Padahal aku sudah berada dalam kamar mandi.
Lagian masa iya tadi Nenek bolak-balik bangunin aku, tapi akunya nggak dengar. Nggak niat mungkin banguninnya, makanya aku nggak dengar.
Aku mandi secepat kilat dan dandan secantik mungkin agar Arkan terpesona melihatku.
Aku segera melangkah ke ruang tamu, kulihat Arkan sedang duduk santai yang ditemani Dini didepannya.
"Arkan." Panggilku pelan saat aku sampai di ruang tamu.
"Amaira, lo kesambet apaan sih?" Tanya Dini yang sedang menahan ketawa. Kulihat Arkan pun seperti lagi menahan ketawa. Memang apanya yang lucu sih.
Arkan berjalan mendekat sambil membawa beberapa lembar tisu yang diambilnya dimeja ruang tamu. Tangan kiri Arkan mengan sebelah pipiku sedangkan tangan kanannya mengelap bibirku menggunakan tisu.
Jantung, tolong jangan copot dulu.
Waktu, tolong berhentilah sebertar. Aku ingin menikmati masa-masa seperti ini sangat lama.
Mataku terasa panas gara-gara memandang Arkan tanpa berkedip.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com