Ketika Will mendengar apa yang dikatakan Bailey, dia sangat marah.
Namun, saat ini, dia tidak bisa menemukan alasan apa pun bagi Bailey untuk membantunya.
"Kamu sendiri yang bilang. Kamu tidak akan membantu kedua pihak, kan?"
Will bertanya dengan lembut.
"Benar!"
Bailey mengangguk pelan.
"Saya harap kamu bisa menepati janji…"
Will menjawab tanpa ekspresi.
"Tenang saja, saya pasti akan melakukan apa yang saya katakan!"
Bailey tersenyum samar dan menutup telepon.
Will menghela nafas lega ketika dia mendengar suara tut di ujung telepon.
Meskipun Bailey tidak memilih berpihak pada Will, ini sudah merupakan hasil terbaik bagi Will. Lagi pula, selama Bailey tidak mengganggu dan merusak rencananya, itu sudah cukup baginya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com