Aku sengaja membiarkan Papa mengambil nasi dan lauk pauk sendiri, agar Papa bisa mengambil makanan sesuai isi perutnya.
Ternyata Papa mengambil nasi sangat banyak, seperti yang kemarin aku ambilkan.
Apa memang porsi makan Papa sekarang sebanyak itu? Atau Papa makan banyak hanya saat disini saja? Nggak heran sih, karena masakan Ibu memang nomor satu.
"Kamu sudah percayakan toko mu pada karyawan - karyawan kamu?" Tanya Papa disela makannya.
"Iya, Pa. Tapi Amaira sudah pasang CCTV di dalam toko." Jawabku membuat Papa mengangguk.
Setelah semuanya selesai makan, aku membantu Ibu mengumpulkan piring bekas makan dan ku masukkan ke dapur.
Kalau giliran cuci piring, itu sih pekerjaan Ibu. Aku mana mau disuruh cuci piring, kecuali kalau piring bekas makanku sendiri.
"Papa tiduran saja dulu, jarang - jarang kan Papa bisa santai seperti sekarang ini." Ucapku membuat Papa tersenyum kecil.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com