webnovel

MENERJANG BADAI

21+ Monica Pertemuan indah dan berkesan tak pernah disangka-sangka kapan akan datangnya. Seorang lelaki dan wanita bertemu dan saling jatuh cinta. Begitulah kisah cintaku dimulai, tetapi tidak seperti cerita dongeng, itu berakhir dengan diriku berdiri di atas kuburan, menyaksikan pangeranku diturunkan ke dalam tanah, bersama dengan semua impian kami. Sekarang dia pergi untuk selamanya dan aku tersesat tanpa arah. Sampai perjalanan dadakan ke rumah pantai keluargaku, membuat aku menghabiskan waktu bersama Roy. Dengan bantuannya, aku belajar untuk hidup seperti sedia kala kembali dan membuat rencana untuk masa depan kami. Roy Dalam perjalanan hidupku, aku merasa seperti ombak di lautan yang mengamuk, menerjang dan memecah bebatuan, tidak pernah menetap sedikitpun. Hingga Monica datang menerjang seperti badai. Menerjang hidup dan hatiku sekaligus. Aku pikir dia akan menjadi kehancuran dalam hidupku, tetapi ternyata dia menjadi ketenangan bagi hatiku. Semakin banyak waktu yang kami habiskan bersama, semakin banyak kehidupan yang dia hirup untuk kami berdua. Tapi waktu berlalu begitu cepat. Waktu yang kita habiskan berdua terasa indah, Monica siap menghadapi masa depannya, masa depan yang tidak bisa aku turuti. Jadi, aku melakukan hal yang mustahil dan berlalu pergi. Tapi hidup itu memang gila, dan cinta tidak mengenal batas sama sekali. Kalian mungkin mengira di sinilah cerita kita berakhir, tetapi kenyataannya adalah... ini merupakan awal permulaan. Bagaimana kisah cinta Monica dan Roy? Jangan lewatkan setiap bab nya...!

aroel_chan · Urban
Not enough ratings
271 Chs

BAB 89

"Kalau begitu aku akan berani untuk kita berdua," dia bersumpah, lalu memberiku ciuman penuh gairah yang kurasakan sampai ke tulangku.

* * *

"Apakah Kamu siap untuk USGmu?" tanya teknisi ultrasound, menendang rem dari bawah tempat tidur dan mendorongnya ke pintu. Aku menatap Ken, dan dia tersenyum hangat padaku. Aku tahu dengan dia di sisiku, aku akan siap untuk apa pun yang datang kepadaku.

"Ya," kataku padanya, mataku tidak pernah meninggalkan suamiku yang menahan pintu terbuka untuk teknisi sehingga dia bisa mendorongku ke mana pun mereka melakukan USG.

Ketika kami tiba, ruangan itu gelap gulita, dengan hanya satu cahaya yang berasal dari monitor komputer. Teknisi menggulingkan aku di sebelah monitor dan menekan rem.

"Kamu bisa duduk di kursi itu," katanya kepada Ken. Dia berterima kasih padanya dan menyeret kursi di sebelahku, mengambil tanganku di tangannya dan memberikan bagian dalam pergelangan tanganku ciuman.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com