Tristan merasa sangat jengah melihat sekretarisnya yang begitu sangat cerewet menjelaskan jadwal meetingnya hari ini. Seandainya Jeslin bukan sektretarisnya yang dapat ia andalkan, mungkin dirinya sudah memecat gadis itu dari awal. Ia lebih menyukai karyawannya yang menjelaskannya secara singkat namun detail dan mudah di pahami akan tetapi Jeslin gadis yang membuatnya benar-benar sangat muak melihat tingkah gadis itu yang begitu terlihat sangat tidak membuatnya tertarik sama sekali.
"Apa masih belum selesai?" tanya Tristan dengan sinis.
"Sebenarnya masih belum, Pak. Tapi, jika Bapak sangat sibuk. Baiklah, nanti saya akan menjelaskannya lagi kepada, Bapak," ucap Jeslin yang langsung saja mengundurkan dirinya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com