Suatu hari ditahun 2000. Terlihat banyak orang mengelilingi seorang anak kecil yang sedang bermain Piano dan Ukulele. Betapa meriahnya acara tersebut. Namun, semua itu berubah ketika ada alien yang dinamakan Momo menyerang bumi dan menghabisi seluruh manusia yang bermain alat musik. Peristiwa itu dinamakan Purpple Death. Dimana semua orang yang mati berwarna ungu karena diracuni dan di pukul oleh sang alien itu. Akankah kejayaan musik akan bersinar kembali?
"Albert. Bereskan kamarmu ya" ucap gadis yang tinggal bersama Albert. Namun Albert tidak peduli denganya, ia sedang sibuk memainkan Ukulelenya bersama sahabatnya bernama Nicola Arthur. Arthur bermain Piano dan Albert bermain Ukulele mereka telah berteman sejak kelas 1 SMP dan kini mereka duduk dibangku SMA
"Albert kamu dengar ga si?" Ucap gadis itu dengan kesal dan membuka pintu kamar Albert
"Ooh ada Yulia" ucap Arthur dengan terkejut "Maaf ya Yulia, kami ga dengar hehe"
"Iya gapapa" "Noh kan... kamarmu berantakan" ucap Yulia dengan meledek Albert
"Berisik, ganggu aja, keluar sanah!"
"Hei jangan kasar gitu dong Albert. Lain kali kamu juga membantu Yulia membersihkan kamarmu juga dong, kan kasian Yulia"
"Iya gapapa. Aku ikhlas ngebantu Albert,lagi pula dia sudah tidak memiliki apa apa selain rumah ini. Aku akan selalu menemaninya kok" jawab Yulia dengan membalas ucapan Arthur
"Ouh gitu" tiba tiba pintu dikamar Albert terbuka lagi, dan ternyata kakak Yulia yang membukanya. Yulia yang berdiri didekat pintu hampir terkena pintu itu
"Hueeeh Yulia"
"Ohh Kakak. Aku mau membersihkan kamar Albert ni"
"Kakak beradik sama aja ganggu. Tinggalkan kami sendiri!" ucap Albert dengan sedikit kesal
"Tapi-"
"Yulia.. ayo, dia sedang butuh waktu bersama sahabatnya" ucap Kakak Yulia dengan memegang pundak Yulia
"Baiklah" Yulia pun merasa sedih dan cemberut
"Oi Albert. Bukanya mereka sudah membantu banyak. Kenapa kamu bersikap dingin kepada mereka?" Arthur seperti
kebingungan dengan sifat Albert
"Menurutmu.. apakah Ukulele dan Piano bisa nyambung jika digabungkan? apakah suaranya akan bertabrakan?" Tanya Albert dengan membalikan topik pembicaraan
"Eh, seharusnya Biola sih yang lebih enak digabungkan. Tapi kamu bisanya cuma Ukulele sama Piano" jawab Arthur dengan ragu ragu karena Albert terlihat seperti seorang pembunuh
"Oh begitu..." "Arthur! temani aku beli Biola" ucap Albert dengan bangkit dari sofa nya
"Eh sekarang?"
"Iya sekarang" Albert tersenyum kecil pada Arthur
"Hoo Arthur, Albert? kalian mau kemana?" Tanya Kakak Yulia yang barusan turun dari tangga
"Aku akan ke toko Biola. Aku pinjam motormu ya.. Kakak" untuk pertama kalinya Albert memanggil Kakaknya Yulia dengan sebutan Kakak
"Lain kali panggil aku dengan namaku juga doong...hmmm seperti... Kak Yita" ucap Yita dengan meledek Albert
"Baiklah, aku pinjam motormu dulu" jawab Albert dengan dingin
DINGINNN!! pikir Yita tentang ucapan Albert barusan
"Hati hati yaa.."
"Paman.. Biola ini berapa?" tanya Arthur dengan memegang Biola yang indah. Albert kagum pada Biola itu dan merasakan bahagia melihat Biola itu
"Harganya 35 Dollar" jawab Paman itu
"Aku akan membelinya!" ucap Albert dengan menaruh uangnya di meja kasir dengan keras
"Kami bersemangat sekali ya?" tanya Arthur dengan tersenyum pada Albert
"Iya"
Mereka berdua pun saling bercanda dan tertawa di toko itu. Mereka adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan. Arthur adalah teman baikku aku tidak ingin kehilangannya pikir Albert dengan melihat Biola yang barusan ia beli
"Emang Biola itu bagus ya?" yanya Arthur pada Albert yang sedang mencium Biolanya
"Menurutku sih bagus. Aku melihat Biola itu seperti mengalami cinta pertama"
"Emang kamu pernah jatuh cinta?"
"Engga" mendengar jawaban Albert, Arthur menahan tawanya
"Kenapa? kamu mau ketawa?" tanya Albert dengan kesal. Arthur pun tak bisa menahan tawanya dan akhirnya tertawa
"Hufffhh padahal belum pernah merasakan jatuh cinta tapi tau rasanya pandangan pertama"
"Entah kenapa aku langsung menyukai Biola ini. banyak yang bisa mencintai dalam pandangan pertama. Namun hanya sedikit orang yang merasakan lamanya kasih sayang pada pandangan pertama" Mendengar ucapan Albert, Arthur terkejut karena ucapan itu keluar dari mulutnya
"Aku punya pertanyaan"
"Apa?"
"Apakah kamu mencintai Yulia?"
"Tidak, aku menganggapnya pengganggu"
"Padahal dia sangat peduli padamu" "Tapi kenapa kamu bersikap dingin padanya"
"Aku tidak tau, cepat naik sini" ucap Albert dengan menaiki motornya
"Pegangan yang erat" Arthur dan Albert saling diam pada saat naik motor
"Terkadang aku berpikir. Apakah diluar sana ada musik yang dimainkan? kini sang Alien sudah menguasai daerah Eropa dan Asia. Aku harap di benua Amerika kita tidak dijajah oleh Alien itu, walaupun kemungkinanya kecil untuk tidak dijajah. Amerika memiliki Maestro yang terkenal dan sangat hebat. Namun kini dia mungkin sedang diburu alien itu. Aku ingin melawan alien itu dengan kekuatan musik" Mendengar penjelasan Albert, Arthur pun memahami perasaan Albert yang sudah berubah setelah musik hampir punah dari dunia karena dikuasai alien
"Maksudnya, kamu ingin musik kembali bersinar didunia ini kan Albert? aku akan membantumu"
"Kami pulang-" tiba tiba Albert mendengar dentingan Piano dan Ukulele yang sangat merdu. Albert pun langsung berlari menuju suara itu. Dan ternyata yang memainkan Piano itu adalah Yulia dan yang memainkan Ukulele itu adalah kak Yita
"Ooh Albert" teriak Yulia dengan sangat senang dan menyapa Albert
"Kalian bisa bermain alat musik?" tanya Arthur dengan terkesan kepada mereka
"Iya, ayahku yang mengajarkan kami saat di Spanyol"
"Kalian kenapa ga izin dulu sama aku?" tanya Albert dengan memendam kesal
"Hei Albert. Jangan gitu.. mereka-"
"Aku tidak ingin diceramahi olehmu Arthur!" tak lama kemudian Albert memukul Arthur tepat di pipi Arthur. Yulia dan Yita yang melihat itu terkejut. Arthur yang dipukul oleh Albert langsung tak sadarkan diri
"Albert!"
"Maafkan kami Albert. Kami meminjam alat musikmu tanpa seizinmu maafkan kami" ucap Yulia dengan menunduk kepada Albert
"Keluar"
mereka berdua(Yulia dan Yita) keluar dari kamar Albert. Albert yang sendirian dikamar, duduk di pojok sofa
"Kenapa aku jadi begini?" kenapa aku memukul sahabatku dan memarahi orang yang berpengaruh dalam hidupku? maafkan aku. ucap hati Albert yang menyesal karena memuku Arthur. Albert pun tertidur setelah kejadian itu. Pagi pun tiba, sinar mentari menembus fentilasi udara dan memasuki ruangan kamar Albert
"Albertt bangun dong" Yulia pun masuk ke kamar Albert dan Albert langsung mendekati Yulia
"Eh? ada apa?" Albert pun memeluk Yulia dengan erat
"Maafkan aku. Maafkan aku sudah bersikap dingin padamu, padahal kamu selalu peduli dan perhatian padaku. Maafkan aku" wajah Yulia memerah karena mendengar perkataan yang barusan Albert katakan. Kakak Yulia pun melihat mereka dari pintu kamar yang saling berpelukan dan Kakak Yulia tersenyum melihat itu
"Ayo kita main musik bersama" ucap Albert dengan menggandeng Yulia ke Piano
"Kamu bisa main Biola ga? Yulia?"
"B-bisa" Yulia merasakan canggung dan gemetaran karena perkataan Albert
"Pakai saja Biolaku. Aku akan menggunakan Piano"
Mereka pun bermain musik bersama. terdengar sangat merdu alunan melodi dari Piano yang dimainkan oleh Albert dan melodi yang dimainkan oleh Yulia. Kakak Yulia pun menikmati musik mereka
"Lagu apa yang kamu mainkan?" tanya Yulia dengan sangat senang
"Lagunya adalah-" tiba tiba ada sesuatu yang jatuh diatap rumah Albert. Albert dan lainya pun langsung mengecek keluar. Dan ternyata itu adalah Alien Momo. Alien itu pun langsung mengarahkan laser dari tanganya menuju ke Albert, namun....
BRSKKKKCRTT
Albert terkejut karena Yulia melindungi Albert dan rela mengorbankan nyawanya