Setelah makan malam, Leor Marlo dan Marisa Barasi sedang beristirahat sedangkan Jean Young masih mencuci piring sendirian di dapur, bahkan tidak punya waktu untuk mengganti pakaiannya yang masih basah.
Pada saat ini, Leor Nanda kembali dari Perusahaan setelah bekerja lembur
Fitur wajahnya sangat indah,memiliki alis yang samar, bibir tipis, hidung yang mancung, kulit putih dan temperamennya cuek tapi seksi.
Yang paling istimewa adalah sepasang kakinya yang putih , ramping , lembur, penuh godaan ketika berjalan, Rambut panjang yang diikat dan gaun kuningnya membuatnya semakin memesona jelas merupakan keindahan yang luar biasa, pria pasti tertarik ketika mereka melihatnya.
Pada usia muda, Leor Nanda sudah menjadi wakil kepala direktur perusahaan yang merupakan salah satu Industri dikerluarga Leor.
Ketika Jean Young melihat bahwa Leor Nanda kembali, dia meletakkan piring di tangannya, menyeka tangannya dan berlari mendekati Leor Nanda untuk bertanya dengan penuh perhatian .
"Sayang, kamu sudah kembali ! sudah makan atau belum, kalau belum saya sudah memasak untukmu dan tunggu sebentar, saya akan mengambilnya untukmu.
"tidak usah, aku sudah makan di perusahaan!. Nada bicara Leor Nanda agak tinggi dan cuek, kemudian memperhatikan Jean Young yang basah kuyup, juga bercampur noda di bajunya.
"Ibuku memarahimu lagi..?" Leor Nanda tampaknya bertanya dengan santai. Dalam dua tahun terakhir , dia sangat cuek dan bahkan membenci Jean Young. Lagi pula, mereka dipaksa menikah oleh keluarga young, sehingga dia kehilangan cinta dan pernikahan yang seharusnya dia miliki bukan seperti saat ini.
Tetapi pada saat yang sama , dia melihat Jean Young yang telah melakukan semuanya untuk keluaga ini selama dua tahun lamanya, juga menanggung segala hinaan dari ibunya dan keluarga lainnya. Leor Nanda juga memiliki perasaan lembut dan simpatik terhadap Jean Young, bagaimanapun, dia adalah suaminya pada saat ini.
"Tidak apa-apa, aku sudah terbiasa"! Jean Young tersenyum ringan, dia benar-benar terbiasa , dia sudah di perlakukan seperti ini selama dua tahun lamanya. Jadi dia tidak merasa sakit hati.
Namun dia merasa bersalah dengan istrinya yang cantik ini di depannya . lagi pula, Leor Nanda juga terlibat dalam dirinya dan juga korban ibu tirinya.
"Biar aku yang cuci piring ini, kamu mandi dulu dan ganti baju! Hati Leor Nanda akhirnya melunak.
"Baiklah" Jean Young tidak berdaya. ketika dia bersiap untuk mandi, seorang wanita cantik masuk dari pintu samping, begitu masuk, dia berkata dengan marah :
Kakak biarkan saja kalau dia mau cuci piring sendiri, tak usah bersimpati samanya.
Wanita cantik yang berbicara samanya adalah adik ipar Jean Young, Leor Putri, adik perempuan Leor Nando, memiliki wajah yang cantik, ketika dia tersenyum nampak sebuah lesung pipi yang seakan membuat para adam terpesona, kulit yang halus seperti batu giok, memiliki kepang rambut yang panjang mengenakan rok hitam pendek, dan sepasang kaki panjang yang terbungkus stoking berwarna daging dan umurnya pada saat ini menginjak ke delapan belas tahun bulan Maret ini.
Jika ada yang ingin melamar silahkan komen dibawah....
Dia baru saja kembali di acara pesta ulang tahun temannya dan melihat pemandangan ini ketika memasuki pintu.
Untuk kakak iparnya yang tidak berguna ini leor putri selalu tidak suka, karena munculnya Jean Young didalam keluarga ini membuat kakaknya Leor Nanda tidak bahagia padahal kakaknya dulu seorang perempuan yang selalu ceria dan optimis.
Ada apa denganmu disini, kamu kembali begitu terlambat, kalau ayah dan ibu tahu, mereka pasti akan menegurmu lagi. Masih tidak pergi mandi dan tidur. Sebagai kakak, Leor Nanda mengajari adiknya.
"Dia telah mencelakaimu dan sekarang kau membantunya. Leor Putri menggeleng sambil menghembuskan nafas dan kemudian kembali ke kamarnya dalam keadaan marah.
Hari sudah larut, Jean young keluar dari kamar mandi dan dia tidak melihat sok sok Leor Nanda di dalam dapur mungkin sudah beristirahat setelah cuci piring.
Jean Young diam diam masuk ke kamarnya tepat di samping kamar leor nanda. Mereka telah menikah selama dua tahun dan telah tertidur di kamar yang terpisah.
Ketika Jean young bangun, itu sudah keesokan paginya dan dia bersiap siap untuk membuat sarapan .
Namun, ketika dia baru sampai ke pintu dia melihat istrinya Leor Nanda keluar dari kamarnya yang mengenakan baju kaos putih dan celana rok hitam seksi.
Wajah cantik, bibir merah, tubuh ramping dan anggun, terutama kaki panjang itu, bahkan lebih memesona, pria mana pun ya memandang istrinya ini tidak bisa menahan jantung yang berdebar debar, bahkan Jean Young yang sedang memandang istrinya saat ini, dia juga memiliki ilusi.
Ketika Leor Nanda melihat Jean Young bangun, di berkata dengan cuek.
Jean Young hari ini kamu yang mengantar aku di perusahaan.
Jean Young jadi linglung tidak biasanya Leor Nanda diantar olehnya biasanya dia pergi kerja sendirian, Jean Young tidak banyak nanya dia langsung menjawab "oke"
Kamu bikin sarapan dulu sekarang, waktunya lebih ketat kita jangan sampai terlambat. Leor Nanda mengatakan setelah melihat jam tangannya, perutnya sedikit lapar.
Setelah Jean Young mengangguk, dia dengan cepat kedapur untuk membuat sarapan pagi.
Ketika sekeluarga selesai sarapan, mereka pergi menjalankan aktifitas mereka masing- masing.
Segera ketiganya keluar, Jean Young mengantar mereka berdua. Pertama, antar Leor putri kesekolah seni Hili Maziaya
Dia adalah siswa seni yang belajar melukis dan juga mempelajar beberapa sejarah barang antik, baru delapan belas tahun pada tahun ini.
Dia menunjukkan bakat yang luar biasa dan merupakan siswa cemerlang yang selalu mendapat juara umum di setiap semesternya.
Setelah mengantar Leor Putri, Jean Young mengemudikan mobil untuk mengantar Leor Nanda di perusahaan.
Sepanjang jalan keduanya diam dan tidak bisa berbicara satu sama lain. Hanya ketika sampai di depan perusahaan Leor Nanda mengingatkannya.
"Jean Young", nanti jemput aku sepulang jam kantor, jangan sampai terlambat! lalu Leor Nanda tidak lagi menunggu jawaban Jean Young , dia langsung masuk ke dalam perusahaan.
"oke"' Jean Young mengangguk dan masuk ke dalam mobil, Jean Young memutar stir mobil dan kembali ke rumah.
Tidak lama Jeang Young sampai di rumah, dia lagi tidak melihat ayah mertuanya Leor Marlo dan juga Ibu mertuanya Marisa barasi, mungkin mereka menyibukkan diri dalam aktivitas mereka masing-masing.
Sebenarnya ayah mertuanya, Leor Marlo tidak lagi bekerja melainkan dia sering sibuk mengoleksi barang antik tapi dia tidak pernah beruntung dalam membeli barang antik melainkan dia mendapat kerugian besar.
Sedangkan istrinya Marisa Barasi bekerja di rumah sakit sebagai dokter di bawah perusahan industry keluarga leor.
Jean Young sekarang menghelai nafas sekarang tubuhnya pada saat ini sangat lemah, lalu dia duduk bersilah dan berkultifasi, dia mengumpulkan semua energinya dan mencoba mengalirkan perlahan menembus semua merindiannya.
BERSAMBUNG...