"Surat rujukan dari Dokter tadi hilang, Budhe. Mungkin tertinggal dimeja ruangan Amaira tadi, jadinya Papa Amaira kembali ke rumah sakit untuk mencari surat itu. Dan kita disuruh menunggu didepan rumah sakit nanti." Jawab Arkan menjelaskan.
Papa benar - benar ceroboh, bagaimana mungkin surat rujukan itu sampai hilang?
Terus kalau misalnya nggak ketemu gimana? Apa bisa minta lagi sama Dokternya?
Handphone ku masih ada sama Arkan, biarkan saja Arkan yang simpan.
Mungkin Arkan juga lagi menunggu telefon dari Papa lagi, karena Papa masih belum memberitahu apakah surat itu sudah ketemu atau belum.
Setelah sekian lama, akhirnya mobil yang membawaku sudah sampai didepan rumah sakit besar dipusat kota.
Seumur - umur baru kali ini aku ke rumah sakit, ternyata rumah sakit ini begitu sangat besar, dan kayaknya juga nyaman.
Tapi tetap saja senyaman - nyamannya, yang namanya rumah sakit pasti nggak akan bikin betah.
Karena lebih enak di rumah daripada di rumah sakit.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com