webnovel

APA ITU BISA KENYANG?

Editor: Wave Literature

Mendengar kata-kata Zhao Yuexiu, ekspresi Chi Changjing pun ikut memburuk.

Keluarga Chi bisa menjalin hubungan dengan keluarga berstatus tinggi seperti keluarga Su, itu semua hanya karena keberuntungan.

Beberapa tahun ini juga karena Chi Yan sangat disukai Nyonya Besar Su, makanya hubungan tersebut bisa lanjut.

Jika hubungan itu hancur gara-gara Chi Gui…

 "Chi Gui, ada apa ini?" Chi Changjing melihat Chi Gui.

Sejak tadi, Chi Gui tidak mengatakan satu kata pun. Setelah gadis itu menelan suapan terakhirnya, mengambil tisu, mengelap mulutnya, baru ia menolehkan kepalanya ke arah Zhao Yuexiu dan Chi Changjing.

Tatapannya jernih, suaranya tenang dan serius, "Bukan aku suka ikut campur masalah orang lain, tapi ada pasien jatuh di depan mataku, maka otomatis aku harus berusaha menyelamatkannya."

Zhao Yuexiu mencibir, "Apa gunanya kamu ke sana? Kamu saja belum mulai belajar medis, tapi sudah menganggap diri sendiri sebagai dokter?"

Chi Yan menghelakan napas dengan ringan. "Kakak, meskipun kamu berniat baik,tapi kamu terlalu impulsif. Tidak perlu membicarakan hal lain, tapi masalah menyelamatkan orang itu saja sudah sangat serius. Hal itu juga membutuhkan pengalaman serta praktek. Bahkan aku yang sudah belajar medis selama tiga tahun pun tidak berani melakukan pertolongan begitu saja."

Chi Yan baru selesai bicara. Ia melihat Chi Gui menolehkan dan melihat dirinya.

Chi Yan tersedak. Anehnya, ia merasa tatapan Chi Gui penuh dengan mencibir dan menghina kepadanya.

Di dalam lubuk hatinya, Chi Yan pun seakan-akan tertimpa oleh sesuatu. Seluruh tubuhnya menjadi tidak nyaman.

Namun Chi Gui tidak memberikan kesempatan bagi Chi Yan untuk berbicara lagi. Ia berdiri dari kursinya sambil berkata, "Aku sudah selesai makan, terima kasih." Kemudian ia pun membalikkan badannya dan kembali ke kamar.

"Lihatlah, coba lihat dia… dia itu tidak menganggap kita sebagai keluarganya! Kita sudah berbaik hati menasehatinya, ia malah bersikap seperti itu!" Zhao Yuexiu emosi berat hingga tangannya gemetaran, "Kemarin saja dia bohong bilang diterima di Universitas Kedokteran Kota Nan! Dasar anak desa yang tak bisa dididik, membuang usaha orang saja!"

Chi Changjing tidak berkomentar. Mengenai putrinya yang satu itu, ia juga sangat pusing. Sepertinya, Chi Gui sudah tidak bisa diatur dan dididik lagi, tapi kalau menyerah begitu saja, ia juga merasa sayang…

***

Keesokan paginya.

Chi Gui secara rutin keluar rumah untuk lari pagi. Ketika ia kembali, semuanya sudah selesai sarapan.

Zhao Yuexiu dengan lembut memperingatkan Chi Yan, "Cuaca hari ini sedikit dingin. Jangan lupa bawa jaketmu, kalau dingin bisa pakai," tanpa memberikan satu tatapan pun kepada Chi Gui.

Chi Gui tidak peduli. Ia kembali ke kamarnya, mandi, kemudian turun lagi dengan membawa tas ransel.

Zhao Yuexiu dan Chi Yan sudah keluar, Bibi Zhang diam-diam mendekati Chi Gui dan memberikan dua butir telur rebus. "Di dapur ada banyak orang, hanya ini yang bisa kuambil. Dua butir telur ini buat kamu, agar tidak kelaparan."

Chi Gui terkejut. Kemudian, ia pun menerimanya sambil tersenyum, lalu menyimpannya dalam tas. "Terima kasih."

Bibi Zhang tersenyum kembali dan ia pun kembali ke dapur.

Chi Gui berjalan keluar menuju gerbang vila. Di sana, ia berpapasan dengan Chi Mingkun yang baru pulang mengendarai mobilnya.

Chi Mingkun menyetir sebuah mobil sports merah, sangat menarik perhatian orang lain, seperti sifat arogannya. Mobil itu jelas-jelas baru selesai digunakan untuk balapan, di badan mobil masih ada goresan yang belum diperbaiki.

Ketika Chi Mingkun melewati Chi Gui, ia sengaja menaikkan kecepatan mobilnya dan melesat di depan kakak perempuannya itu.

Chi Gui hanya terdiam. Ia membatin, 'Sekonyol ini kah?'

Chi Mingkun melihat sosok Chi Gui dari kaca spion mobil, gadis itu tetap berjalan menuju gerbang dengan tenang. Jangankan dibuat kaget olehnya, Chi Gui bahkan tidak memberikan lirikan mata sedikitpun kepadanya. Chi Mingkun pun mendengus tidak senang melihat reaksi itu.

 'Anak dari desa ini, cukup pintar juga berpura-pura.'

***

Chi Gui turun dari mobil taksi hasil dimodifikasi para pengawalnya. Ia mengatakan beberapa kata kepada Xin Gu, kemudian pergi mencari tempat makan untuk sarapan di dekat kampus dan memesan kembang tahu.

Gadis itu lalu mengambil telur rebus yang diberikan oleh Bibi Zhang dari tasnya dan mulai menikmati sarapan.

Waktu sarapan Chi Gui terhitung tidak terlalu pagi. Bebarengan dengan para pekerja kantor dan siswa sekolah, sehingga yang sedang sarapan juga banyak.

Fu Si dan Qin Sheng sampai di depan toko medis, baru siap-siap akan membuka toko. Tiba-tiba, Qin Sheng mengeluarkan suara, "Tuan Fu, yang di depan itu bukannya Chi Gui? Kok dia cuma memesan satu mangkok kembang tahu saja? Apa itu bisa membuatnya kenyang?"