Dewi terpaksa mengatakan alamat rumahnya yang jauhnya tidaklah begitu jauh, kini sekarang mobil Dilson berhenti di depan gang yang di katakan Dewi kepadanya barusan. Dimana rumah kamu?" tanya Dilson yang hanya melihat deretan kos-kosan saja di sekitar tersebut.
"Itu! No 4 apa Anda ingin mampir?"
"Kos?"
"Hem, ada apa?"
"Bukankah, kamu dulunya seorang dokter? Seharusnya kamu mampu kan membeli rumah atau kredit rumah?" tanya Dilson.
"Semua orang punya kesulitan masing-masing walaupun pangkatnya tinggi namun, tidak menjamin kehidupan orang itu membaik seperti yang kamu bayangkan," jelas Dewi sambil tersenyum tipis melihat ke arah Dilson yang begitu serius menatapnya.
Menurut Dilson, gadis di sampingnya saat ini seperti memang terlihat sedang mengalami kesulitan. Ia ingin menanyakannya namun, ia rasa dirinya tidak pantas untuk menanyakan hal itu kepada orang yang baru ia kenal.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com