Malam hari, ketika pengantin baru melaksanakan bulan madu. Kami hanya bisa bercengkrama membahas pesantren. Bukan mas Siroj jika tak mampu memikatku dengan takdhimya yang luar biasa. Ia lebih memilih mementingkan umat dari pada kepentingan pribadi.
Kulihat ia sangat memikirkan kemajuan Pesantren. "Umi," ucap Omar menghampiri kami. "Sayang, ngantuk ya? Bobo sini!" Ia pun naik ke ranjang kami. "Umi ceritakan kisah lagi."
"Ya sudah kamu temani Omar tidur dulu sayang. Mas mau ngopi dulu." Aku hanya mengiyakannya.
"Omar mau kisah apa?"
"Kisah nabi Ismail umi."
"Ya sudah Omar tidur sayang. Umi ceritakan untuk Omar."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com