Audia menghela napas lega, saat dirinya bisa menjawab dengan benar, serangkaian pertanyaan yang dilontarkan pak Mandala, meski dengan terbata-bata. Berasa seperti ujian lisan mendadak!
Fuih! Syukurlah penderitaannya berakhir, saat Audia mulai merasakan kram di perutnya. Alvin! Kamu harus tanggung jawab, istrimu mengalami ketegangan yang luar biasa hari ini! Batin Audia. Mungkin wajah pucat pasi Audia yang membuat pak Mandala alias Alvin berhenti bertanya.
"Jadi?" Alvin melontarkan pertanyaan penutup.
"Jadi? Jadi apa, ya?" Audia bingung. Refleks sebelah tangannya mengelus perutnya yang mulai terasa benar-benar kram.
"Lain kali, kalau sedang kuliah, perhatikan mata kuliah yang diajarkan. Bukan dosennya." Seketika Audia merasa wajahnya memanas.
Ya, Tuhan! Alvin ini, tega-teganya menggoda, di hadapan para mahasiswanya. Yang mulai terdengar gaduh. Mereka tidak menyangka, pak Mandala, si dosen killer dan dingin, bisa juga bercanda. Meski hal ini sudah biasa bagi Audia.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com