webnovel

Gadis Di Dalam Lukisan 2

Sepanjang perjalanan menuju rumah,Alex dan Zahra tidak banyak bicara.Beberapa kali Alex melirik Zahra,sepertinya dia masih traum dengan kejadian tadi.

"Kamu baik-baik saja?"Alex khawatir dengan keadaan Zahra.

"ya...aku tidak apa-apa hanya sedikit terkejut."Zahra menolehkan pandangannya pada Alex.

"Maafkan aku Zahra,aku sangat menyesal."Alex merasa tidak enak.

"Alex....itu bukan sepenuhnya salahmu,aku juga bersalah.Sudahlah kita berdua masih baik-baik saja bukan? Sekarang fokuslah...!"Zahra mengingatkan Alex untuk tetap berhati-hati saat mengemudikan mobilnya.

"Baik."Alex memfokuskan pandangannya ke depan.

Perjalanan menuju rumah Amira memakan waktu kurang lebih 30 menit,itu jika terjebak macat,dengan mobil mewah Lamborghini Veneno milik Alex jika perjalanan lancar tidak akan memakan waktu sampai 30 menit.

Saat mobil Alex masuk ke dalam gang menuju rumah kontrakan Amira menjadi pusat perhatian oleh masyarakat disekitarnya,syukurnya jalan masuk ke gang itu tidaklah sempit,jadi mobil Alex bisa menerobos masuk.Mobil berhenti tepat didepan rumah Amira.

"Alex....apa kamu benar-benar sibuk sire ini?"Zahra bertanya pada Alex sebelum keluar dari mobil.

"Tidak juga,aku sudah menyerahkan semua pekerjaan hari ini pada Denis.Kenapa?"Alex menjawab.

"Apa kamu keberatannjika aku memintamu untuk masuk ke dalam?"Zahra menunjukkan kekhawatirannya.

"Mmmm.....baiklah,jika kamu tidak keberatan."Alex tersenyum,ini adalah kemajuan yang pesat baginya untuk melakukan proses pendekatan dengan Zahra.

"Tentu saja tidak,kamu pasti lelah karena sudah melakukan perjalanan jauh,ada baiknya kamu rehat sebentar."Zahra berterus terang,ini membuat Alex terkecoh sebelumnya.

"Mmmmm.....ok,ayo kita turun."Alex kembali tersenyum,hampir saja dia salah faham.Sepertinya untuk memaklukkan hati Zahra tidak akan semudah membalikkan telapak tangannya.Untuk wanita yang hebat akan butuh perjuangan yang luar biasa pula agar bisa mendapatkan hatinya.

"Kamu dari mana?"Amira memberikan pertanyaan saat Zahra dan Alex hendak masuk kedalam rumah.

"Aku tadi...."Zahra sedikit terkejut dengan ekspresi Amira,sepertinya dia tidak senang dengan apa yang terjadi seharian ini.Yang pasti suasana hati Amira saat ini sedang buruk.

"Kamu baru disini Zahra,kalau terjadi apa-apa denganmu bagaimana?Kamu pergi tanpa berpamitan."Amira melirik Alex.

"Ceritanya panjang Amira,Alex hanya menolongku.Tadi aku tertangkap anak buah Baron,mereka hampir membawaku pulang ke desa."Zahra mencoba memberikan penjelasan pada Amira.

"Ayo masuklah,kita ngobrol didalam."nada suara Amira berubah,kali ini terdengar lembut.

Setelah mereka bertiga duduk Amira meminta Zahra menceritakan semua kejadian yangbtelah memimpah Zahra sampai akhirnya dia bertemu Alex.

"Jangan pergi kemana-mana kalau tidak bersamaku."Setelah benerapa menit Zahra menceritakan semua Amira meminta pada Zahra.

"Maafkan aku sudah membuatmu khawatir"Zahra menggenggam telapak tangan Amira.

"Berjanjilah padaku,jangan kemana -mana bila tidak bersamaku."Amira mengulangi permintaannya.

"Ya ...aku janji padamu."

Alex bingung menyaksikan adegan ini,namun mulutnya hanya diam sambil mendengarkan cerita Zahra.

"Zahra....siapa Baron?"Alex akhirnya membuka mulutnya setelah terdiam dari tadi.

"Dia mafia besar didesaku,dia memaksaku untuk memikah dengannya.Aku kabur ke sini untuk menghindariny."Memdengar penjelasan Zahra hati Alex bagai terbakar,namun dia masih bisa menyembunyikan emosinya.

"Kita belum berkenalan,"Amira tiba-tiba memberikan tangannya oada Alex sambil tersenyum.

"Alex..."Alex menyambut tangan Amira.

"Alex....terimakasih sudah menolong Zahra,dan terimakasih juga untuk biaya perawatan alm bapak."Amira berkata tulus.

"Tidak masalah,aku senang melakukan itu."Alex tersenyum,melihat senyuman dibibir Alex Zahra merasakan perasaan aneh lagi.

"Apakah kalian ada waktu malam ini,aku ingin mengajak kalian makan malam diluar."Alex mengambil inisiatif untuk lebih akrab lagi dengan Zahra.

"Tentu saja."Amira tersenyum sambil melirik Zahra.Sepertinya Amira mengerti maksud sesungguhnya dari tawaran Alex pada mereka berdua.

"Baiklah,aku harus pamit."Alex berdiri dan berpamitan pada Zahra dan Amira.

"Eh....Alex....,"Zahra memanggil Alex.

"Ya.."Alex spintan membalikan badannya dan menjawab panggilan Zahra.

"Fokus dan hati-hatilah saat mengemudi."Zahra hanya mengingatkannya.

"Baiklah..."Walaupun hanya itu yang diucapkan Zahra,namun itu sudah membuat hati Alex bahagia.

"Alex....."Zahra memanggilnya lagi.

"Ya..."Alex tersenyum saat Zahra memanggilnya lagi.Senyuman Alex membuat Zahra salah tingkah.

"Jangan lupa telepon aku setelah kamu sampai dirumah."Zahra gugup,itu terliihat dari caranya berbicara.

"Pasti."Hati Alex bersorak gembira.Ini kemajuan yang sangat pesat.