webnovel
#ROMANCE
#R18

MENERJANG BADAI

21+ Monica Pertemuan indah dan berkesan tak pernah disangka-sangka kapan akan datangnya. Seorang lelaki dan wanita bertemu dan saling jatuh cinta. Begitulah kisah cintaku dimulai, tetapi tidak seperti cerita dongeng, itu berakhir dengan diriku berdiri di atas kuburan, menyaksikan pangeranku diturunkan ke dalam tanah, bersama dengan semua impian kami. Sekarang dia pergi untuk selamanya dan aku tersesat tanpa arah. Sampai perjalanan dadakan ke rumah pantai keluargaku, membuat aku menghabiskan waktu bersama Roy. Dengan bantuannya, aku belajar untuk hidup seperti sedia kala kembali dan membuat rencana untuk masa depan kami. Roy Dalam perjalanan hidupku, aku merasa seperti ombak di lautan yang mengamuk, menerjang dan memecah bebatuan, tidak pernah menetap sedikitpun. Hingga Monica datang menerjang seperti badai. Menerjang hidup dan hatiku sekaligus. Aku pikir dia akan menjadi kehancuran dalam hidupku, tetapi ternyata dia menjadi ketenangan bagi hatiku. Semakin banyak waktu yang kami habiskan bersama, semakin banyak kehidupan yang dia hirup untuk kami berdua. Tapi waktu berlalu begitu cepat. Waktu yang kita habiskan berdua terasa indah, Monica siap menghadapi masa depannya, masa depan yang tidak bisa aku turuti. Jadi, aku melakukan hal yang mustahil dan berlalu pergi. Tapi hidup itu memang gila, dan cinta tidak mengenal batas sama sekali. Kalian mungkin mengira di sinilah cerita kita berakhir, tetapi kenyataannya adalah... ini merupakan awal permulaan. Bagaimana kisah cinta Monica dan Roy? Jangan lewatkan setiap bab nya...!

aroel_chan · Urban
Not enough ratings
271 Chs
#ROMANCE
#R18

BAB 130

Beberapa jam kemudian, ketika kami akhirnya kembali, kami semua mandi dan makan dengan segera, menguras tenaga dan bersiap untuk tidur. Saat aku berbaring di tempat tidur, Geby mengirimiku foto Salome dan dia berbaring di sofa bersama, keduanya mengenakan piyama dan tersenyum.

Geby: Selamat malam! Kami mencintai kamu!

Aku: Lebih mencintaimu.

Aku menelusuri garis wajah bahagia mereka dan tertidur bersyukur kepada Tuhan untuk mereka berdua.

Aku berjalan ke kondominium dan suasananya sepi, yang masuk akal karena baru pukul enam pagi. Beberapa pria dari shift A datang lebih awal, jadi kupikir aku akan mengejutkan para gadis dengan sarapan. Aku menutup pintu dan meletakkan kantong makanan, lalu kembali, pertama-tama berhenti di kamar Salome. Gelap dan dia mendengkur pelan. Dia bangun sekitar pukul delapan setiap pagi, yang memberi aku beberapa jam waktu sendirian dengan istriku.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com