webnovel

Prolog

Di pagi hari Terlihat seorang pemuda membawa barang yang berisi makanan dia berjalan dengan wajah datar sesekali melihat ke langit. Saat dia memikirkan sesuatu dia menggelengkan kepalanya dan tersenyum masam seolah menyangkan apa yang dipikirkannya.

Dia bernama Ren, Yuuki ren seorang pelajar Berumur 18 tahun. Dia hidup sendirian tanpa memiliki kerabat. Dia tidak memiliki ingatan tentang orang tua nya dan dia pun tidak pernah mempertanyakannya. Kenapa?

karena dia pikir hal itu tidak ada gunanya dia sudah mencari orang tuanya selama berberapa tahun tapi tidak ada hasil apapun. selama ini dia mencukupi kebutuhan hidupnya dengan berkerja paruh waktu dan mencari pengahasil tambahan sebagai novelis. Dia seperti kebanyakan orang yang disebut otaku.

Saat ini dia sedang berbelanja dan dalam perjalanan pulang. Ren pulang dengan senyum terpampang di wajahnya. seperti kebanyakan otaku yang tidak sabar menikmati anime baru nya.

------

<Pov Ren>

Saat aku pulang aku melihat pohon besar yang berdiri tegak di taman. ukuran pohonnya tidak normal bahkan menurutku itu sangat besar. Namun entah mengapa tidak ada yang menghiraukannya.

Saat ku diam melihatnya

*dek* *dek*

tiba tiba jantungku berdetak. tanpa sadar langkah kakiku mengarah ke pohon itu. seolah semua kehilangan warnanya yang kulihat hanyalah pohon itu.

waktupun bagaikan terasa melambat setiap detiknya. Tubuhku pun semakin panas saat mendekatinya Namun entah mengapa itu tidak menyakitiku malah terasa nyaman bagiku.

lambat-lambat entah sudah berapa hari aku terus berjalan, entah berapa tahun aku berjalan akhirnya aku sampai di depan pohon itu. Namun ada yang berbeda dengan pohon didepanku pohon terasa suci memancarkan sinar yang nyaman untukku. Tanpa aku sadari aku telah mengangkat tanganku dan menyentuh pohon itu.

Saat itulah aku merasakan apa yang namanya hidup dan mati. pohon itu mengeluarkan cahaya yang menyilaukan. Dia pun tidak tahan dan menghalangi matanya dari cahaya itu dengan tangannya.

Cahaya itu terasa hangat yang membuat hati terasa tentram dan damai. Berangsur-angsur cahaya itu keluar dari pohon itu. Dia yang melihat cahaya itu keluar dari pohon itu sangat terkejut dengan kejadian tak terduga ini.

Dia memikirkan berbagai hal yang berkaitan dengan hal ini dari pengetahuan fantasy yang dimilikinya. Namun cahaya itu tidak memberinya waktu untuk berpikir dengan cepat cahaya itu masuk ketubuh dia. Setelah memasuki tubuhnya dia merasakan panas yang luar biasa di tubuhnya dia merasa ingin berteriak namun tidak ada suara yang keluar dari mulutnya.

Dia merasakan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Pada awalnya seperti tubuhnya dihancurkan berkali-kali. Setelah itu tubuhnya serasa di tabrak mobil berkali-kali dari ujung kaki sampai ujung kepala. Terakhir seolah dia digigit jutaan semut di sekujur tubuhnya. Dia merapatkan gigi dan menahan rasa sakit itu hingga semuanya berakhir.

Akhirnya setelah semua jenis rasa sakit hilang dia tergeletak di tanah tertidur disana ditemani rumput dan pohon indah yang melindunginya dari panasnya matahari.

Tiba-tiba sebuah cahaya menyelimuti seluruh tubuhnya hingga dia menjadi partikel-partikel kecil dan menghilang dari sana.