Tiga tahun yang lalu ....
Perempuan kalau memilih suatu barang identiik dengan hal-hal yang berbaur lama. Tetapi, hal itu harus ditepis karena laki-laki pun juga berkaitan dengan kerempongannya. Dito pun sama, rempong sekali dalam memilih suatu barang.
"Bang, buruan dong pilihnya." desak Lisa.
"Iya bentar, sabar dong, Lis! Kita memilih barang itu harus pakai hati," ucap Dito bijak sambil memilih kol yang bagus-bagus.
"Dih .... lagaknya si Abang, milih barang saja seperti milih jodoh." cibir Lisa.
"Wah, ini kalau Mas Dito jadi calon mantu pasti mertuanya senang." hibur salah satu ibu-ibu.
"Kok bisa nih, Bu?" tanya Dito balik.
Memang ya, pikiran ibu-ibu selalu di luar nalar. Apa coba gitu hubungannya milih sayur dengan idaman calon mertua. Enggak ada hubungannya sama sekali. Dalam hati kecil, Dito, ingin sekali menyangkal ucapan itu tetapi balik lagi, yang dia ajak bicara adalah orang yang suka sudah tua, dan mereka juga ucapannya paling tidak mau di debat.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com