webnovel

chapter 01: warrior of warnet

klik, klik, klik , ctak, ctak, ctak

terdengar suara ketikan-ketikan disebuah ruangan gelap,

keadaan diluar sudah gelap gulita walaupun ada cahaya dari beberapa rumah, kendaraan sudah tidak terlihat lagi dijalanan...

sesekali terdengar suara gonggongan anjing dari kejauhan...

tidak ada suara satu manusiapun.....jika orang memfokuskan pendengarannya, akan terdengar samar-samar suara detakan jam,

suara ketikannya cukup ramai

didalam ruangan yang gelap, setidaknya akan terlihat 5 orang, walaupun sebenarnya ada 11 orang, tapi karena gelapnya ruangan membuatnya sulit terlihat

semuanya duduk dilantai

dan semua orang di ruangan itu wajahnya diterangi cahaya

dikelilingi oleh papan-papan hitam pendek dari samping kiri dan kanan maupun depan, kecuali tempat untuk masuknya, papan ini menjadi sekat dari orang lain,

bagian depan ruangan seluruhnya terbuat dari kaca, dikaca itu tertulis....

warnet jamilah...

dibelakang pintu kaca itu, duduk dikursi seorang pria berbadan besar, dia tidak bisa dikatakan gemuk,

wajahnya berewokan dan kurang terawat orang mungkin terkejut betapa bertolak belakangnya, nama yang mereka baca di pintu dan apa yang ada dibalik pintu,

'membuatnya lebih terasa seperti penipuan'

didepannya ada meja dan komputer, tentu saja lengkap dengan keyboard dan procesornya,

dia menatap layar dengan wajah bosan,

hingga muncul sebuah suara.....dari kesunyian di ruangan itu,

"SEMVAK MEGAZOORRRDDD!!!!!!!!"

sebuah teriakan yang memekakkan telinga terdengar.....

"BAPALU BELATUNG NINJA!!!!!"

suaranya terdengar lebih kencang dari yang tadi,

"SIALAN!!!, MUKA LU KAYAK CACING BUTAAA!!!!!"

setelah ledakan amarah dari kata-kata yang tidak boleh ditiru dirumah itu,

orang yang membuat suara itu, terdengar terengah-engah, sepertinya telah menghabiskan banyak tenaga,

orang yang membuat suara sambil berdiri terengah-engah dengan kedua tangan mengepal terlihat sangat kesal, adalah seorang lelaki muda,

terlihat seperti 19 tahun, rambutnya hitamnya panjang berantakan, dibagian bawah matanya terdapat kantung mata hitam seperti panda, hanya memakai baju kaos dan celana olahraga panjang, dia berdiri dengan wajahnya memelototi layar komputer didepannya,

kedua tangannya mengepal dengan sangat erat, dan dia menggetakkan giginya seolah menahan rasa sakit,

karena dia telah berbuat keributan biasanya orang akan menegurnya, tapi, ini membuktikan pepatah 'manusia bisa karena biasa' dan seluruh manusia- tidak bahkan semut yang tinggal di ruangan ini sudah terbiasa, kecuali satu orang, dan orang itu menegurnya

"woyy!! berisik amat sih!!!"

lelaki muda itu menengok keorang yang menegurnya

orang itu berada ditempat komputer disebelahnya,

orang yang menegurnya adalah seorang gadis, seorang gadis smp,

gadis ini selalu menegurnya dan meneriakinya

benar sekali gadis ini sangat menjengkelkan, pikir lelaki muda itu dalam pikirannya,

gadis berambut coklat gelap, rambutnya lurus sampai kepunggung, sementara poninya kearah kiri,

matanya tajam seperti kucing, kulitnya putih, dan wajahnya cantik,

intinya dia orang yang cantik....tapi laki-laki muda itu melihat gadis itu

...wajahnya merah,.....dia berkeringat,.....dan suhu tubuhnya terlihat panas

yang paling mencurigakan adalah komputer yang seharusnya diletakan dimeja kecil pendek didepannya, justru diletakan dilantai, sehingga tidak ada yang bisa melihat layarnya....benar-benar mencurigakan,

"ada apa saika?, jika kau ingin menegurku lihat keadaanmu sendiri bocah!"

bocah itu.... salah.....gadis bernama saika itu, menunjukan wajah tidak percaya.....

dia merasa sulit dipercaya, bahwa ada yang memanggilnya bocah, walaupun dia sudah kelas 2 smp, 'aku sudah dewasa!,

[gelandangan sialan ini hanya ingin mengolok-olokku!!]

saika benar-benar kesal terhadap hinaan yang tidak bisa diterima

"a-apa!!! apa kau buta! oi ran!, dasar cacing buta! apa kau tidak melihat aku ini sudah dewasa! karena inilah kau jomblo 19 tahun! "

"hahh"

ran menghela napas berat, dia sudah main di warnet ini tanpa pulang kerumah selama 3 hari,

dan karena itu dia sangat lelah secara fisik dan mental saat ini,

ini semua karena semua kekalahannya dalam pertarungan dan undian digame,

game yang dia mainkan adalah, "fantastic world of fantasy"

game buatan jepang yang berhasil menarik perhatian lebih dari 1 milyar orang di dunia, petanya sangat luas, dan penuh dengan sistem tersembunyi,

selain itu yang paling menarik dari game ini adalah memperbolehkan membangun "guild" (perkumpulan atau kelompok) dari guild kita bisa mulai maju membangun kelompok yang lebih besar lagi, dari menjadi kelompok tentara bayaran, pedagang, desa, penjabat kota, bahkan "kerajaan" dan kelompok-kelompok lainnya, dan saat mencapai lv tertentu diperbolehkan untuk mensummon npc, untuk keperluan sendiri,

contohnya desa lv5 diperbolehkankan mensummon petani lv1 selama kita membayar mata uang game,

bahkan kabarnya pemain yang membangun kerajaan sanggup memanggil pahlawan dengan level lebih dari 100....

[ dibandingkan dengan anggota guildku.....mereka benar-benar tidak serius....]

ran bergumam didalam hatinya, mengeluh tentang anggota guildnya,

jika dia hanya anggota biasa atau pemain biasa sebenarnya tidak terlalu masalah,

tapi sebenarnya dia adalah seorang "guild master" (pimpinan tertinggi guild), dia telah bersusah payah melakukan quest, untuk mendapatkan gulungan pembentukan guild (dalam FWOF normalnya guild hanya bisa dibentuk melalui gulungan ini)

juga berjuang melewati pemain lain dan juga kesulitan mengurus anggota guildnya, sayangnya anggota guildnya yang berjumlah 52 bahkan hanya 10 orang yang log-in secara teratur dan itupun tidak sampai 2 jam, dan beberapa tiba-tiba berhenti bermain game,

karena itulah dia menginginkan pemain kelas berat, yang bisa bermain lebih baik

setelah itu ran memutuskan untuk berkelana selama 3 hari

untuk mencari anggota baru, tapi pada akhirnya dia hanya terbunuh oleh para PK

(player killer, pembunuh pemain lain, dalam hal game ini mereka selalu ditandai sebagai titik merah dipeta)

bahkan levelnya yang awalnya 40 berkurang menjadi level 28 karena terlalu banyak dibunuh, uangnya habis tidak tersisa dan item terbaiknya dicuri,

tanpa berhasil mendapatkan satu anggota pun, setelah semua penderitaan itu, dia mencoba bertaruh pada gacha (undian) untuk mendapatkan item yang bisa dipakai, tapi pada akhirnya dia tidak mendapatkan item lebih dari peringkat C (peringkat normal) dan yang paling luar biasa adalah dia tidak mendapatkan satupun baju zirah dan senjata....

dia benar-benar sial,

'hahhh' teringat kembali ingatan pahit dalam kenangannya, ran menghela napas dipikirannya,

[huh aku benar-benar sial, tapi! masih banyak orang yang lebih kesulitan dari pada diriku!!!]

setelah meyakinkan dirinya sendiri, ran berhasil meredakan sedikit perasaan didalam hatinya

[yah tapi itu benar-benar sial ya.....]

dan perasaan marahnya naik lagi...

[huhhh~ tenanglah diriku, lain kali pasti aku berhasil]

dan dia berhasil meredakannya lagi, ran merasa senang dia bisa mengendalikan emosi, karena sebagai orang dewasa, dia tidak mungkin membiarkan emosinya meledak karena hal sepele...tapi

.....bagi ran yang menghabiskan

semua waktu luang dan uangnya digame...

itu bukan hal sepele...

"HUUUUAAAAHHHHH!!!!!!"

ran berteriak sekuat tenaga,

ngomong-ngomong dengan ini adalah teriakannya yang ke 5 malam ini

"b-bang iwan! panggil rumah sakit jiwa!! ada orang gila disini!"

saika langsung mengucapkan kalimat spontan yang akan dilakukan semua orang

"OI!! saika apa maksudmu!! hahh?!, mau bilang kalo aku gila!"

"bang cepat! sebelum jatuh korban!!"

"dasar ajsbsjdhsakajbajd!!!!"

"hah!!! jadbisjajansksjbddj!!!"

orang yang dipanggil bang iwan, orang besar dengan rambut keriting terikat, penjaga sekaligus pemilik warnet ini,

yang masih tidak diketahui motifnya memberikan nama warnetnya seperti itu,

hanya bisa menghela napas melihat kelakuan dua orang itu,

sementara sisa delapan orangnya lagi hanya melirik sesekali,

bang iwan melihat jam ditangannya, jam menunjukan pukul 5:20 wib

[huh? sudah pagi ya, Oya, ran belum pulang juga ya.....sebaiknya dia beristirahat dulu, dia bermain game terlalu keras, dia mengingatkanku pada masa mudaku!]

'

setelah berfikir bang Iwan berdiri dan berjalan menyalakan lampu,

walaupun lampu sudah dinyalakan kedua orang itu sepertinya dalam pertempuran sengit sehingga tidak menyadarinya,

bang iwan memutuskan membuka mulutnya

"dasar jenggot iguana!!! sampai kapan juga nggak akan ada perempuan yang mau sama kamu tau gak!!!!"

"hahh!!! beraniny-"

"yah ran, bukankah kau sudah 3 hari tidak pulang?, kenapa kau tidak beristirahat sekarang?"

"hah, aku nggak apa-apa kok"

"pulanglah istirahat, lagian nanti rumah kamu kemalingan loh"

ran berkata dia tidak apa-apa tapi sebenarnya dia sudah mencapai batasnya,

dan dia juga menyadari hal itu

"ya, ya, baiklah, aku juga ingin melihat rumahku setelah sekian lama"

ran hanya meninggalkan rumahnya selama 3 hari namun setelah semua penderitaan yang dia alami membuatnya terasa lama,

namun ada orang yang tidak memahami penderitaannya,

"hahaha!! pergilah dari sini kau manusia sampah!!! dan jangan menunjukan dirimu di hadapanku lagi!!!"

saika berbicara dengan penuh semangat, sambil tersenyum lebar, merasa kemenangan berada digenggamannya

merasa dibela oleh pemilik warnet berbadan besar, yang motifnya tidak diketahui menamakan warnetnya dengan nama seperti itu, padahal belum pernah menikah, yang mengakibatkan banyaknya kabar burung, yang berimbas kepada jamilah kampung sebelah,

ran yang melihat ini sadar bahwa bocah didepannya merasa telah dibela oleh pemilik warnet berbadan besar, yang motifnya tidak diketahui menamakan warnetnya dengan nama seperti itu, padahal belum pernah menikah, yang mengakibatkan banyaknya kabar burung, yang berimbas kepada jamilah kampung sebelah,

tapi ran bukanlah orang bodoh,

setidaknya ran berpikir dia tidak bodoh

[kukuku, kau pikir aku akan pergi tanpa serangan terakhir?!]

diberbicara didalam hatinya, sambil tersenyum gelap

saika yang melihat senyum ran merasa jijik

"hei!, ada apa dengan senyum menjijikan itu?!"

"hoho~, tidak ada, yahhh, mari kita jujur, sejak tadi malam kau serius sekali menatap layar, apakah kau melihat yang menarik?, bisakah aku tau hal macam apa itu?"

"h-hah! mana mungkin aku memberitahu hal itu kepadamu!!!"

"hehh, tapi kau pasti memberitahu bang Iwankan?, dia mungkin tertarik?"

"h-huh i-itu...."

saika yang mulai gagap dan berkeringat, sementara ran tersenyum penuh kemenangan,

[sekarang langkah penghabisan kukuku]

"benarkan bang iwan?"

tapi pemilik warnet berbadan besar, yang motifnya tidak diketahui menamakan warnetnya dengan nama seperti itu, padahal belum pernah menikah, yang mengakibatkan banyaknya kabar burung, yang berimbas kepada jamilah kampung sebelah itu,

sudah tidak terlihat...

""hah"" mereka berdua kaget secara bersamaan

"h-huh kemana dia?"

salah satu dari delapan orang yang sejak tadi hanya melirik itu menjawab,

"dia sudah lari waktu kak ran menyeringai"

"aku tersenyum bukan menyeringai!"

"....."

orang yang menjawab tadi pura-pura tidak mendengar sangkalan ran dan kembali fokus kepada layar monitornya

"yah kau selamat kali ini bocah"

ran berkata sambil mengangkat tasnya, yang berisi pakaian kotor,

"hmph!! apa yang selamat! dasar payah!"

" hoi kau mendengarku tidak!!!"

"jangan kembali lagi dasar sampah!! manusia rendahan!! buatlah perkumpulan sampah atau semacamnya!!!"

ran terus berjalan sambil mengabaikan suara dibelakangnya,

dia sudah terlalu lelah untuk melanjutkan hal tidak berguna seperti itu,

[un lain kali aku akan berbicara kepada orang tua bocah itu, akan ku buat dia menyesali perbuatannya]

sambil membuat sedikit rencana masa depan, ran berjalan masuk ke gang tempat rumahnya walaupun disebut gang tapi masih bisa dimasuki kendaraan beroda empat,

sambil berjalan dia melihat smartphonenya, disana tertulis pukul 5:34 wib pagi, hari Sabtu

'hari sabtu ya, hah sebentar lagi hari Senin ya?' saat itu ran teringat masalahnya,

masalah dalam kenyataan, bukan dalam game

setelah menyusuri jalanan dia sampai disebuah rumah berwarna hijau yang sangat biasa,

berlantai satu sederhana tanpa sesuatu yang istimewa, terasnya hanya setengah meter, walaupun terlihat sempit, tapi tidak seburuk itu jika hanya dihuni satu orang,

ran mengambil sebuah kunci dan memasukannya ke lubang kunci rumah itu, dengan "cklek" pintu itu terbuka dan dia langsung jatuh ketempat tidur.....

bukannya berjalan ke kamarnya, dia langsung bertemu kasur didepan pintunya,

karena rumah ini tidak memiliki kamar, dan hanya ruangan ini dan dapur dibelakang, tapi kamarnya ini tidak terlalu sempit,

saat ran terjatuh kekasurnya yang berada dilantai, dia mencium bau debu tapi karena dia menciumnya setiap hari, dia tidak peduli, daripada dibilang tidak peduli dia tidak sadar malahan, saat itu ran mengingat masalah pekerjaannya,

ran pada awalnya pembuat komik online, tapi komiknya sudah tamat 3 bulan yang lalu, dan tabungannya benar- benar menipis,

karena ia hidup sebatang kara dan karena dia hidup di panti asuhan sejak kecil dan hanya bekerja serampangan sebelum menggambar komik,

dia tidak bisa meminta bantuan siapapun

karena itulah seharusnya dia mencari pekerjaan baru, namun dia tidak bisa menemukannya

ran menganggap komiknya yang sebelumnya adalah hasil keberuntungan

hal ini membuatnya merasa telah menggunakan keberuntungan terakhirnya yang tersisa,

tapi untungnya dia berhasil membayar pendaftaran kuliahnya yang tertunda dan membayar untuk 1 semester

um?

"eh apa ini?"

saat ran sedang berbaring dikasurnya, dia merasakan sesuatu yang kaku,

hmm

saat dia bangun, dia melihat amplop file...

setelah beberapa lama di memproses, dia menyadarinya....

bahwa file itu adalah file tambahan yang belum lengkap untuk pendaftaran kuliahnya...

"NANNNIIIII!!!!"

file ini seharusnya dikirim 3 hari yang lalu.....

"tidakkk!!!"

ran berlari keluar

lupa pintunya, dan tanpa persiapan apapun, dia menaiki bis dengan amplop file ditangannya,

setelah turun, dia langsung berlari masuk kedalam universitas sambil menahan tatapan dan suara-suara disekelilingnya,

karena telah bertanya dimana tempat penyerahannya kepada satpam dan petugas kebersihan dijalan

ran merasa tidak sanggup untuk bertanya kepada mahasiswa biasa,

setelah sampai didalam ruangan, dia melihat dua orang perempuan yang bertugas menerima file,....

aku masih sempat.....

sambil berkeringat seperti air terjun dan tatapan menyakitkan dari dua petugas wanita itu, dia menyerahkan filenya,

'teroretroret~ mision complete!!!'

ran bersenandung Didalam hatinya, dia benar-benar merasa lega....setelah itu,

dia melangkah keluar dengan langkah percaya diri, dia siap menerjang apapun yang akan dihadapinya dengan percaya diri....

saat 2 langkah melangkah dari pintu keluar,

ada seseorang yang memanggilnya dari samping

"hei! kamu!!"

sebuah suara laki-laki muda memanggilnya dari samping

itu bukan suara teguran atau suara marah tetapi lebih seperti sapaan dengan nada santai, walaupun suaranya terdengar nyaring menunjukan semangat berlebihan

ketika ran melihat orang yang memanggilnya dia melihat seorang pria muda dengan badan tinggi berdiri tegap penuh vitalitas disana,

rambutnya dipotong sangat pendek, kulitnya kecoklatan sehat tanda sering terkena matahari dan dia tersenyum ramah menunjukan giginya yang putih terasa menyilaukan,

baju dan celananya berwarna coklat, dengan beberapa ornamen dan banyak kantong... itu adalah seragam pramuka,

[eh aku baru tau ada kegiatan Pramuka disini, uwahh...seragamnya lengkap, apakah dia murid teladan, huh dimana dia menyembunyikan tongkat bambunya....]

sambil terus memperhatikan seragam lengkap pria itu ran bertanya-tanya didalam hatinya dengan agak gugup

[dia anak teladan ya kan, jadi bukan tukang palak ya kan.....eh apa dia mau menegur pakaianku?....ahhh begitu ya...pasti tidak boleh kesini dengan pakaian seperti ini ya]

karena ran berlari tanpa persiapan dari rumahnya, dia saat ini hanya memakai baju kaos tipis berwarna putih dan celana olahraga abu-abu

"a-ah maafkan aku...tadi aku terburu-buru jadi lupa ganti baju....ahahaha"

setelah ran menjawab dengan gugup, pria itu menjawab, sambil masih tersenyum segar menyilaukan

"tidak, tidak apa-apa Santai sajaa! hahaha!"

pria itu menjawab melambaikan tangan menandakan untuk tidak khawatir tentang hal itu

[hahh bikin kaget aja]

ran sekali lagi merasa lega dan dan tersenyum dan membalas perkataan pria didepannya

"o-ok jika memang tidak apa"

setelah itu...

HENING~...

setelah satu menit keheningan yang terasa seperti seumur hidup itu

baik ran dan pria itu sama-sama tersenyum.....tanpa ada yang memulai percakapan...

[apa-apaan!!!! situasi aneh ini!!]

saat ran mulai tidak tahan dengan situasi dan berfikir untuk melarikan diri, lelaki itu berbicara

"aku budi" dia berkata sambil terus tersenyum menyilaukan

"a-aku ran" ran berbicara sambil tersenyum terpaksa dan mulai berkeringat dan....

keheningan mereka berlanjut...

selama lima menit yang terasa seperti selamanya itu

ran mulai berfikir bahwa orang didepannya mungkin tidak normal, dan ketika pikiran untuk melarikan diri melintas

lelaki muda itu menunjukan wajah seperti menemukan sesuatu dan membuka mulutnya

"ohh!! maafkan aku, apakah kau tidak tau ruang kelasmu dimana?"

"....."

"hahaha!!! kalau begitu mau kuantar?, bagaimanapun aku ini kakak kelas!!!"

(author note: notice me!! sempai!!!)

saat itu ran berfikir tentang jadwal masuk kuliahnya, tapi jadwal masuknya hari senin sementara sekarang hari sabtu, jadi ran menjawab

"ehh, untuk apa aku kesana?"

"tentu saja untuk ospek!!!"

disana ran membeku dan mulutnya mulutnya kaku

disalah satu lorong universitas,

terdapat seorang pria berbaju Pramuka tersenyum menyilaukan, dengan semangat menjelaskan setiap bagian yang dia lewati,

sementara mengikuti dibelakangnya ada seorang pria tanpa ekpresi dengan rambut panjang berantakan, bajunya tipis seperti lebih cocok dipakai dirumah, dan memakai celana olahraga

pria itu terus mengeluarkan keringat tidak wajar dan matanya kabur terlihat hampir menangis....

jika ada orang yang melihat mereka berdua orang-orang pasti akan mengerutkan dahi....

[kenapa aku bisa berakhir di keadaan seperti ini.....]

ran berbicara meratapi nasibnya didalam hati sambil menundukan kepala.....

"baiklah!!! semuanya!! maaf karena ada yang terlambat! tapi karena ini hanya orientasi jadi tidak perlu seketat itu yaa!!!"

lelaki berbaju pramuka .....Budi.....sedang berbicara didepan kelasnya

setelah menyampaikan beberapa kata, Budi menepuk punggung ran

"baiklah ran!!! tugasku disini telah selesai!! jadi, aku pergi dulu ya!!!"

setelah itu dia melangkah pergi,

....meninggalkan ran sendirian...

ospek yang ran banyangkan tidak sama dengan kenyataannya,

daripada ospek yang biasanya, ospek ini hanya duduk dan bermain games dengan para senior seperti kuis atau yang lainnya

karena itu diruangan ini ada setidaknya 10 senior

dan beberapa diantaranya perempuan....termasuk juga mahasiswa yang duduk di kursi mereka, baik perempuan maupun laki-laki, seluruh mata mereka menatap ran.....

dan ran hanya bisa menunduk....

[ya! benar sekali!! aku adalah ran!, pasti ada sebabnya aku dinamakan ran!! itu karena aku pandai berlari!!.....berlari dari kenyataan...]

sambil berusaha mengalihkan perhatiannya, dia mendengar kalimat yang sangat menyakitkan

"baiklah ran silahkan perkenalkan dirimu"

sambil sangat menunduk, membuatnya terlihat seperti pencuri yang tertangkap

"a-aku ran, aku hobi bermain game.....umurku 19 tahun..."

suaranya semakin kecil hingga seperti berbisik dan kepalanya semakin menunduk,

"y-yah baiklah, ran silahkan duduk"

pada saat itu ran tidak perlu melihat, tapi ran tau seluruh senior diruangan itu menatapnya dengan mata kasihan

tidak sebenarnya ada yang melihatnya dengan mata seolah melihat ini menyusahkan dan ada juga yang melihatnya dengan mata jijik dan tidak nyaman

disana ran hanya bisa berjalan sambil menunduk dan duduk di satu-satunya kursi yang tersisa...

satu-satunya kursi yang tersisa berada ditengah anak perempuan, ran duduk ditengah anak perempuan.....

banyak yang melihatnya mengerutkan dahi

ada juga yang menunjukkan wajah tidak suka

ada terlihat jijik dan disisi lain anak laki-lakinya berbisik dan tertawa setelah melihat hal yang sangat lucu....

ran hanya diam dan menundukan dan wajahnya memerah ketelinga

ketika melihat kejadian tersebut seorang senior berotot dan berbadan besar tersenyum dan berbicara dengan lantang

"baiklah-baiklah sekarang kita bentuk beberapa kelompok dan pilih ketuanya"

"oh ya kenapa tidak pilih ran saja menjadi ketua grup perempuan"

seorang senior berwajah tampan dengan santainya mengatakan hal itu, bahkan tanpa melihat kearah ran,

"yah itu juga boleh"

senior berotot itu juga tidak meminta persetujuan ran....

pada akhirnnya ran dipilih menjadi ketua dan terus memainkan game dengan kepala tertunduk dan suara kecil,

mungkin karena hal itu mereka mulai menunjukan permusuhan yang lebih jelas dan mungkin setelah mereka menyadari bahwa ran tidak bereaksi mereka bahkan berbisik lebih keras hingga bisa didengar dan tertawa lebih kencang

sementara para senior ada yang tidak peduli dan terlihat tidak ingin terlibag pada sesuatu yang merepotkan, sementara yang lainnya tersenyum lebar atau menatap seperti berkata

'ada juga ya orang seperti ini'

pada akhirnya ran menerima banyak hukuman dari gamenya

menari, menyanyi, joget, meniru hewan, makan makanan aneh dan lain sebagainya....

ran hanya bisa menghela napas didalam hatinya karena kejadian ini

[hahhhh....ada apa sebenarnya dengan hari ini...]

___________________________________

keesokan harinya....

"hahh...aku ingin main game....."

disamping jendela dikelasnya diwaktu istirahat,

ran menghela napas sambil membaca novel (isekai) dengan ponselnya,

setelah kejadian hari Sabtu tidak ada yang menyapannya dan beberapa anak laki-laki sering datang untuk meledeknya,

[jadi sepertinya kejadian hari Sabtu sangat berkesan ya, huaahhhh aku malu sekali!!!!]

saat ran bermain dengan ponselnya lagi untuk mengalihkan pikirannya,

sebuah layar hitam muncul.....

bukan dari ponselnya tetapi dari ruang kosong yang ada dihadapanya...

didalam layar hitam itu terdapat seorang gadis berambut hitam dengan rambutnya menutupi mata kirinya,

gadis manis itu memakai jaket dan celana stylist berwarna hitam bahkan dia menggunakan sepatu olahraga berwarna hitam.....

disaat yang sama layar hitam ini muncul seluruh dipenjuru dunia

ada yang rambut dan pakainnya berwarna biru, merah, ungu dan segala warna lainnya

tapi ada satu kesamaan....

wanita itu berbicara, satu kalimat yang sama....

"selamaattt!!!! kalian semua telah terpilih sebagai dungeon master!!! horree~!!!"

suara wanita yang terdengar cantik namun agak menjengkelkan dengan jernih tersebar kepenjuru dunia...

Next chapter