Audia menunggu panggilan teleponnya diterima Erika. Hingga deringan terakhir, Erika belum juga mengangkat teleponnya.
Sahabatnya masih berbulan madu. Audia menyerah. Saat hendak memasukkan kembali ponselnya, ponsel itu berbunyi, tampak pada layar nama Alvin di sana.
Audia masih mengabaikan panggilan video Alvin, berkali-kali. Bahkan, hingga Alvin menghubunginya via panggilan telepon biasa, Audia masih enggan menerima telepon dari suaminya itu.
Saat ini Audia ingin menyendiri. Tidak peduli selama apa pun, bahkan jika nanti yang terburuk, Audia ditinggalkan oleh rombongannya. Sungguh, Audia tidak peduli.
Alvin hari ini benar-benar membuat hari indah Audia berubah menjadi buruk.
Wanita itu, yang tanpa basa-basi datang tiba-tiba memeluk bahkan mencium Alvin tepat di bibirnya. Dan kejadian itu berlangsung tepat di depannya.
Bagaimana reaksi Alvin hanya terdiam, tidak mengelak dari aksi wanita berambut pirang itu. Mungkin terkejut. Audia tidak tahu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com