webnovel

MENERJANG BADAI

21+ Monica Pertemuan indah dan berkesan tak pernah disangka-sangka kapan akan datangnya. Seorang lelaki dan wanita bertemu dan saling jatuh cinta. Begitulah kisah cintaku dimulai, tetapi tidak seperti cerita dongeng, itu berakhir dengan diriku berdiri di atas kuburan, menyaksikan pangeranku diturunkan ke dalam tanah, bersama dengan semua impian kami. Sekarang dia pergi untuk selamanya dan aku tersesat tanpa arah. Sampai perjalanan dadakan ke rumah pantai keluargaku, membuat aku menghabiskan waktu bersama Roy. Dengan bantuannya, aku belajar untuk hidup seperti sedia kala kembali dan membuat rencana untuk masa depan kami. Roy Dalam perjalanan hidupku, aku merasa seperti ombak di lautan yang mengamuk, menerjang dan memecah bebatuan, tidak pernah menetap sedikitpun. Hingga Monica datang menerjang seperti badai. Menerjang hidup dan hatiku sekaligus. Aku pikir dia akan menjadi kehancuran dalam hidupku, tetapi ternyata dia menjadi ketenangan bagi hatiku. Semakin banyak waktu yang kami habiskan bersama, semakin banyak kehidupan yang dia hirup untuk kami berdua. Tapi waktu berlalu begitu cepat. Waktu yang kita habiskan berdua terasa indah, Monica siap menghadapi masa depannya, masa depan yang tidak bisa aku turuti. Jadi, aku melakukan hal yang mustahil dan berlalu pergi. Tapi hidup itu memang gila, dan cinta tidak mengenal batas sama sekali. Kalian mungkin mengira di sinilah cerita kita berakhir, tetapi kenyataannya adalah... ini merupakan awal permulaan. Bagaimana kisah cinta Monica dan Roy? Jangan lewatkan setiap bab nya...!

aroel_chan · Urban
Not enough ratings
271 Chs

BAB 36

Aku memutar mataku. "Sepakat." Dan kemudian aku tersadar bahwa Hari Valentine adalah minggu ini, seperti dalam dua hari. "Tunggu! Kita akan pergi akhir pekan ini?"

"Ya...kita akan berkendara hari Kamis setelah Vivian pulang kerja dan tinggal sampai akhir pekan."

"Itu hampir tidak ada waktu untuk bersiap." Aku merasa diriku mulai bekerja.

Adam bangkit dari sofa dan bergerak ke arahku. Lengannya melingkari pinggangku, dan dia membungkuk dan menempatkan ciuman menenangkan di bibirku. "Mata Coklat," bisiknya. Dia menggerakkan bibirnya ke leherku dan mencium daging sensitif tepat di bawah telingaku. "Tidak ada yang perlu dipersiapkan. Kamu bahkan tidak perlu berkemas. Jika aku mau, kita bahkan tidak akan berpakaian." Dia mengangkat kepalanya, dan dengan seringai lebar, menggoyangkan alisnya dengan sugestif.

* * *

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com