webnovel

MENERJANG BADAI

21+ Monica Pertemuan indah dan berkesan tak pernah disangka-sangka kapan akan datangnya. Seorang lelaki dan wanita bertemu dan saling jatuh cinta. Begitulah kisah cintaku dimulai, tetapi tidak seperti cerita dongeng, itu berakhir dengan diriku berdiri di atas kuburan, menyaksikan pangeranku diturunkan ke dalam tanah, bersama dengan semua impian kami. Sekarang dia pergi untuk selamanya dan aku tersesat tanpa arah. Sampai perjalanan dadakan ke rumah pantai keluargaku, membuat aku menghabiskan waktu bersama Roy. Dengan bantuannya, aku belajar untuk hidup seperti sedia kala kembali dan membuat rencana untuk masa depan kami. Roy Dalam perjalanan hidupku, aku merasa seperti ombak di lautan yang mengamuk, menerjang dan memecah bebatuan, tidak pernah menetap sedikitpun. Hingga Monica datang menerjang seperti badai. Menerjang hidup dan hatiku sekaligus. Aku pikir dia akan menjadi kehancuran dalam hidupku, tetapi ternyata dia menjadi ketenangan bagi hatiku. Semakin banyak waktu yang kami habiskan bersama, semakin banyak kehidupan yang dia hirup untuk kami berdua. Tapi waktu berlalu begitu cepat. Waktu yang kita habiskan berdua terasa indah, Monica siap menghadapi masa depannya, masa depan yang tidak bisa aku turuti. Jadi, aku melakukan hal yang mustahil dan berlalu pergi. Tapi hidup itu memang gila, dan cinta tidak mengenal batas sama sekali. Kalian mungkin mengira di sinilah cerita kita berakhir, tetapi kenyataannya adalah... ini merupakan awal permulaan. Bagaimana kisah cinta Monica dan Roy? Jangan lewatkan setiap bab nya...!

aroel_chan · Urban
Not enough ratings
271 Chs

BAB 59

Dia membuka kotak dan di dalamnya ada jam tangan G-Shock Solar Atomic Casio Men. Geby dan aku mencari  barang itu secara online untuk kategori jam tangan yang sempurna khususnya untuk seprang petugas pemadam kebakaran itu sangat bagus sekali, setelah itu Adrian menelpon, Adrian menelepon beberapa menit yang lalu.

"Pria di toko mengatakan itu adalah jam tangan yang sempurna untuk petugas pemadam kebakaran. Ini memiliki kompas digital, barometer, termometer, altimeter, lima alarm berbeda, dan bertenaga surya.

"Terima kasih." Dia membungkuk dan mencium pipiku, lalu bangkit dan memeluk Geby.

Semua orang tinggal sebentar setelah itu, berbicara dan berkumpul, sampai larut dan kami semua mengucapkan selamat malam. Geby ikut denganku dengan jipku, jadi kami pulang bersama, Adrian mengikuti.

"Aku akan pergi ke pantai," kataku padanya begitu aku berhenti di tempat parkirku.

"Sudah terlambat," dia menunjukkan.

"Aku tahu. Aku hanya akan pergi melukis."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com