webnovel
#ROMANCE
#R18

MENERJANG BADAI

21+ Monica Pertemuan indah dan berkesan tak pernah disangka-sangka kapan akan datangnya. Seorang lelaki dan wanita bertemu dan saling jatuh cinta. Begitulah kisah cintaku dimulai, tetapi tidak seperti cerita dongeng, itu berakhir dengan diriku berdiri di atas kuburan, menyaksikan pangeranku diturunkan ke dalam tanah, bersama dengan semua impian kami. Sekarang dia pergi untuk selamanya dan aku tersesat tanpa arah. Sampai perjalanan dadakan ke rumah pantai keluargaku, membuat aku menghabiskan waktu bersama Roy. Dengan bantuannya, aku belajar untuk hidup seperti sedia kala kembali dan membuat rencana untuk masa depan kami. Roy Dalam perjalanan hidupku, aku merasa seperti ombak di lautan yang mengamuk, menerjang dan memecah bebatuan, tidak pernah menetap sedikitpun. Hingga Monica datang menerjang seperti badai. Menerjang hidup dan hatiku sekaligus. Aku pikir dia akan menjadi kehancuran dalam hidupku, tetapi ternyata dia menjadi ketenangan bagi hatiku. Semakin banyak waktu yang kami habiskan bersama, semakin banyak kehidupan yang dia hirup untuk kami berdua. Tapi waktu berlalu begitu cepat. Waktu yang kita habiskan berdua terasa indah, Monica siap menghadapi masa depannya, masa depan yang tidak bisa aku turuti. Jadi, aku melakukan hal yang mustahil dan berlalu pergi. Tapi hidup itu memang gila, dan cinta tidak mengenal batas sama sekali. Kalian mungkin mengira di sinilah cerita kita berakhir, tetapi kenyataannya adalah... ini merupakan awal permulaan. Bagaimana kisah cinta Monica dan Roy? Jangan lewatkan setiap bab nya...!

aroel_chan · Urban
Not enough ratings
271 Chs
#ROMANCE
#R18

BAB 100

Ponselku berbunyi ping dengan teks, dan aku meliriknya. Aku harus mengerutkan kening karena Jhon berkata, "Ada yang salah?"

"Tidak, aku—"

"Bisakah kamu tidak berbohong padaku?"

Aku mendongak dan rahangnya berdetak.

"Aku dibohongi oleh mantan istriku selama bertahun-tahun. Jika Kamu tidak ingin memberi tahuku sesuatu, katakan saja, tetapi jangan berbohong. "

Aku terpaksa menelan pertanyaanku atas permintaannya. Aku sudah terbiasa mengatakan bahwa aku baik-baik saja, itu menjadi jawabanku. Aku tidak sengaja berbohong padanya.

"Sofia dan aku seharusnya bertemu besok untuk makan siang dan merapikan kuku kami. Ini adalah aset milik kita…" Atau setidaknya sampai dia memiliki putrinya. Sekarang aku merasa seperti aku jarang melihatnya lagi. "Dia harus bertemu dengan koordinator acara untuk pembukaan galeri. Bukan masalah besar," kataku sembrono, berharap nada bicaraku cocok dengan kata-kataku.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com