Dengan hati yang berbunga-bunga, karena senang telah berhasil menembus mata batin nya, Arip akan mencoba lagi untuk menerawang di area barat pemakaman ini.
Dia tak sabar ingin melihat berbagai bentuk per-wujud'tan Setan di sini, walaupun tadi di awal, dia kaget, telah melihat sesosok pocong kepala besar! Tapi malah membuat nya semakin penasaran lagi dengan setan-setan yang lain.
Senyum-senyum Arip di depan ku, ku pikir dia kenapa? taunya dia sedang senang, karena telah berhasil.
Padahal ilmu tersebut hanya awal, dia akan semakin terus mengikuti perkembangan ilmu nya sendiri, jika dia terus melatih nya.
Ada pun ilmu tersebut bisa saja menjebaknya sendiri, atau? malah membantu nya. Kita lihat perkembangan nya Arip bersama...
"Rip ini hanya awal dari ilmu mu" jelas ku kepada nya.
"Iya aku tau, masih banyak ilmu yang lain to?" jawab arip seakan'akan tak mengubris omongan ku.
"Bukan begitu, Ilmu itu akan terus berkembang, seiring berkembangan mu sendiri, yang mengunakan nya. pasti ilmu tersebut akan bisa lebih lebat lagi, contohnya bisa "Raga Sukma" bisa meneropong jarak jauh dan masih banyak lagi, tapi Kau harus hati-hati biar tidak terjebak di lorong siklus ini terus-menerus," Jelas ku kepada nya dengan serius.
"Iya iya, Aku tau yang penting sekarang aku bisa
.." jawab Arip sesimpel ini.
"Terserah kau Rip" nada ku sedikit kesal sambil berpaling dengan nya.
"Biarin ka, nanti dia akan tau sendiri",saut Agus kepada ku.
Arip yang mengabaikan saran ku, dia merasa bisa karena diri nya sendiri, lalu dia mencoba melakukan penerawangan lagi tanpa memberitahukan kami,
Dia terdiam sambil berfokus, ke arah timur makam, terlihat dia lagi melihat sebuah Jin di area tersebut, Aku dan Agus membiarkan sendiri, biar dia sendiri yang melihat nya.
Walaupun secara tidak langsung, Arip terlihat seakan-akan tidak memperdulikan Nasihat ku. karena kesenangan nafsu nya telah menutupi ilmu nya sendiri.
"EH"
"kok ada Setan yang masih terbayang" di pikiran ku ki, kenopo? ucap Arip tiba-tiba.
"Maksud mu Rip? Kau melihat Jin lagi?tanya Agus kepada nya.
"Aku tadi melihat di arah sana! sambil menunjukan arah nya," tadi ku lihat ada Setan berbentuk, seperti kuntilanak dia jubah putih dan Gondrong mukane hancur! " jelas arip.
"Terus kau apakan dia? Tanyaku.
" Tadi dia melambaikan tangan ke arah, Ku, ku terus melihat nya, sampai Aku kembali, kok masih terbayang di pikiran ku yo?. jelas nya kepada kami.
"Waduh pie to we ki Rip-rip sembrono ae. masalah neh to ki! (Waduh bagaimana kamu ini Rip, sembarangan ae, masalah lagi to ini) ucap ku sedikit kesal dengan nya.
"Eh" terus pie? ucap Arip
"Yo kowe wi tadi sudah di nasehatin Dika, ora mbok gubris! saut Agus memarahi Arip.
"Kui Setan e pengen ikut kowe Rip, yo wi urusan mu ben melu kowe terus...
" ucap ku kesal kepada nya.
Arip terdiam tak bersuara, terlihat mukanya juga kesal mendengar ucapan ku tadi, yang sedikit menyingung nya. ya bagaimana lagi tadi kan Aku sudah menasehati nya, tapi tak di gubris!.
"Wes ka, kita pagari saja biar Setan nya tak ikut Arip lagi, saut Agus yang menenangkan suasana, dia akan mencoba memagari pikiran Arip, supaya Setan yang tadi terbayang oleh nya, tidak terus mengikuti.
" Tunggu gus" ucap ku mencegah Agus
sebelum dia akan memagari Arip.
"Aku mau tanya dahulu kepada Setan tersebut, sebelum kowe memagari nya.
Aku akan melakukan interaksi kepada setan yang di lihat Arip tadi, dan menanyakan apa maksud nya.
"Ku terdiam sejenak, dan mulai bertemu dengan setan nya,
"Opo maksud mu ngikuti teman ku(apa maksud mu mengikuti teman ku)" tanya ku kepada nya.
"Hahahah ora popo, aku roh anak kae lagi iso, makakno aku ikuti terus (hahaha nggak apa-apa, Aku tau anak tersebut baru bisa, makanya aku ikuti terus) " jelas setan ini kepada ku.
Setan ini terlihat tau, bahwa Arip baru bisa melakukan, Menembus mata batin,
Maka dia, mencoba menganggu pikiran Arip dan mulai mengikuti nya.
Sudah ku duga dari awal tadi, cobaan atau hambatan orang berilmu, yang merasa dirinya bisa, akan mudah terpengaruh oleh "Jin-jin" pengangu seperti ini.
=======Setan Gondrong=========
Jin tersebut berwujud 'Setan Gondrong' atau berbentuk seperti kuntilanak, tapi berkelamin laki-laki dan berambut Gondrong, dan muka nya hancur tak berbentuk.
=====================
Setelah ku tanya, Aku langsung kembali lagi, dan menyuruh Agus untuk langsung memagari pikiran Arip.
"Ndang Gus, segera kau pagari" suruh ku kepada nya.
Agus langsung memagari pikiran Arip dari gangguan Setan tersebut,
"Sudah nggak pikiran Rip?" tanya Agus.
"Sudah nggak Gus" jawab Arip.
"Lain kali ojo sembrono Rip, ben nggak terpengaruh pikiran mu dari Setan-setan jahat seperti itu, kali ini dengarkan ucapan ku," nasehatin ku kepada Arip.
"Iya Ka, minta maaf jika aku salah, jawab arip seraya meminta maaf kepada ku.
=====
Kali ini masalah nya sudah beres.
Masalah biasa sebetulnya. tapi itu untuk membuat pelajaran kepada Arip yang merasa diri bisa tanpa bantuan orang lain,
Kali ini dia hanya bisa melakukan penerawangan, ada tahapan lagi tentang Raga Sukma, kali ini kami akan mengajari Arip tentang cara Raga Sukma.
" Terus bagaimana cara nya Raga Sukma?" tanya Arip kepada kami.
"Raga Sukma gampang Rip, sama seperti kau melakukan penerawangan, tapi coba lepas kan pikiran mu dan niat kan untuk melakukan Raga Sukma." penjelasan Agus kepada nya.
"Baik akan ku coba" Arip mulai melakukan nya.
Ku coba menyusul ya kali ini, ku susul dia "Raga Sukma" di alam gaib. dan benar ku melihat nya telah mampu melakukan nya, memang mudah bagi yang sudah melakukan 'Ruqyah' pikiran jadi plong, dan gejolak hati tidak ada, maka melakukan setiap ilmu-ilmu ini sangat gampang.
"Arip kembali ke tubuh nya,
" Wah sudah bisa kau Rip" ucap ku memujinya.
"Iya ku lihat kau tadi di belakang, jadi begitu ya " Raga Sukma " ," jelas Arip.
"Iya seperti itu, hanya mengunakan pikiran yang bagus untuk bisa melakukan nya, gampang to kalo sudah 'Ruqyah' pasti langsung bisa. terang ku kepada nya
" Tapi kalo sudah seperti itu harus lebih hati-hati lagi, karna kau nanti gampang di bujuk setan, sama seperti tadi", ejek ku.
"Nggak-nggak" jawab Arip.
"Ayo kita pulang Ka, sudah malam"! ajak Agus. ingin pulang, karena jam terlihat sudah hampir jam 3 pagi.
" Ayo" jawab kami semua.
Kami berjalan ke tempat parikan montor yang berada di depan gerbang makam, tak sengaja kami melihat masih ada orang tiduran di pendopo pusat makam,
orang yang kami lihat seperti nya orang di awal tadi, yang kita temui, dia sampai sekarang masih di situ? palingan dia sedang punya hajat, pikir kami bertiga.