Lebih baik aku utarakan aja apa yang ada dalam batinku.
"Aku memang nggak tau kamu yang sebenarnya seperti apa dan aku juga nggak pernah kenal sama kamu sebelumnya. Tapi hatiku bisa merasakan jika jawaban kamu itu berbohong. Hatiku mengatakan kalau kamu itu berbohong, Arkan. Kenapa kamu berbohong padaku? Jika memang sebenarnya kamu nggak pernah mencintaiku, aku akan terima asal kamu bicara dengan jujur. Aku juga akan menjauh darimu jika itu yang kamu minta, Arkan. Ayo katakan kalau kamu ingin aku menjauhimu, katakan." Kunaikkan nada bicaraku beberapa oktaf saat kalimat terakhir, hingga hampir semua pengunjung taman memandang kearah kami. Reflek kubekap sendiri mulutku dengan kedua tangan, begitu besar kah nada bicaraku?
"Nada bicaramu itu sudah besar, kamu selalu bicara dengan nada tinggi. Jadi nggak usah ditambah lagi, bikin orang yang dengar sakit kepala." Ucap Arkan dingin.
Aku ngomong ini, jawabnya itu. Dari tadi aku ngomong panjang lebar nggak didengerin? Astagaa.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com