuah seperti kartu jati diri, setelah itu ia langsung menegak kan tubuh nya dan berlalu dari hadapan gadis cantik didepan nya tadi.

-

-

Sekarang gadis cantik ini sedanang berada disebuah apartmen milik kakak nya yang saat ini terbaring di brankar rumah sakit.

Pikiran nya berputar di beberapa hari yang lalu saat setelah turun bus ada suatu kejadian yang menyebabkan sang kakak terbaring di brankar tersebut.

Suatu kejadian dimana segerombolan preman menghampiri nya dan merampas semua barang yang ia bawa, yang ia lakukan kala itu adalah merebut hak milik nya.

Sementara sang kakak yang tak jauh dari nya yang sedang melambaikan tangan kearah nya seolah melihat apa yang sedang terjadi padanya dan ia langsung menghampiri nya, dan ia masih sangat ingat apa yang dikatan sang kakak yaitu untuk meng-iklaskan barang ia bawa, namun bagaimana bisa ia meng-iklaskan nya sedangkan didalamnya ada barang yang sangat berharga.. lalu kakak juga membantu ku untuk melepaskan pegangan dan membiarkan ia yang memperebutkan barang bersama sang preman..

Lalu tanpa diduga ternyata sang preman yang entah apa yang di fikirkan nya tiba tiba ia melepaskan pegangan nya,, disaat kakak semakin mengeratkan pegangan nya, dan terjadilah sesuatu yang membuatku menyesali karena tak mendengarkan nya untuk melepaskan nya.

Luka yang paling parah adalah bagian kepala nya yang mengeluarkan darah tiada hentinya membuat ku semakin panik dan yang bisa ku lakukan hanya meminta bantuan, hanya itu yang ada difikiranku kala itu.

-

-

Azka Aqilla Qirani

Seorang gadis dari desa yang tak banyak diketahui orang yang baru menyandang gelar S1 Sarjana Ekonomi. Dengan bekal itu pula ia pergi ke kota demi untuk merubah perekonomian keluarga nya.

Dengan susah payah ia mendapatkan restu dari orang tua nya karena orang tua nya beranggapan bahwa ia tidak bisa menjaga diri, kekhawatiran seorang ayah dan ibu terhadap anak perempuan nya, namun dengan tekat nya ia meyakin kan bahwa disana nanti akan ada yang menjaganya yaitu sang kakak.

Arkana David Adijaya, sepupu nya yang memang paling dekat dengan nya, mendengar jika ia ingin pergi menyusul nya ke kota ia pun turut meyakin kan bahwa ia akan menjaga adik nya dikota.

Namun apa yang terjadi, baru saja ia menginjak kan kaki nya dikota ini, sebuah kejadian yang tak perah diduga nya, ia tak tahu kakak nya dekat dengan siapa, pun dengan keluarganya berada di desa yang sama dengan orang tuaya.

Kini ia sedang berada di depan sebuah gerbang sebuah perusahaan besar di kota jakarta. Ia masih ingat dengan tawaran seorang lelaki asing itu di kantin rumah sakit.

Tak ada cara lain tampaknya yang ia temukan yah, semoga saja keputusan yang ia ambil tidak salah, semalam ia sudah menelpon pria itu dan ia meminta nya untuk datang ke kantor nya.

Kemarin juga dokter yang menangani sang kakak mengatakan jika sang kakak harus secepatnya melakukan oprasi. Jadi ia berfikir ini adalah cara yang paling instan.

Perlahan ia mulai melangkahkan kaki jenjang nya dengan perasaan ragu, namun ia harus memantapkan niat nya, tak apa ia harus merendahkan harga diri nya sedikit demi sang kakak tak apa kan?

Setelah ia masuk ke dalam gerbang ia disambut oleh satpam hanya untuk sekedar basa basi menanyakan alamat yang tertera dikartu pemberian lelaki itu, dan ternyata disambut ramah oleh sang satpam dan bahkan sang satpam itu menawari nya untuk mengantar nya ke dalam menuju respsionis, tentu saja ia tak menolak nya, tak mungkinkan ia untuk menolak.

-

-

Sedangkan seorang pria yang sedang duduk di kursi kebesaran nya dan didepan nya ada tumpukan lembaran kertas yang harus ia periksa dan tandatangani.

Sejak semalam gadis yang kala itu ia temui dirumah sakit menghubungi dan meminta bertemu, yah semoga saja gadis itu datang untuk menerima tawarannya.

"Apa gadis itu sudah datang?" tanya nya pada sang asisten pribadi yang sedang berdiri tepat sebelah kirinya.

"Sepertinya sebentar lagi tuan Rayhan" William Davidson sang asisten setelah ia melirik jam semalam gadis yang dimaksudkan oleh tuan nya mengatakan ia akan datang jam 9 pagi. Dan sekarang jam menunjukan 08. 38.

Terdengar suara ketukan pintu. Sang asisten dengan sigap segera melangkah kan kaki nya menuju pintu, ternyata sang sekertaris dengan pakaian kurang bahan padahal sudang sering di ingatkan dengan si bos tapi tetap saja masih dipakai.

"Ada apa?" tanya nya dingin.

"Emm, maaf tuan Will ada seorang gadis yang ingin bertemu dengan tuan Rayhan" jawab nya sambil menunduk.

"Lalu dimana gadis itu ?" tanyanya sambil matanya memindai segala arah dan tak mendapati gadis yang dimaksud sekertasis atasan nya.

"Gadis itu masih ada di lobi tuan will" "saya sedang menunggu konfirmasi dari tuan Rahyan" lanjut nya kemudian.

"Baiklah antarkan gadis itu kesini" setelah mendemgarkan titah dari asisten atasan nya ia pun langsung sedikit membungkuk dan segera melenggangkan kaki berbalik arah melakukan titah sang asisten atasan nya dengan segera.

Bersambung...❣

Kepoin Terus yuk Ceritanya..❣

Jangan lupa tinggalin jejak ya guys..❣