"Oh, tidak," kataku lantang. Kerutan Jason semakin dalam dan alisnya berkerut.
"Sky, kumpulkan semua barangmu," kata Jason, dan dia pergi ke lorong.
"Aku kacau, bukan? Seharusnya aku bertanya padamu dulu. Aku minta maaf."
"Wah, tenanglah." Bibir Jason membentuk senyum lembut yang menenangkan. "Tentu, kamu mungkin seharusnya bertanya padaku dulu, tapi kamu tidak mengacaukannya." Dia meraih pinggulku dan menarikku ke arahnya, sampai tubuh kami menyatu satu sama lain, lalu menciumku. Ciuman itu lambat dan lembut dan membuatku meleleh menjadi tumpukan bubur.
"Lalu kenapa kau terlihat kesal?" Aku bertanya padanya setelah kita berpisah.
"Aku tidak kecewa."
"Kamu mengerutkan kening."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com