webnovel

Tanpa nama

Putra membuka sistem wilayahnya dan memasukan gambar beteng yang berasal dari pembukaan kotak harta karun emas.

Tak lama,dari udara,muncul bangunan tembok tinggi sekitar 100 m mengelilingi wilayahnya yang berukuran 100km.

Untuk awal,ukuran wilayahnya lumayan besar karena masih sedikit penghuninya,jadi putra tak mengelilingi semua wilayahnya dengan tembok perlindungan karena dirinya berencana membuat pemisah wilayah dalam yang khusus untuk kepercayaanya dan tembok luar untuk pembangun kota guna keperluan aktifitas kotanya dan tempat tinggal masyarakatnya.

Selanjutnya putra memasukan gambar menara pertahanan dan menyatukanya kedalam benteng pertahanan,tak lama muncul menara di setiap pojok beteng dan di setiap kedua dinding dipintu masuk yang ada di benteng.

Melihat penampakan menara pertahanan yang berkilau hitam dengan pola misterius yang tergambar didindingnya serta menara pertahanan yang menjulang lebih tinggi daripada temboknya dengan bagian atasnya berdiri mengambang kristal berwarna merah tua.

Putra merasa dengan bertambahnya rasa keamanan juga membuatnya merasa nyaman.

Tak lama setelah memeriksa semuanya sesuai dengan letak difikiranya,putra menghampiri nana dan melihat hasil pekerjaanya.

"Nana,apakah semuanya selesai???".

Nana yang mendengar suara dibelakangnya segera menoleh dan segera berlutut dihadapan putra.

"Sesuai keinginan yang mulia,semuanya sudah sesuai keinginan yang mulia,parit sudah ada dan tinggal membuat lubang sebagai penampung air diluar beteng pertahanan saat ini yang mulia".ucap nana hormat memberikan informasi hasil dari pekerjaanya.

Melihat nana melaporkan sambil berlutut,putra mengerutkan kening.

"Ok,terimakasih nana,dan mulai saat ini kamu tak perlu berlutut lagi didepanku,cukup berdiri dan hormat saja".

"Terimakasih yang mulia",ucap nana mendengar perintah putra.

"Baiklah,nana bisakah kamu menyiapkan makanan?".

"Yang mulia,nana bisa melakuhkanya".jawabnya hormat.

"Baiklah,silahkan siapkan makanan,bahan ada di gudang rumah tuan,aq akan meneruskan pekerjaanmu disini".perintah putra pada nana.

"Mengerti yang mulia,nana akan permisi terlebih dahulu",ucap nana sambil berjalan kebelakang dan berbalik setelah jarak tertentu dan melaksanakan perintah putra.

Putra kemudian menginstruksikan nol untuk membantu salah satu ularnya membuat lubang diluar wilayahnya yang akan disunakan sebagai danau nantinya supaya menjadi lebih cepat selesai.

Menjelang sore,putra yang sudah selesai dan melihat pekerjaan membuat lubang dengan bantuan kerangka ularnya merasa puas melihat hasilnya.walau tak besar tetapi memiliki ukuran yang cukup dan bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari diwilayahnya nanti.

Melihat hari akan malam,putra menyelesaikan semuanya dan merasa nyaman dan meminta semua kerangka untuk melanjutkan patroli diwilayahnya,dan meminta nol melindunginya dibawah rumah tuan.

Putra menghampiri nana yang menyiapkan makan dimeja makan di ruang makan dan mengajaknya makan bersama.

Awalnya nana menolak ajakan tuanya,namun dipaksa oleh putra karena akan bosan bipa makan sendirian.

Beruntungnya putra mendapat panggilan nana dan tak akan kesepian lagi saat ini.

Walau makananya hambar tak ada bumbu apapun,putra hanya bisa makan dengan puas karena kondisinya saat ini hanya mengijinkanya memiliki hal ini yang sudah menjadi makanan mewah baginya daripada orang lain.

*******************************

Disaat yang sama,dikejauhan dari wilayah putra,ada serombongan orang dengan 10 gerbong dan dikawal oleh sekitar 20 orang dengan jumlah 50 orang semuanya perlahan berjalan mendekati wilayah milik putra.

Sebagai pemimpin pengawal,didepan si brewok melihat kejauhan dan kaget melihat seperti benteng menjulang tinggi dikejauhan dan segera meminta berhenti dan berjalan kegerbong yang lebih bagus daripada gerbong lainya.

"Tuan wily,sepertinya didepan ada bangunan yang mencurigakan,apakah kami akan melihatnya atau melanjutkan dan menghindarinya".laporan si brewok pada sang pemimpin karavan.

Mendengar laporan kepala pengawalnya,tuan yang bernama wily perlahan membuka tirainya dan berjalan keluar dan melihat bangunan mencurigakan didepanya.

Wily juga merenung dan merasa aneh,karena selama ini,tak ada bangunan dijalanan tempatnya lewat dan ia merasa bahwa kemungkinan ada kesempatan baginya disana didalam hatinya.

Namun untuk amanya,ia tak langsung kesana dan memutuskan mendirikan tenda ditempat dan mencoba melihatnya besok,demi keamanan karena dirinya belum pernah melihatnya selama ini.

Brewok,minta pengawal mendirikan tenda,besok periksa dan mungkin ada hal baik yang bisa kita dapatkan.

*******************************

Keesokan harinya putra bangun dan ingin melanjutkan membangun penginapan didekat danau dan memasang mutiara air terlebih dahulu guna mengisi air danau sebelum membangun penginapan didekatnya.

Disaat yang sama,putra turun dan melihat bahwa ada perbekalan dibawah beserta kotak harta karun kayu seperti yang ia temukan sebelumnya,putra menguraikanya dan menyimpanya terlebih dahulu dan akan memilahmya nanti.

Dengan adanya bantuan kerangka ular yang menjaga wilayahnya dan sebagian membersihkan sekitarnya putra merasa lebih nyaman karena tak perlu lagi bergerak dengan bahaya,ia jadi bisa berkosentrasi memperkuat dirinya.

Tak lama,nana mendekat dan memberikan laporan dari patroli kerangka ular bahwa dikejauhan tampaknya ada rombongan karavan yang berkemah.

Mendengar laporan nana,putra merasa senang dan memberikan instruksi nana untuk membawa perwakilanya kesini.

Mendengar perintah tuanya nana membungkuk hormat dan menjalankan perintahnya dengan membawa 2 ular patroli sebagai sarana transportasi untuk dirinya dan orang yang akan dibawanya.

******

Dikejauhan kelompok yang sudah beraktifitas,melihat debu berterbangan dan menuju tempatnya,sibrewok waspada dan menyuruh semuanya melakuhkan pertahanan karena dironya tak tau,itu musuh monster atau bandit gurun.

Setelah melihat penampakan benda yang menuju mereka,brewok berkeringat dingin melihat tengkorak ular besar yang menuju mereka.

"Semua waspada,mereka adalah mayat hidup,bersiap berempur dan melarikan diri,mereka berada diatas level 3".teriak brewok yang membuat mereka semua ketakutan.

Mereka adalah karavan biasa dan terkuat hanya level 1,yakni si brewok.

Merasa mereka semua akan dikuburkan disini,dengan ketakutan mereka berkumpul sambil berlari ke arah lain dan berpencar-pencar.

"Hizzz,,,mungkin ini nasib ku kali ini,trimakasih padamu temanku brewok.pergilah,cari keselamatanmu sendiri dan kawanmu."ucap wily pada brewok.

Mendengar ucapan tuanya yang ia ikuti,brewok merasa tersentuh bahwa selama ini dirinya mengikuti tuan yang benar.

"Terimakasih tuan,setidaknya aq masih bisa memberi waktu bagi rekanku dan yang lainya dengan tulang-tulang tua ku".

Mereka berdua saling memandang dan tersenyum menunggu kematian yang akan datang pada mereka.

Disaat yang sama,nana mulai mendekati mereka dan akhirnya tiba didepan mereka ber 2.

Nana melihat mereka berdua dibawah dengan menunduk dan melihat keduanya gemetar.

"Hallo,saya disini sesuai instruksi tuan untuk membawa perwakilan kalian menemuinya,silahkan maju dan ikuti saya".

Mendengar ucapan si perempuan,mereka berdua berhenti dari bergetar ketakutan,walau masih cemas tapi tidak seperti awalnya.

Mendengar bahwa tuanya meminta bertemu mereka,wily maju dan membungkuk.

"Salam nona,saya wily kepala karavan ini,kami tak bermaksud membuat kerisuhan ataupun masalah.

Kami hanya pedagang yang ingin melakuhkan perdagangan dan melihat wilayah dikejauhan dan kami mendirikan kamp sementara disini".

"Tak masalah,ok,sekarang ikutlah denganku menemui tuan ku",seru nana mimintanya naik ke atas kepala ulas satunya yang ia bawa.

Mendengar perkataan perempuan didepanya,wily meminta brewok memanggil mereka kembali dan menunggunya disini.

Brewok adalah prajurit level 1 dan larinya lebih cepat daripada rombongan lainya dan mengumpulkan mereka kembali,sedangkan wily mengikuti nana kembali.

Disaat yang sama,putra menaruh mutiara air di atas rumah pohon dan diletakan di mulut patung ikan didepan kediaman tuan kota.dibawahnya ada kolam berukuran sedang dan putra membuat jalur air kecil ke arah luar dan dibawahnya ada galian parit yang menuju arah danau diluar tembok wilayahnya.

Tak lama aliran air muncul dengan deras dan mengisi kolam dibawahnya dan mengalir kebawah mengikuti jalur parit sampai mengalir kearah galian danau yang dibuatnya kemarin.

Setelahnya putra berjalan keluar dan menuju pinggiran danau dan mengeluarkan bangunan hotel yang ia dapatkan dan segera merobeknya.

Dengan waktu sekejap bangunanhotel dengan lima lantai muncul didepanya,hotel itu tampak cantik dengan bentuk seperti batang pohon bulat dengan setiap lantai ada balkon dan kamar mulai dari lantai 2 keatas dan dibawah terdapat ruangan luas dengan bagian tengah menjadi resepsionis dan dibelakangnya berisi dapur dan gudang tempat keperluan hotel.

Melihat hal itu putra merasa kagum dengan hotel itu dan melihat-lihatnya untuk sementara.

Dari arah kejauhan,,,,